Dua Pura Tertimpa Dahan Pohon Ratusan Tahun
Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan yang ditimbulkan diperkirakan mencapai angka ratusan juta rupiah.
TABANAN, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan pada Rabu (4/5) malam, memicu terjadinya bencana alam berupa patahnya dahan pohon beringin dan bunut.
Dahan pohon setinggi 30 meter yang diperkirakan berusia 300-400 tahun itu menimpa bangunan di dua pura Desa Jatiluwih, yakni, Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari dan Pura Manik Kawitan. Di Pura Gunung Sari bangunan yang ditimpa berupa bangunan piyasan dan penyengker (tembok batas pura). Sedangkan di Pura Manik Kawitan bangunan berupa Saka Nam, Gedong Simpen, Gedong Catus Muju, Gedong Meres, dan Padmasana.
Perbekel Jatiluwih, I Nengah Kartika menjelaskan bencana alam ini terjadi Rabu malam saat Desa Jatiluwih diguyur hujan lebat. Meskipun yang menimpa bukan batang pohon, namun diameter dahan yang keras dengan diameter sekitar 30-40 cm mampu membuat kerusakan pada sejumlah bangunan di dua pura. "Tinggi pohonnya kurang lebih sekitar 30 meter," jelas I Nengah Kartika, Kamis (5/5).
Dikatakan, pohon bunut dan beringin yang dahannya patah itu tumbuh bersamaan di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari. Kedua pohon tersebut tumbuh saling melilit. "Usia pohon sudah tua, antara 300-400 tahun," tegas Kartika.
Dengan tumbangnya pohon tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, dibantu oleh petugas Polsek Penebel, Koramil 1619-08/Penebel langsung melakukan pembersihan. Sedangkan masyarakat dijadwalkan melakukan kegiatan gotong royong lima hari ke depan, lantaran dahan kayu yang memang cukup besar. “Rencananya juga akan dilakukan upacara di kedua pura ini, tapi masih dikordinasikan atau rembug dulu,”tandasnya. *des
Dahan pohon setinggi 30 meter yang diperkirakan berusia 300-400 tahun itu menimpa bangunan di dua pura Desa Jatiluwih, yakni, Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari dan Pura Manik Kawitan. Di Pura Gunung Sari bangunan yang ditimpa berupa bangunan piyasan dan penyengker (tembok batas pura). Sedangkan di Pura Manik Kawitan bangunan berupa Saka Nam, Gedong Simpen, Gedong Catus Muju, Gedong Meres, dan Padmasana.
Perbekel Jatiluwih, I Nengah Kartika menjelaskan bencana alam ini terjadi Rabu malam saat Desa Jatiluwih diguyur hujan lebat. Meskipun yang menimpa bukan batang pohon, namun diameter dahan yang keras dengan diameter sekitar 30-40 cm mampu membuat kerusakan pada sejumlah bangunan di dua pura. "Tinggi pohonnya kurang lebih sekitar 30 meter," jelas I Nengah Kartika, Kamis (5/5).
Dikatakan, pohon bunut dan beringin yang dahannya patah itu tumbuh bersamaan di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari. Kedua pohon tersebut tumbuh saling melilit. "Usia pohon sudah tua, antara 300-400 tahun," tegas Kartika.
Dengan tumbangnya pohon tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, dibantu oleh petugas Polsek Penebel, Koramil 1619-08/Penebel langsung melakukan pembersihan. Sedangkan masyarakat dijadwalkan melakukan kegiatan gotong royong lima hari ke depan, lantaran dahan kayu yang memang cukup besar. “Rencananya juga akan dilakukan upacara di kedua pura ini, tapi masih dikordinasikan atau rembug dulu,”tandasnya. *des
1
Komentar