Cocktail Pemadam Jiwa Juara Mixologi Arak Bali
Digelar Serangkaian HUT Ke–49 PDI Perjuangan di Buleleng
Lomba Mixologi dan Barista
Arak Bali
Arak
PDIP Buleleng
PDIP
Putu Agus Suradnyana
RTH Bung Karno
PDI Perjuangan
SINGARAJA, NusaBali - Hasil racikan cocktail Soul Quencher (minuman pemadam jiwa) dari Nengah Joly Artawan, 23, bartender asal Desa / Kecamatan Tejakula, Buleleng, keluar sebagai juara Mixologi Arak Bali.
Lomba tersebut digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Buleleng serangkaian HUT ke-49 partai berlambang banteng moncong putih itu, Sabtu (23/4). Lomba barista dan lomba kuliner pendamping beras juga dilangsungkan di tempat yang sama, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Joly Artawan tampil sebagai peserta nomor urut 1. Di hadapan 3 dewan juri, dia memamerkan keterampilan meracik minuman beralkohol yang dicampur buah segar dan beberapa bahan lainnya. Pemuda ini kemudian memberi nama cocktailnya dengan sebutan Soul Quencher.
Ditemui usai berlomba, Joly mengaku mendapatkan inspirasi ketika pertama kali berkunjung ke Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Dia takjub saat melihat banyaknya lahan perkebunan anggur hitam. Bahkan tidak sedikit masyarakat setempat menjualnya di pinggir jalan untuk oleh-oleh.
“Melihat potensi tersebut saya berinisiatif membuat cocktail berbahan anggur hitam komoditas unggulan Buleleng. Cocktail ini juga saya dedikasikan untuk petani anggur di Buleleng,” kata Joly.
Penamaan cocktailnya pun disesuaikan dengan kondisi saat ini. Dia mencampurkan bahan yang pas untuk dapat menyejukkan jiwa orang yang meminumnya. “Saya namai cocktail ini Pemadam Jiwa, karena kita lihat bersama masa pandemi Covid-19 ini banyak orang yang stres. Harapannya dengan meminum cocktail ini bisa meredam dan menenangkan jiwa,” imbuh pemuda asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Joly yang pernah ikut lomba serupa tahun 2021 lalu, mengaku mempersiapkan ide dan bahan yang akan digunakan sekitar satu bulan. Joly kemudian mendapatkan perpaduan bahan yang pas untuk cocktailnya dengan pemilihan anggur hitam Buleleng sebagai bahan campuran. Dia juga menambahkan sweet dan sour vanila, arak Bali, daun jeruk limo, dan tonic water.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng Putu Agus Suradnyana, mengatakan sejumlah lomba yang digelar, berbahan dasar produk lokal Bali. Agus Suradnyana mendorong penggunaan bahan-bahan lokal khususnya di Kabupaten Buleleng baik dalam olahan minuman dan makanan, agar bisa menguasai pasar di daerah sendiri.
Agus Suradnyana memaparkan, perlombaan yang diadakan diharapkan bisa menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Buleleng dan Bali pada umumnya. Salah satu cara yakni meningkatkan pemanfaatan produk lokal dalam setiap ajang kuliner maupun pameran UMKM.
Menurutnya Lomba Mixologi Arak Bali tujuannya untuk memaksimalkan penggunaan arak Bali, menggantikan ketergantungan pada minuman keras dari luar daerah atau luar negeri. Hal ini tentunya juga menunjang kepariwisataan Pulau Bali, jika penggunaan arak Bali bisa masuk ke hotel-hotel maupun bar-bar yang ada di seluruh Bali.
“Kita tahu mengkonsumsi minuman keras dari luar negeri yang mahal itu tidak baik untuk devisa. Dipakainya arak Bali ini bisa memberikan ruang, dan meningkatkan penghasilan perajin arak Bali kita. Jadi jangan disalah-artikan arahan Gubernur Bali untuk menggunakan arak Bali bukan mendorong masyarakat meminum arak, tetapi mengganti ketergantungan miras impor,” jelas Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng.
Kemudian dari Lomba Barista, Agus Suradnyana berharap bisa lahir semakin banyak campuran kopi yang berkualitas, dengan menggunakan biji kopi Buleleng yang sangat kaya dan beragam. Mulai biji kopi robusta hingga arabika.
“Kita hanya belum punya standarisasi produk yang bisa kita pakai secara luas. Semoga dengan ini lahir campuran kopi yang berkualitas sehingga bisa juga menjadi kebanggaan Buleleng ke depan,” imbuh mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini.
Ketua Panitia Gede Supriatna menambahkan total peserta yang dilibatkan dalam tiga lomba ini sebanyak 30 orang peserta. Sebanyak 9 peserta di Lomba Barista, 9 peserta Lomba Mixologi Arak Bali, dan 12 peserta Lomba Kuliner Pendamping Beras. Pemenang dari perlombaan ini akan diadu di tingkat provinsi, bersaing dengan pemenang-pemenang lomba dari kabupaten/kota se-Bali. @ k23
1
Komentar