Korsleting Listrik, Rumah Terbakar
Kedua cucu saya selamat, saya sangat khawatir saat kebakaran terjadi mereka tidur di dalam rumah.
SEMARAPURA, NusaBali
Kebakaran menghanguskan sebuah rumah milik Wayan Tresna di Dusun Peken, Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Rabu (27/4) pagi. Diduga penyebab kebakaran akibat korsleting arus listrik dari dalam kamar.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang membakar habis rumah semi permanen berukuran 8 m x 6 m dengan empat kamar ini. Kerugian ditaksir Rp 100 juta.
Dua cucu Wayan Tresna di dalam rumah berhasil selamat dari kobaran api. "Untung kedua cucu saya selamat, saya sangat khawatir saat kebakaran terjadi mereka tidur di dalam rumah," ujar Wayan Tresna, ketika ditemui di lokasi kebakaran, dengan kondisi keringat mengucur dari dahinya.
Tresna menyebutkan, ketika kebakaran terjadi dirinya yang bekerja sebagai seorang sopir truk angkut material ini sedang bekerja. Sementara sang istri, Ni Nengah Gelembing sedang berjualan. Begitupula ketiga anaknya sedang bekerja, sehingga hanya dua cucu perempuannya yang berada di rumah yang masih berusia 8 tahun dan 13 tahun. Namun, tiba-tiba dia mendapatkan informasi dari temannya bahwa rumahnya kebakaran. "Saya langsung parkir kendaraan kemudian langsung pinjam motor untuk pulang rumah," ungkap Tresna.
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Tresna hanya mengkhawatirkan dua cucunya itu, terlebih seorang cucunya merupakan anak dengan kebutuhan khusus. Walhasil mereka berhasil selamat.
Hanya saja rumah Tresna hangus terbakar, termasuk perabotan di dalam rumah seperti kulkas, mesin jahit, dan sebagainya juga ludes dilalap si jago merah. "Sudah tidak ada perabotan yang tersisa lagi," kata Tresna.
Kapolsek Klungkung, Kompol IB Putra, mengatakan begitu mendapatkan laporan terkait kebakaran tersebut langsung turun ke lokasi TKP, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi. Menurut Kompol IB Putra, kejadian ini diketahui kali pertama pukul 10.15 Wita, ketika itu, tetangga korban, Ni Nengah Widiari, baru pulang sehabis menjemput anaknya yang sekolah di Paud Desa Tangkas sebelah barat dari TKP. Saat sudah mendekati lokasi TKP, Widiari, melihat kepulan asap warna hitam. Ternyata sumber asap itu dari kebakaran rumah tetangganya, yakni Wayan Tresna.
Warga juga mulai keluar rumah untuk membantu memadamkan api secara manual, yakni dengan menyiraetokuaami menggunakan ember. Melihat kejadian tersebut Widiari dengan menggunakan sepeda motor segera melapor ke Kantor Desa Tangkas. Aparat desa kemudian memghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung. "Sekitar 10.45 Wita Damkar Klungkung dengan kekuatan 3 unit armada tiba di TKP dan segera melakukan pemadaman, dan pukul 11.10 Wita api dapat dipadamkan secara keseluruhan," kata Kompol IB Putra.
Menurut pengakuan saksi, bahwa percikan api bersumber dari kamar tengah, penyebab kebakaran kemungkinan akibat arus pendek/korsleting listrik di dalam kamar. Api cepat membesar dikarenakan bangunan semi permanen/sebagian kayu triplek serta rumah berada di ketinggian yang hembusan angin cukup kencang. Pihak korban tidak melaporkan kejadian tsb ke pihak Kepolisian dan menerimanya sebagai musibah. "Tidak ada korban dalam kejadian ini," kata Kompol IB Putra. *wan
Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang membakar habis rumah semi permanen berukuran 8 m x 6 m dengan empat kamar ini. Kerugian ditaksir Rp 100 juta.
Dua cucu Wayan Tresna di dalam rumah berhasil selamat dari kobaran api. "Untung kedua cucu saya selamat, saya sangat khawatir saat kebakaran terjadi mereka tidur di dalam rumah," ujar Wayan Tresna, ketika ditemui di lokasi kebakaran, dengan kondisi keringat mengucur dari dahinya.
Tresna menyebutkan, ketika kebakaran terjadi dirinya yang bekerja sebagai seorang sopir truk angkut material ini sedang bekerja. Sementara sang istri, Ni Nengah Gelembing sedang berjualan. Begitupula ketiga anaknya sedang bekerja, sehingga hanya dua cucu perempuannya yang berada di rumah yang masih berusia 8 tahun dan 13 tahun. Namun, tiba-tiba dia mendapatkan informasi dari temannya bahwa rumahnya kebakaran. "Saya langsung parkir kendaraan kemudian langsung pinjam motor untuk pulang rumah," ungkap Tresna.
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Tresna hanya mengkhawatirkan dua cucunya itu, terlebih seorang cucunya merupakan anak dengan kebutuhan khusus. Walhasil mereka berhasil selamat.
Hanya saja rumah Tresna hangus terbakar, termasuk perabotan di dalam rumah seperti kulkas, mesin jahit, dan sebagainya juga ludes dilalap si jago merah. "Sudah tidak ada perabotan yang tersisa lagi," kata Tresna.
Kapolsek Klungkung, Kompol IB Putra, mengatakan begitu mendapatkan laporan terkait kebakaran tersebut langsung turun ke lokasi TKP, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi. Menurut Kompol IB Putra, kejadian ini diketahui kali pertama pukul 10.15 Wita, ketika itu, tetangga korban, Ni Nengah Widiari, baru pulang sehabis menjemput anaknya yang sekolah di Paud Desa Tangkas sebelah barat dari TKP. Saat sudah mendekati lokasi TKP, Widiari, melihat kepulan asap warna hitam. Ternyata sumber asap itu dari kebakaran rumah tetangganya, yakni Wayan Tresna.
Warga juga mulai keluar rumah untuk membantu memadamkan api secara manual, yakni dengan menyiraetokuaami menggunakan ember. Melihat kejadian tersebut Widiari dengan menggunakan sepeda motor segera melapor ke Kantor Desa Tangkas. Aparat desa kemudian memghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung. "Sekitar 10.45 Wita Damkar Klungkung dengan kekuatan 3 unit armada tiba di TKP dan segera melakukan pemadaman, dan pukul 11.10 Wita api dapat dipadamkan secara keseluruhan," kata Kompol IB Putra.
Menurut pengakuan saksi, bahwa percikan api bersumber dari kamar tengah, penyebab kebakaran kemungkinan akibat arus pendek/korsleting listrik di dalam kamar. Api cepat membesar dikarenakan bangunan semi permanen/sebagian kayu triplek serta rumah berada di ketinggian yang hembusan angin cukup kencang. Pihak korban tidak melaporkan kejadian tsb ke pihak Kepolisian dan menerimanya sebagai musibah. "Tidak ada korban dalam kejadian ini," kata Kompol IB Putra. *wan
1
Komentar