Pasar Saham Indonesia Bersiap untuk Bangkit
Pasar Saham Indonesia
Pasar Saham
Saham
IHSG
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia
Over The Counter
Pemulihan ekonomi dari wabah virus korona dianggap sebagai stimulus utama yang juga akan mempengaruhi pertumbuhan pasar saham Indonesia.
Pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi diperkirakan akan mendongkrak kinerja ekuitas di berbagai industri. Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) akan membantu meningkatkan daya tarik pasar Indonesia. Untungnya, pendekatan BI untuk menaikkan suku bunga acuan masih dipandang lambat.
Pasar saham Indonesia akan terus naik hingga tahun 2022. Pemulihan ekonomi dari epidemi virus corona dipandang sebagai pendorong utama yang mempengaruhi perkembangan pasar saham Indonesia. Hal ini juga dapat diamati dengan banyaknya investor muda yang mulai memahami apa itu OTC dan menjajaki pasar saham.
Indonesia masih terkendali
Setelah lebih dari dua tahun wabah korona, Indonesia dapat dinyatakan masih terkendali. Ekonomi Indonesia dalam "posisi aman" membuktikan hal ini. Sejauh ini di tahun 2022, hanya dua indeks utama di Asia-Pasifik yang berada di wilayah positif, dan keduanya berada di Asia Tenggara. Dengan kenaikan year-to-date sebesar 3,22 persen, IHSG Indonesia berada di peringkat kedua di regional.
Perwakilan Bank of America menyatakan bahwa peningkatan kinerja bank merupakan elemen lain yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja ASEAN. Singapura, Indonesia, dan Australia memiliki bobot indeks keuangan yang lebih tinggi dan berperforma lebih baik. Jadi, meskipun inflasi naik ke level tertinggi tiga tahun sekitar 3,5 persen karena harga pangan yang tidak dapat diprediksi, inflasi umum di Indonesia relatif terkendali.
Namun, tekanan akan tetap ada karena harga komoditas global terus bergejolak di masa depan. Lebih jauh lagi, arus masuk devisa ke Indonesia dibatasi. Bank sentral Indonesia juga menaikkan persyaratan cadangan untuk pemberi pinjaman sembari mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil, dalam upaya untuk menarik uang ekstra tanpa membahayakan pemulihan ekonomi negara dari epidemi.
Giro Wajib Minimum naik
Bank Indonesia bermaksud untuk meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank-bank menjadi 9% di bulan September, naik dari 6,5% yang direncanakan sebelumnya. Ini akan memaksa para pemberi pinjaman untuk mendepositokan dana tambahan kepada bank sentral. Langkah ini akan mengalirkan 110 triliun rupiah ($7,5 miliar) dari sistem perbankan.
Tindakan BI ini mendukung upaya pemerintah untuk menjaga harga-harga tetap terkendali tahun ini dengan menyerap biaya energi melalui subsidi. Akibatnya, Bank Indonesia memiliki lebih banyak kelonggaran untuk menahan suku bunga acuannya pada rekor terendah untuk mendongkrak perekonomian.
Bagaimana dengan opsi saham?
Suku bunga memiliki dampak signifikan pada transaksi obligasi dan saham. Harga saham secara historis turun ketika suku bunga naik. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, nilai saham cenderung naik. Banyak orang mungkin masih bingung mengapa hal ini terjadi atau hubungan apa yang ada antara ekuitas dan suku bunga. Di sisi lain, nilai penawaran umum di pasar saham telah mencapai 363 triliun sepanjang tahun 2021, naik pesat dari 118 triliun pada tahun 2020. Angka ini juga telah melampaui pinjaman bank pada tahun 2020 yang mencapai 228 triliun.
Teknologi dan keuangan adalah dua bidang yang mendorong percepatan pertumbuhan ini. Perkembangan pasar modal juga akan mengkaji peningkatan masuknya perusahaan UMKM ke dalam ekosistem digital. Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua peran. Pertama, sebagai cara memperoleh modal dari komunitas investor atau sebagai sumber keuangan perusahaan.
Dana pasar modal juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal operasi, dan tujuan lainnya. Kedua, pasar modal memungkinkan konsumen untuk berinvestasi dalam aset keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan sebagainya. Banyak investor bergabung ke pasar saham melalui OTC. Pasar OTC memudahkan investor untuk menyeleksi dan mengeksekusi perdagangan. Karena persyaratannya lebih sedikit, banyak perusahaan memilih untuk mendaftar di OTC daripada bursa. Investor spekulatif juga berpotensi menghasilkan keuntungan besar dengan memperdagangkan saham receh dengan biaya minimal.
Kesimpulan
Indonesia pulih di tengah ekonomi global yang panas akibat kenaikan suku bunga global dan diplomasi yang memanas.Penyebabnya antara lain kenaikan suku bunga BI yang landai, inflasi yang masih dalam kisaran 'aman', dan indeks keuangan yang memiliki bobot kuat. Selama pandemi, industri teknologi dan keuangan menjadi kontributor terpenting bagi pertumbuhan pasar modal. Antusiasme investor muda untuk memasuki pasar OTC telah memberikan kontribusi besar terhadap prospek optimis perekonomian nasional.
1
Komentar