Ada Griya Niskala Dihuni Pedanda Gaib, Di Balik Pesona Air Terjun Tegenungan
Ada aura mistik di balik kematian tragis siswa Kelas VIII SMPN 1 Kuta, Badung, I Gede Arsa Kusuma Wijaya,14, yang tewas tenggelam di objek wisata Air Terjun Tegenungan, Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Rabu (15/3) pagi.
“Kami dan warga juga sangat sering mencium bau bawang goreng dan jagung bakar di sekitar tebing Air Terjun Tegenungan. Itu artinya di kawasan sungai ini ada makhluk dunia lain yang tidak terlihat,” jelas Abriana.
Paparan senada juga disampaikan Wakil Kelian Banjar Tegenungan, I Made Budiarta. Menurut Budiarta, berdasarkan penuturan para tetua setempat yang diperkuat penanda niskala yang pernah dirasakan warga, Air Terjun Tegenungan diyakini sebagai griya niskala (rumah pedanda gaib). Keyakinan masyarakat diperkuat dengan keberadaan Pura Beji Tirta Merta Jiwa, yang berlokasi sekitar 80 meter selatan titik Air Terjun Tegenungan.
Pamangku yang sering muput upacara di pura tersebut, I Gusti Mangku Putu Raka, 60, mengakui kisah mistis keberadaan griya niskala di Air Terjun Tegenungan ini tidak terpisahkan dengan Pura Beji Tirta Merta Jiwa. Menurut Gusti Mangku, Pura Beji Tirta Merta Jiwa ini merupakan lokasi patirtaan suci pralingga Ida Batara-batari Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Tegenungan.
Ciri khas Pura Beji Tirta Merta jiwa ini terdapat lima pancuran berair bening. Posisinya persis di bibir sebelah barat Tukad Petanu. Menurut Gusti Mangku, keyakinan masyarakat tentang kawasan Air Terjun Tegenungan sebagai griya niskala, bukanlah hal baru.
“Duk inguni sampun piragi tiyang kadi punika, saking nak lingir-lingsir dumun (Sejak masa lampau sudah saya dengar seperti itu, dari cerita orang tua tua dulu, Red),” jelas ayah lima anak ini, Rabu kemarin.
Gusti Mangku menyebutkan, berdasarkan penuturan para tetua, Air Terjun Tegenungan bukan hanya sebagai griya niskala, tapi juga sebagai bancingah (semacam kawasan ramai) yang lebih luas dibandingkan bencingah umumnya. Gusti Mangku berharap dan selalu mendoakan agar air terjun ini tak terus-terusan mencari tumbal manusia.
Sementara itu, Kelian Banjar Tegenungan, I Gusti Made Raka, mengatakan sebagaimana keyakinan masyarakat sekitar, dirinya juga sangat yakin ada makhluk lain yang menghuni titik grojogan (jatuh air) di Air Terjun Tegenungan. Berdasarkan beberapa kali kasus tewas tenggelam di lokasi itu, kata dia, sepertinya makhluk lain tersebut berperan penting.
“Kapan saatnya orang mati tenggelam itu jenazahnya ditahan atau dilepas, hingga bisa ditemukan petugas, sepertinya makhluk dunia lain itu yang menentunkan. Tapi, ini kan soal percaya atau tidak,” papar IGM Raka.
IGM Raka mengatakan, guna memulihkan kesucian lokasi Air Terjun Tegenungan pasca musibah maut siswa SMP tewas tenggelam, pihaknya akan menggelar upacara Pecaruan Alit Guru Piduka pada Wraspati Kliwon Waregadean, Kamis (16/3) ini. Selanjutnya, 11 hari pasca musibah akan digelar upacara Pecaruan Tawur Agung di lokasi air terjun tepat pada Tilem Kasanga, 27 Maret 2017 nanti. * lsa
Komentar