Ada Griya Niskala Dihuni Pedanda Gaib, Di Balik Pesona Air Terjun Tegenungan
Ada aura mistik di balik kematian tragis siswa Kelas VIII SMPN 1 Kuta, Badung, I Gede Arsa Kusuma Wijaya,14, yang tewas tenggelam di objek wisata Air Terjun Tegenungan, Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Rabu (15/3) pagi.
GIANYAR, NusaBali
Ini buat ketiga kalinya selama 22 tahun terakhir jatuh korban nyawa di Air Terjun Tegenungan. Objek wisata ini dikenal angker dan dipercaya ada griya niskala yang dihuni pedanda lanang.
Korban Gede Arsa Kusuma Wijaya, yang notabene putra dari Camat Kuta, Badung, I Gede Rai Wijaya, tewas tenggelam di kubangan bawah Air Terjun Tegenungan saat mandi bersama 12 rekannya sesama siswa-siswi SMPN 1 Kuta, Rabu pagi pukul 08.30 Wita. Namun, jasad pelajar berusia 14 tahun ini baru ditemukan muncul dari kubangan air sedalam 8 meter, Rabu siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Jauh sebelum kematian tragis Gede Arsa Kusuma Wijaya, objek wisata Air Terjun Tegenungan sudah sempat dua kali menelan korban nyawa dalam kurun 22 tahun terakhir. Pertama, peristiwa tahun 1995 dengan korban seorang siswa SMP asal Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Jenazah anak ini ditemukan 3 jam kemudian di titik jatuhnya Air Terjun Tegenungan. Kemudian, seorang siswa SMA asal Banjar Bindu, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur tewas tenggelam di lokasi yang sama pada 2006. Jenazahnya baru ditemukan empat hari kemudian.
SELANJUTNYA . . .
Ini buat ketiga kalinya selama 22 tahun terakhir jatuh korban nyawa di Air Terjun Tegenungan. Objek wisata ini dikenal angker dan dipercaya ada griya niskala yang dihuni pedanda lanang.
Korban Gede Arsa Kusuma Wijaya, yang notabene putra dari Camat Kuta, Badung, I Gede Rai Wijaya, tewas tenggelam di kubangan bawah Air Terjun Tegenungan saat mandi bersama 12 rekannya sesama siswa-siswi SMPN 1 Kuta, Rabu pagi pukul 08.30 Wita. Namun, jasad pelajar berusia 14 tahun ini baru ditemukan muncul dari kubangan air sedalam 8 meter, Rabu siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Jauh sebelum kematian tragis Gede Arsa Kusuma Wijaya, objek wisata Air Terjun Tegenungan sudah sempat dua kali menelan korban nyawa dalam kurun 22 tahun terakhir. Pertama, peristiwa tahun 1995 dengan korban seorang siswa SMP asal Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Jenazah anak ini ditemukan 3 jam kemudian di titik jatuhnya Air Terjun Tegenungan. Kemudian, seorang siswa SMA asal Banjar Bindu, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur tewas tenggelam di lokasi yang sama pada 2006. Jenazahnya baru ditemukan empat hari kemudian.
SELANJUTNYA . . .
Komentar