21 Badan Nirlaba Kecipratan Dana Hibah Rp 743 Juta
NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana menyalurkan dana hibah kepada 21 badan atau lembaga nirlaba, sukarela dan sosial.
Total anggaran yang diserahkan mencapai sebesar Rp 743 juta. Penyerahan bantuan dana hibah itu, secara simbolis diserahkan Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna di Wantilan Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Kamis (21/4).
Usai penyerahan ,Bupati Tamba mengingatkan agar bantuan hibah ini diperuntukkan sesuai dengan rencana anggaran biaya yang telah ditetapkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). "Saya mewanti-wanti kepada seluruh lembaga agar jangan main-main dalam penggunaan dana hibah ini. Harus betul-betul sesuai dengan NPHD yang telah ditetapkan. Termasuk juga dalam pertanggung jawabannya jangan sampai telat dan harus tepat waktu," ucapnya.
Bupati Tamba pun meminta agar para penerima juga mau berkordinasi dengan petugas. Terlebih ketika menemukan kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan. Harapannya, bantuan dana hibah ini dapat mendukung program-program yang telah direncanakan sehingga menunjang upaya peningkatan perekonomian masyarakat.
"Manfaatkan dana ini dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat di Kabupaten Jembrana. Apalagi kita tahu saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Tentu ini juga sebagai pembangkit semangat dalam rangka memulihkan kembali kesejahteraan masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini.
Sementara Kepala Dinas Sosial Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, dana hibah yang disalurkan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2022. Tujuan pemberian dana hibah ini untuk membantu kegiatan organisasi badan ataupun lembaga sehingga dapat memberikan pelayanan yang nirlaba, sukarela dan sosial.
"Dana hibah yang disalurkan kepada 21 lembaga/badan di Jembrana ini, terdiri dari berbagai macam organisasi. Di antaranya PMI (Palang Merah Indonesia), kelompok lansia, LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia), PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) dan berbagai yayasan dan organisasi lainnya dengan nilai yang berbeda-beda," ucapnya. *ode
1
Komentar