Golput Ungguli Suara MasDipa
Paling tidak modal golput Karangasem ada 895 orang gila yang tidak memilih, ditambah 1.763 pemilih ganda, dan warga yang tinggal di Denpasar.
Golput Karangasem Tembus 35,67 Persen
AMLAPURA, NusaBali
Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan I Wayan Arta Dipa atau MasDipa saat coblosan di Pilkada Karangasem, 9 Desember lalu, meraih suara tertinggi penghitungan KPU Karangasem untuk sementara, yakni 103.098 suara atau 41,85 persen. Ternyata raihan suara tersebut masih di bawah golput 136.586 suara atau 35,67 persen dari 382.924 pemilih. Angka golput itu merupakan tertinggi sejak 10 tahun terakhir pelaksana Pilkada Karangasem.
Ketua KPU Karangasem I Made Arnawa didampingi Divisi Sosialisasi I Gede Krisna Adi Widana, Jumat (11/12), mengakui kenyataan itu. Hanya saja, KPU tetap berdalih telah berjuang optimal agar warga Karangasem pemegang hak pilih untuk berbondong-bondong datang ke TPS.
Tercatat dari total suara sah 246.338 suara, pasangan I Wayan Sudirta dan Ni Made Sumiati dari PDIP meraih 76.281 suara atau 30,97 persen, pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri dan I Wayan Arta Dipa atau MasDipa diusung Koalisi Karangasem Hebat (KKH) gabungan: Partai NasDem, PKPI dan Partai Hanura serta didukung Partai Demokrat meraih 103.098 suara atau 41,85 persen, dan pasangan I Made Sukerana dan I Komang Kisid yang diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra meraih 66.959 suara atau 27,18 persen.
Golput di Pilkada Karangasem 2015, ternyata merupakan angka tertinggi sejak Pilkada Karangasem 2005 yang mencapai 20,95 persen, atau 60.921 suara dari 290.725 pemilih, dan Pilkada Karangasem 2010 mencapai 29,91 persen atau 98.364 suara dari 328.780 pemilih.
Made Arnawa mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi di 33 SMA/SMK, 80 desa pakraman dari 190 desa pakraman, dan beberapa lembaga sosial, dan sebagainya. “Sosialisasi Pilkada Karangasem sudah optimal, bahwa seluruh warga Karangasem mengetahui ada Pilkada Karangasem, puncaknya 9 Desember. Hanya saja partisipasi masyarakat masih tetap rendah,” ujarnya.
Made Arnawa memprediksi tingginya golput karena warga Karangasem yang tinggal di Denpasar, tidak pulang, dengan alasan kerja. “Bukan karena faktor geografis, sehingga rendahnya partisipasi masyarakat. Bisa saja karena warga Karangasem yang merantau di Denpasar tidak bisa pulang karena bekerja,” tambahnya.
Divisi Sosialisasi KPU, Krisna Adi Widana juga memaparkan demikian. “Saya rasakan sosialisasi sudah optimal, ternyata golput masih tinggi,” ujarnya. Menurutnya, faktor golput di Karangasem karena ada 895 orang gila yang tidak memilih, ditambah 1.763 pemilih ganda, dan warga yang tinggal di Denpasar.
Tercatat di delapan kecamatan angka golput rata-rata masih tinggi yakni di Kecamatan Abang tercatat 24.720 pemilih golput atau 38,68 persen, Kecamatan Bebandem (13.671) atau 31,69 persen, Kecamatan Karangasem (23.722) atau 32,55 persen, Kecamatan Kubu (27.285) atau 43,59 persen, Kecamatan Manggis (19.043) atau 43.34 persen, Kecamatan Rendang (8.950) atau 28.29 persen, Kecamatan Selat (9.765) atau 28,28 persen dan Kecamatan Sidemen (9.454) atau 31,13 persen. 7
1
Komentar