Ida Ayu Istri Yanti Agustini, Perempuan Harus Punya Visi Misi Hidup
Sosok Kartini Masa Kini, Sukses Meniti Karier Setelah Hadapi Berbagai Tantangan
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) memang kerap ditugaskan di berbagai bidang dan instansi, hal ini dianggap Dayu Yanti sebagai upaya menambah ilmu dan pengalaman.
MANGUPURA, NusaBali
Sosok Kartini memberikan makna kuat tentang perjuangan emansipasi wanita. Meski tantangan sejatinya tetap ada, namun perempuan masa kini telah melangkah jauh ke depan memperjuangkan diri dan hak-haknya. Tak hanya berkutat di ranah domestik, dalam berkarier pun setiap perempuan berhak menapakinya hingga ke puncak. Tak ada batasan, karena semua punya peluang yang sama.
Seperti itulah yang diyakini Ida Ayu Istri Yanti Agustini,52, yang kini menjabat Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) Badung. Dia pesankan, perempuan harus miliki visi misi dalam menjalani hidup. Jangan bosan untuk belajar dan berkembang.
Perjalanan karier Dayu Yanti, sapaan akrabnya, tak lepas dari proses belajar sepanjang waktu. Baginya, setiap orang harus terus belajar pada kehidupan yang selalu berjalan. Dayu Yanti sendiri mengawali karier sebagai abdi negara sejak 1994. Kala itu, dia masih berstatus Capeg (Calon Pegawai). Empat tahun berlalu, Dayu Yanti kemudian ditempatkan sebagai Kasubbag Perundang-undangan Bagian Hukum Setda Badung tahun 1998.
Tahun demi tahun dilalui, Dayu Yanti kemudian dipindahtugaskan sebagai Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan Bagian Penyusunan Program Setda Badung tahun 2000. Tak berselang lama, Dayu Yanti dipercaya menjadi Kasubbag Penanaman Modal Bagian Perekonomian Setda Badung tahun 2001.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), memang kerap ditugaskan di berbagai bidang dan instansi. Ini pun dianggap Dayu Yanti sebagai upaya menambah ilmu dan pengalaman. Hanya sebentar di Bagian Perekonomian Setda Badung, Dayu Yanti kemudian ditugaskan sebagai Kasubbid Pelaporan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Badung dari tahun 2002 sampai tahun 2012.
Dayu Yanti kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Kabid Bina Usaha Koperasi dan UKM pada Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung dari tahun 2012 sampai 2016. Selanjutnya, menjadi Kabid Pengelola Keuangan di BPKAD Badung (2016-2021). Barulah ikut lelang jabatan kursi Kepala BPKAD Badung tahun 2021. Dalam lelang jabatan tersebut, Dayu Yanti meraih peringkat tertinggi mengalahkan dua orang lainnya, AA Gede Ratmadi dan Ida Ayu Indahgustari.
Bagi Dayu Yanti, setiap pengalaman karier mesti dinikmati perjalanannya. Baik kesulitannya maupun kemudahannya. Menurutnya, tantangan yang paling besar selama berkarier ASN adalah sempat menjadi sekretaris yustisi saat bertugas di Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung. Di mana dirinya harus berhadapan langsung dengan pelanggar Perda, sehingga cukup melatih kesabarannya.
“Kemudian saat masih di Dinas Koperasi, tantangannya dalam membangun pemberdayaan masyarakat terkait asparagus di Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. Kita membangunnya selama lima tahun. Ya namanya membangun mindset petani untuk pengusaha, itu cukup berat. Pembinaan di sana banyak tantangan sekaligus banyak pengalaman,” terang birokrat asal Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli ini.
Sementara ketika pindah ke BPKAD, kata Dayu Yanti, pekerjaannya lebih banyak yang bersifat teknis, sehingga tidak bisa ditunda harus diselesaikan segera. Termasuk tantangan pengelolaan aset milik Pemkab Badung yang menjadi perhatian saat ini.
“Setiap hari banyak sekali transaksi yang harus dilaporkan, dicek, ditindaklanjuti. Dan itu tidak bisa ditunda, harus segera diselesaikan. Dulu biasa di keuangan itu kerja lembur. Tapi saat ini yang bisa dipercepat, kita percepat,” kata perempuan kelahiran 24 Agustus 1969 tersebut. Apapun tantangannya, Dayu Yanti mengaku tetap bersyukur menapaki puncak karier.
Segala perjuangan, kata dia, tentunya karena usaha, kemampuan dan kemauan belajar. Sebagai perempuan, Dayu Yanti pun berpesan agar memiliki visi misi dalam hidup, bersedia bekerja keras, dan mengembangkan diri. Sebab menurutnya, sudah hukum alam bagi siapa saja yang mau berusaha dan bekerja lebih, maka akan mendapatkan hasil yang lebih. Baik itu berupa pengalaman, ilmu, termasuk karier. Pada intinya, perempuan memiliki kemampuan dan kekuatan dalam mengambil tantangan untuk menjadi apa saja.
“Perempuan jangan berhenti sampai di situ. Kalau menurut saya, jika punya pemikiran, ide, kemampuan, kenapa itu dipendam? Lebih baik kemampuan itu kita salurkan, sehingga akan berguna dan berarti bagi masyarakat, minimal untuk keluarga sendiri. Kita harus syukuri dan manfaatkan peluangnya sebaik mungkin,” pesan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alm Ida Bagus Made Suthapa dan Ni Wayan Darsini ini. Sedangkan dalam urusan ranah domestik rumah tangga, kata Dayu Yanti, sejatinya hal tersebut memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pasangan.
