Dibangun Gorong–gorong, DLHK Tebang Pohon
Sepanjang jalan di Selatan Simpang Dewa Ruci, Kuta, sering terjadi genangan air saat hujan, karena tak ada saluran pembuangan.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 20 pohon perindang jenis angsana di Jalan Bypass Ngurah Rai di Selatan Simpang Dewa Ruci, Kuta, ditebang oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Rabu (15/3). Penebangan puluhan pohon yang telah berusia 10 tahun itu karena di tempat tumbuhnya pohon itu akan dibangun gorong-gorong yang muaranya di Tukad Mati.
Meski tempat tumbuhnya pohon perindang itu berada di jalan nasional, namun tanggung jawab atas pohon perindang itu berada di tangan DLHK Badung.
“Proyek itu (pembangunan gorong–gorong, Red) merupakan milik Satker PU Provinsi Bali, karena Jalan Bypass Ngurah Rai itu adalah jalan nasional. Namun pohonnya kami yang bertanggungjawab. Satker telah melakukan koordinasi dengan kami terkait pembangunan gorong-gorong. Untuk itu kami melakukan penebangan,” ungkap Kepala DLHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, Rabu kemarin.
Menurut Merthawan pihak Satker akan melakukan pergantian atas pohon yang ditebang itu. Pihak Satker akan mengganti dengan perbandingan 1:20. “Nanti pihak Satker akan menggantikan pohon itu dengan 400 pohon tabebuya pink. Pohon-pohon itu nanti akan ditanam di tempat lain di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai. Pemeliharaan terhadap 400 pohon itu nanti adalah pihak Satker PU Bali,” imbuhnya.
Sebelumnya, I Nyoman Yasmara selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Denpasar, mengatakan, di sepanjang jalur Bypass Ngurah Rai, tepatnya di Selatan Patung Dewa Ruci, akan dikerjakan saluran drainase.
Proyek ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan akibat genangan air yang sering terjadi di sepanjang Bypass Ngurah Rai, terutama bila hujan lebat terjadi. “Sepanjang jalan di Selatan Simpang Dewa Ruci itu memang sering terjadi genangan air saat hujan, karena tak ada saluran pembuangan. Tahun ini kami selesaikan persoalan ini. Selama ini bila hujan tiba kami selalu siagakan mobil tangki untuk menyedot air yang menggenang di badan jalan,” tuturnya.
Sedangkan untuk di depan Q Hotel yang menjadi langganan genangan air, saat ini dilakukan perbaikan drainase sepanjang 370 meter yang muaranya ke Tukad Mati.
“Sebelumnya pada sisi kiri memang tidak ada outlet, maka sekarang dibuatkan saluran pembuangannya. Sedangkan untuk sisi kanan, hanya dilakukan pengerjaan trotoar saja,” kata Yasmara.
Pengerjaan proyek drainase dan trotoar, menurut Yasmara, merupakan long segmen, yang terdiri dari pekerjaan overlay di simpang Kuta – Ngurah Rai sepanjang 300 meter. Selain itu dari Patung Ngurah Rai menuju Nusa Dua sepanjag 3,6 kilometer. Sedangkan untuk Jimbaran – Uluwatu sepanjang 500 meter. “Ini merupakan proyek long segmen, diharapkan bisa selesai sampai 31 Desember 2017. Selain drainase dan trotoar, juga dilakukan overlay dengan total anggaran Rp 22 miliar,” ungkap Yasmara. * cr64
Meski tempat tumbuhnya pohon perindang itu berada di jalan nasional, namun tanggung jawab atas pohon perindang itu berada di tangan DLHK Badung.
“Proyek itu (pembangunan gorong–gorong, Red) merupakan milik Satker PU Provinsi Bali, karena Jalan Bypass Ngurah Rai itu adalah jalan nasional. Namun pohonnya kami yang bertanggungjawab. Satker telah melakukan koordinasi dengan kami terkait pembangunan gorong-gorong. Untuk itu kami melakukan penebangan,” ungkap Kepala DLHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, Rabu kemarin.
Menurut Merthawan pihak Satker akan melakukan pergantian atas pohon yang ditebang itu. Pihak Satker akan mengganti dengan perbandingan 1:20. “Nanti pihak Satker akan menggantikan pohon itu dengan 400 pohon tabebuya pink. Pohon-pohon itu nanti akan ditanam di tempat lain di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai. Pemeliharaan terhadap 400 pohon itu nanti adalah pihak Satker PU Bali,” imbuhnya.
Sebelumnya, I Nyoman Yasmara selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Denpasar, mengatakan, di sepanjang jalur Bypass Ngurah Rai, tepatnya di Selatan Patung Dewa Ruci, akan dikerjakan saluran drainase.
Proyek ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan akibat genangan air yang sering terjadi di sepanjang Bypass Ngurah Rai, terutama bila hujan lebat terjadi. “Sepanjang jalan di Selatan Simpang Dewa Ruci itu memang sering terjadi genangan air saat hujan, karena tak ada saluran pembuangan. Tahun ini kami selesaikan persoalan ini. Selama ini bila hujan tiba kami selalu siagakan mobil tangki untuk menyedot air yang menggenang di badan jalan,” tuturnya.
Sedangkan untuk di depan Q Hotel yang menjadi langganan genangan air, saat ini dilakukan perbaikan drainase sepanjang 370 meter yang muaranya ke Tukad Mati.
“Sebelumnya pada sisi kiri memang tidak ada outlet, maka sekarang dibuatkan saluran pembuangannya. Sedangkan untuk sisi kanan, hanya dilakukan pengerjaan trotoar saja,” kata Yasmara.
Pengerjaan proyek drainase dan trotoar, menurut Yasmara, merupakan long segmen, yang terdiri dari pekerjaan overlay di simpang Kuta – Ngurah Rai sepanjang 300 meter. Selain itu dari Patung Ngurah Rai menuju Nusa Dua sepanjag 3,6 kilometer. Sedangkan untuk Jimbaran – Uluwatu sepanjang 500 meter. “Ini merupakan proyek long segmen, diharapkan bisa selesai sampai 31 Desember 2017. Selain drainase dan trotoar, juga dilakukan overlay dengan total anggaran Rp 22 miliar,” ungkap Yasmara. * cr64
Komentar