'Koster Dua Periode' Mulai Bergulir
Mulai masyarakat seniman, hingga komunitas ibu-ibu membuat video pernyataan ‘Koster Dua Periode’ sebagai bukti dukungan buat Gubernur Koster.
DENPASAR,NusaBali
Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace baru akan berakhir 5 September 2023 mendatang. Namun, aroma dukungan masyarakat buat Koster maju dua periode sebagai Bali 1 (Gubernur Bali,red) pada periode kedua muncul di seantero Bali. Kemunculan tersebut masif melalui pernyataan media sosial, maupun poster dan baliho.
Seperti di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng kemunculan baliho ‘Koster Dua Periode’ marak melalui media sosial. Pantauan NusaBali, Jumat (2/4) terungkap di Desa Menyali, Buleleng sejumlah masyarakat memasang baliho ‘Koster Dua Periode’ secara spontanitas.
Baliho yang dipasang di sejumlah wilayah di Desa tersebut berisi juga foto salah satu Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, dapil Buleleng I Kadek Setiawan. Masyarakat disebut-sebut memasang baliho ‘Koster Dua Periode’ sebagai ucapan matur suksma (terimakasih,red) warga kepada Gubernur Koster, karena bantuan hibah/bansos yang difasilitasi Anggota Fraksi PDIP Kadek Setiawan telah cair di beberapa titik. Bantuan hibah/bansos sebesar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta itu juga dicantumkan dalam baliho ‘Koster Dua Periode’.
Selain di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, sejumlah pernyataan ‘Koster Dua Periode’ juga muncul dari sejumlah kelompok masyarakat, serta komunitas kecil di seluruh Bali. Pernyataan tersebut diunggah dalam bentuk video juga foto yang kemudian diunggah di medsos. Mulai masyarakat seniman, hingga komunitas ibu-ibu membuat video pernyataan ‘Koster Dua Periode’ dengan semangat.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Kadek Setiawan dikonfirmasi NusaBali Jumat malam, mengakui baliho yang dipasang masyarakat adalah spontanitas. “Iya, itu masyarakat di Desa Menyali, masyarakat yang pasang,” ujar Setiawan.
Sementara atas fenomena ‘Koster Dua Periode’ ini, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Bali Tjokorda Gde Agung alias Cok Agung dihubungi NusaBali, Jumat (22/4) malam mengelak memberikan komentar. “Aduh belum lihat langsung itu (baliho Koster Dua Periode,red). Nanti saya cek dulu,” ujar Cok Agung.
Apakah ada instruksi untuk Fraksi PDIP DPRD Bali seluruh Bali untuk membumikan istilah Koster Dua Periode? Cok Agung enggan memberikan komentar, dengan alasan masih ada urusan di DPP PDI Perjuangan. “Ampura (maaf,red) saya masih ada pertemuan di DPP PDIP. Nanti, nanti, nanti saja…,” ujar Anggota Komisi II DPRD Bali, dapil Klungkung ini.*nat
Seperti di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng kemunculan baliho ‘Koster Dua Periode’ marak melalui media sosial. Pantauan NusaBali, Jumat (2/4) terungkap di Desa Menyali, Buleleng sejumlah masyarakat memasang baliho ‘Koster Dua Periode’ secara spontanitas.
Baliho yang dipasang di sejumlah wilayah di Desa tersebut berisi juga foto salah satu Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, dapil Buleleng I Kadek Setiawan. Masyarakat disebut-sebut memasang baliho ‘Koster Dua Periode’ sebagai ucapan matur suksma (terimakasih,red) warga kepada Gubernur Koster, karena bantuan hibah/bansos yang difasilitasi Anggota Fraksi PDIP Kadek Setiawan telah cair di beberapa titik. Bantuan hibah/bansos sebesar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta itu juga dicantumkan dalam baliho ‘Koster Dua Periode’.
Selain di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, sejumlah pernyataan ‘Koster Dua Periode’ juga muncul dari sejumlah kelompok masyarakat, serta komunitas kecil di seluruh Bali. Pernyataan tersebut diunggah dalam bentuk video juga foto yang kemudian diunggah di medsos. Mulai masyarakat seniman, hingga komunitas ibu-ibu membuat video pernyataan ‘Koster Dua Periode’ dengan semangat.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Kadek Setiawan dikonfirmasi NusaBali Jumat malam, mengakui baliho yang dipasang masyarakat adalah spontanitas. “Iya, itu masyarakat di Desa Menyali, masyarakat yang pasang,” ujar Setiawan.
Sementara atas fenomena ‘Koster Dua Periode’ ini, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Bali Tjokorda Gde Agung alias Cok Agung dihubungi NusaBali, Jumat (22/4) malam mengelak memberikan komentar. “Aduh belum lihat langsung itu (baliho Koster Dua Periode,red). Nanti saya cek dulu,” ujar Cok Agung.
Apakah ada instruksi untuk Fraksi PDIP DPRD Bali seluruh Bali untuk membumikan istilah Koster Dua Periode? Cok Agung enggan memberikan komentar, dengan alasan masih ada urusan di DPP PDI Perjuangan. “Ampura (maaf,red) saya masih ada pertemuan di DPP PDIP. Nanti, nanti, nanti saja…,” ujar Anggota Komisi II DPRD Bali, dapil Klungkung ini.*nat
1
Komentar