Sehingga tak semua hal urusan domestik rumah tangga harus dilimpahkan kepada perempuan. “Sebenarnya itu semua bisa kita siasati. Kalau saya bersama suami selalu kerjakan bersama-sama, memanajemen waktu dan berkomunikasi itu yang penting,” tandas lulusan S2 Magister Manajemen Universitas Udayana ini. *ind
Seperti itulah yang diyakini Ida Ayu Istri Yanti Agustini,52, yang kini menjabat Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) Badung. Dia pesankan, perempuan harus miliki visi misi dalam menjalani hidup. Jangan bosan untuk belajar dan berkembang.
Perjalanan karier Dayu Yanti, sapaan akrabnya, tak lepas dari proses belajar sepanjang waktu. Baginya, setiap orang harus terus belajar pada kehidupan yang selalu berjalan. Dayu Yanti sendiri mengawali karier sebagai abdi negara sejak 1994. Kala itu, dia masih berstatus Capeg (Calon Pegawai). Empat tahun berlalu, Dayu Yanti kemudian ditempatkan sebagai Kasubbag Perundang-undangan Bagian Hukum Setda Badung tahun 1998.
Tahun demi tahun dilalui, Dayu Yanti kemudian dipindahtugaskan sebagai Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan Bagian Penyusunan Program Setda Badung tahun 2000. Tak berselang lama, Dayu Yanti dipercaya menjadi Kasubbag Penanaman Modal Bagian Perekonomian Setda Badung tahun 2001.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), memang kerap ditugaskan di berbagai bidang dan instansi. Ini pun dianggap Dayu Yanti sebagai upaya menambah ilmu dan pengalaman. Hanya sebentar di Bagian Perekonomian Setda Badung, Dayu Yanti kemudian ditugaskan sebagai Kasubbid Pelaporan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Badung dari tahun 2002 sampai tahun 2012.
Dayu Yanti kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Kabid Bina Usaha Koperasi dan UKM pada Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung dari tahun 2012 sampai 2016. Selanjutnya, menjadi Kabid Pengelola Keuangan di BPKAD Badung (2016-2021). Barulah ikut lelang jabatan kursi Kepala BPKAD Badung tahun 2021. Dalam lelang jabatan tersebut, Dayu Yanti meraih peringkat tertinggi mengalahkan dua orang lainnya, AA Gede Ratmadi dan Ida Ayu Indahgustari.
Bagi Dayu Yanti, setiap pengalaman karier mesti dinikmati perjalanannya. Baik kesulitannya maupun kemudahannya. Menurutnya, tantangan yang paling besar selama berkarier ASN adalah sempat menjadi sekretaris yustisi saat bertugas di Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung. Di mana dirinya harus berhadapan langsung dengan pelanggar Perda, sehingga cukup melatih kesabarannya.
“Kemudian saat masih di Dinas Koperasi, tantangannya dalam membangun pemberdayaan masyarakat terkait asparagus di Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. Kita membangunnya selama lima tahun. Ya namanya membangun mindset petani untuk pengusaha, itu cukup berat. Pembinaan di sana banyak tantangan sekaligus banyak pengalaman,” terang birokrat asal Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli ini.
Sementara ketika pindah ke BPKAD, kata Dayu Yanti, pekerjaannya lebih banyak yang bersifat teknis, sehingga tidak bisa ditunda harus diselesaikan segera. Termasuk tantangan pengelolaan aset milik Pemkab Badung yang menjadi perhatian saat ini.
“Setiap hari banyak sekali transaksi yang harus dilaporkan, dicek, ditindaklanjuti. Dan itu tidak bisa ditunda, harus segera diselesaikan. Dulu biasa di keuangan itu kerja lembur. Tapi saat ini yang bisa dipercepat, kita percepat,” kata perempuan kelahiran 24 Agustus 1969 tersebut. Apapun tantangannya, Dayu Yanti mengaku tetap bersyukur menapaki puncak karier.
Segala perjuangan, kata dia, tentunya karena usaha, kemampuan dan kemauan belajar. Sebagai perempuan, Dayu Yanti pun berpesan agar memiliki visi misi dalam hidup, bersedia bekerja keras, dan mengembangkan diri. Sebab menurutnya, sudah hukum alam bagi siapa saja yang mau berusaha dan bekerja lebih, maka akan mendapatkan hasil yang lebih. Baik itu berupa pengalaman, ilmu, termasuk karier. Pada intinya, perempuan memiliki kemampuan dan kekuatan dalam mengambil tantangan untuk menjadi apa saja.
“Perempuan jangan berhenti sampai di situ. Kalau menurut saya, jika punya pemikiran, ide, kemampuan, kenapa itu dipendam? Lebih baik kemampuan itu kita salurkan, sehingga akan berguna dan berarti bagi masyarakat, minimal untuk keluarga sendiri. Kita harus syukuri dan manfaatkan peluangnya sebaik mungkin,” pesan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alm Ida Bagus Made Suthapa dan Ni Wayan Darsini ini. Sedangkan dalam urusan ranah domestik rumah tangga, kata Dayu Yanti, sejatinya hal tersebut memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pasangan.
Sehingga tak semua hal urusan domestik rumah tangga harus dilimpahkan kepada perempuan. “Sebenarnya itu semua bisa kita siasati. Kalau saya bersama suami selalu kerjakan bersama-sama, memanajemen waktu dan berkomunikasi itu yang penting,” tandas lulusan S2 Magister Manajemen Universitas Udayana ini. *ind
1
Komentar