Buleleng Hanya Kirim Gong Kebyar dan Angklung Remaja
Pesta Kesenian Bali XLIV
SINGARAJA, NusaBali
Jelang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV , 11 Juni -9 Juli 2022, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng mulai melakukan persiapan.
Hanya saja, partisipasi kali ini sangat minim. Pelaksanaan PKB tahun ini sesuai dengan hasil rapat bersama Disbud Bali yang masih membatasi jumlah pementasan. “Dari sejumlah pementasan seni yang akan digelar, Buleleng hanya akan mengikuti empat pementasan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika, Kamis (5/5).
Keempatnya yakni pementasan Gong Kebyar Dewasa, Gong Kebyar Wanita, Gong Kebyar anak-anak dan pementasan Angklung Remaja. “Kami sudah menyiapkan empat sekaa yang akan berpartisipasi dalam PKB nanti. Sudah kami seleksi dan kurasi secara ketat. Gong Kebyar kami pilih karena Buleleng punya sejarah sebagai pencetus kesenian Gong Kebyar di Bali,” ucap Wisandika.
Mantan Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng ini merinci, empat sekaa yang akan dilibatkan yakni Padepokan Seni Dwi Mekar yang mewakili gong kebyar anak-anak, Sekaa Gong Kebyar Wahana Santhi Desa Umajero yang mewakili gong kebyar wanita, Sekaa Gong Kebyar Eka Wakya Banjar Paketan yang mewakili gong kebyar dewasa, Sanggar Seni Karya Remaja Desa Sari Mekar yang mengikuti angklung remaja.
Empat sekaa yang ditunjuk dan akan dilibatkan dalam PKB nanti adalah sekaa yang dinilai konsisten mempertahankan ciri khas kekebyaran Buleleng. Selain memakai gamelan gong pacek sebagai identitas gong kebyar Buleleng. Pementasan gong kebyar nanti masing-masing sekaa akan membawakan lima tabuh. Yakni tabuh lelambatan, tabuh kreasi, sandya gita, serta tarian legong dengan ciri khas dangin enjung dan dauh enjung.
Sedangkan khusus untuk angklung remaja, Wisandika menegaskan akan menampilkan ciri khas angklung Buleleng yakni dengan gamelan angklung yang terdiri dari delapan bilah. Masing-masing bilah dalam gambelannya memiliki nada yang berbeda. Sekaa Angklung Desa Sari Mekar pun dipilih karena selama ini konsisten menggunakan perangkat gamelan angklung khas Buleleng.
“Angklung delapan bilah hanya ada di Buleleng. Sehingga kami usulkan mereka dapat tempat di PKB, sebagai salah satu upaya aktualisasi dan pelestarian,” tegas dia. Sementara itu pelaksanaan PKB tahun ini akan dilakukan dengan pola live performance di Ardha Candra Denpasar. Masing-masing sekaa tidak perlu membuat rekaman video penampilan mereka dan disetorkan ke panitia, tetapi mereka akan tampil secara langsung dan disiarkan di kanal YouTube Disbud Bali. *k23
1
Komentar