Perajin Komik Lontar Mulai Dapat Pegarus
Wisatawan yang beli komik kebanyakan menginginkan namanya ditulis pada komik lontar.
AMLAPURA, NusaBali
Perajin komik di atas daun rontal selama dua tahun merana karena Objek Wisata Tenganan Pagringsingan, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem nihil kunjungan wisatawan. Selama dua tahun hasil karya mereka tidak laku. Setelah kunjungan wisatawan menggeliat seiring kasus Covid-19 melandai, perajin komik daun lontar akhirnya dapat pegarus (dapat jualan). Salah seorang perajin, I Putu Parwata berhasil menjual komik pewayangan dengan panjang 25 cm seharga Rp 700.000.
Putu Parwata mengaku tetap berkarya walau selama dua tahun Objek Wisata Tenganan Pagringsingan nihil kunjungan. Pembeli pertama karya perajin dari Banjar Kauh, Desa Adat Tenganan Pagringsingan ini adalah wisatawan asal Italia, Margareth. Margareth beli komik tokoh pewayangan sepanjang 25 cm dengan harga Rp 700.000. Margareth yang mengaku pertama kali datang ke Bali tertarik dengan komik berbahan daun rontal. Komik mudah dibawa dengan cara dilipat. “Saya mengerjakan komik itu selama 4 hari,” ungkap Putu Parwata, Kamis (5/5).
Sebelum transaksi, Margareth menginginkan agar nama dirinya dicantumkan pada lontar sebagai kenang-kenangan. Putu Parwata mengatakan, wisatawan yang beli komik lontar kebanyakan menginginkan namanya ditulis di komik. “Kami menuliskan nama wisatawan dengan huruf latin dan aksara Bali,” jelasnya. Putu Parwata berharap kunjungan wisatawan kembali normal. Terpisah, perajin komik lontar, I Ketut Sumartawan dari Banjar Pande, Desa Adat Tenganan Pagringsingan mengaku sempat dapat jualan hanya satu kali. “Sebulan lalu saya dapat jualan, satu komik. Baru sekali dapat jualan sejak dua tahun terakhir,” kata Sumartawan.
Ketua Pengelola Objek Wisata Desa Adat Tenganan Pagringsingan, Putu Wiadnyana, mengakui wisatawan asing mulai berdatangan ke Objek Wisata Tenganan Pagringsingan. Wisatawan yang datang kebanyakan trekking dari Banjar Kastala, Desa/Kecamatan Bebandem hingga Desa Adat Tenganan Pagringsingan sejauh 4,5 kilometer selama 1,5 jam. “Setiap hari ada wisatawan asing datang, tetapi tidak banyak,” kata Putu Widiadnyana. Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa juga mengatakan wisatawan asing mulai berdatangan ke Karangasem. Diperkirakan pada Juli-Agustus nanti kunjungan wisatawan asing terjadi peningkatan. *k16
Putu Parwata mengaku tetap berkarya walau selama dua tahun Objek Wisata Tenganan Pagringsingan nihil kunjungan. Pembeli pertama karya perajin dari Banjar Kauh, Desa Adat Tenganan Pagringsingan ini adalah wisatawan asal Italia, Margareth. Margareth beli komik tokoh pewayangan sepanjang 25 cm dengan harga Rp 700.000. Margareth yang mengaku pertama kali datang ke Bali tertarik dengan komik berbahan daun rontal. Komik mudah dibawa dengan cara dilipat. “Saya mengerjakan komik itu selama 4 hari,” ungkap Putu Parwata, Kamis (5/5).
Sebelum transaksi, Margareth menginginkan agar nama dirinya dicantumkan pada lontar sebagai kenang-kenangan. Putu Parwata mengatakan, wisatawan yang beli komik lontar kebanyakan menginginkan namanya ditulis di komik. “Kami menuliskan nama wisatawan dengan huruf latin dan aksara Bali,” jelasnya. Putu Parwata berharap kunjungan wisatawan kembali normal. Terpisah, perajin komik lontar, I Ketut Sumartawan dari Banjar Pande, Desa Adat Tenganan Pagringsingan mengaku sempat dapat jualan hanya satu kali. “Sebulan lalu saya dapat jualan, satu komik. Baru sekali dapat jualan sejak dua tahun terakhir,” kata Sumartawan.
Ketua Pengelola Objek Wisata Desa Adat Tenganan Pagringsingan, Putu Wiadnyana, mengakui wisatawan asing mulai berdatangan ke Objek Wisata Tenganan Pagringsingan. Wisatawan yang datang kebanyakan trekking dari Banjar Kastala, Desa/Kecamatan Bebandem hingga Desa Adat Tenganan Pagringsingan sejauh 4,5 kilometer selama 1,5 jam. “Setiap hari ada wisatawan asing datang, tetapi tidak banyak,” kata Putu Widiadnyana. Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa juga mengatakan wisatawan asing mulai berdatangan ke Karangasem. Diperkirakan pada Juli-Agustus nanti kunjungan wisatawan asing terjadi peningkatan. *k16
1
Komentar