Penonton Calonarang Pamerkan Kondom Resahkan Warga Bedulu
GIANYAR, NusaBali.com – Kesakralan pergelaran Calonarang di Pura Dalem Puri Samuantiga, Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar, ternoda dengan ulah salah seorang penonton yang memposting hal tidak pantas di media sosial.
Pada potongan video yang viral pada Kamis (28/4/2022), bukan hanya memperlihatkan suasana yang dipadati penonton pada pergelaran Rabu (27/4/2022) dini hari . Namun postingan juga memamerkan kemasan kondom berwarna merah.
"Ada anak muda yang kasih tahu soal postingan itu. Saya buka Facebook ternyata memang benar," kata Perbekel Bedulu I Putu Ariawan saat ditemui di Kantor Desa Bedulu, Jumat (29/4/2022) siang.
Putu Ariawan mengaku sangat kaget sehingga gerak cepat menelusuri siapa oknum yang mengarah ke tindakan penistaan agama tersebut. "Saya undang secara terbuka yang bersangkutan. Tadi pagi komunikasi kita, dia menyatakan akan hadir ke sini. Jamnya belum tentu," jelasnya.
Hanya saja identitas oknum pemuda ini belum diketahui secara detail. "Orang itu bilang dari Tabanan. Dia pun sudah klarifikasi terbuka di medsos, minta maaf. Namun tidak seperti itu yang kami inginkan. Kami ingin ada efek jera," jelas Perbekel.
Putu Ariawan sangat menyayangkan oknum pemuda ini yang menghalalkan segala cara demi konten. "Kita ingin beri pemahaman bahwa ini bukan ajang main-main. Pura ini diempon 5 desa adat, 12 Banjar adat. Digelar upacara untuk ngerastiti jagat, bukan semata-mata untuk kepentingan kami," ungkapnya kesal.
Perbekel yang akrab disapa Tu Lae ini pun menegaskan bahwa acara adat keagamaan, khususnya Calonarang tidak semestinya dipakai ajang main-main seperti ini. "Kami persiapkan sebulan sebelumnya, lalu tiba-tiba ada yang buat sesuatu tak layak. Ngerered jadinya karya. Oknum ini harus siap pertanggungjawaban perbuatannya secara sakala niskala," tegasnya.
Selama beberapa hari ke depan, Desa Bedulu masih akan menunggu itikad baik dari oknum pemuda ini. Jika ternyata diluar harapan, tak segan-segan masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. "Kita lihat niatnya dia dulu. Apa bila kekeh, terpaksa kita lakukan proses hukum. Dugaan penistaan agama," jelasnya. Sementara sanksi adat sejauh ini belum ditentukan. Yang jelas, oknum pemuda ini diminta untuk menghaturkan Banten guru piduka. "Kondomnya itu tidak wajar ditunjukkan di tempat suci," tegasnya.
Terhadap oknum pemuda ini, Putu Lae mengatakan sudah sempat berkomunikasi. Terutama untuk menanyakan tujuan memosting video tersebut. "Yang jelas dia yang memerankan tokoh itu, kalau memang tidak ada niat ngapain ditunjukkan ke publik," jelas Perbekel.
Pasca viral, Putu Lae mengatakan masyarakat gaduh, terutama anak muda. Mereka merasa tidak terima. Pihaknya pun berharap masalah ini bisa dijadikan cerminan di masa mendatang. Agar masyarakat khususnya anak muda lebih bijak menggunakan media sosial. "Agar tidak jadi bumerang. Karena sepersekian detik setelah dipotong, ribuan mata menyaksikan," pesannya. *nvi
1
Komentar