Jatuh di Gunung Batur, Pendaki asal AS Tewas
Di Kedalaman 15 Meter, Saat Hendak Turun dari Puncak
BANGLI, NusaBali
Insiden saat pendakian di Gunung Batur, Kintamani, Bangli kembali terjadi. Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat, Robert Evans,70, terjatuh di puncak Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (8/5) pagi pukul 07.30 Wita.
Pendaki asal California, Amerika Serikat (AS) ini meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dievakuasi dari Gunung Batur langsung dibawa ke ruang jenazah RSU Bangli.
Perwakilan dari Forum Pemandu Pendakian Gunung Batur (FP2GB), Jero Kamu Darsana ditemui di RSU Bangli menjelaskan jika Robert Evans mendaki bersama empat orang temannya, sehingga rombongan berjumlah 5 orang dan didampingi seorang pemandu. Rombongan pendaki ini diketahui berangkat dari Ubud, Kabupaten Gianyar dan memulai pendakian pada Minggu dinihari pukul 03.30 Wita.
"Rombongan informasinya menginap di kawasan Ubud. Untuk pendakian mulai sekitar pukul 03.30 Wita," ungkapnya. Saat pendakian rombongan ini didampingi seorang pemandu. Sesuai prosedur pendakian wajib didampingi pemandu. Rombongan mulai mendaki hingga akhirnya tiba di puncak sekitar pukul 06.30 Wita. Selama proses pendakian tidak ada kendala, begitu juga saat di puncak. Rombangan pendaki ini sudah sempat sarapan dan menikmati suasana di puncak Gunung Batur.
"Keterangan dari rekan kami yang memandu grup tersebut, selama pendakian berjalan lancar. Saat di puncak juga aman-aman saja," jelas Jero Kamu. Menurut pria asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini usai menikmati suasana di puncak gunung, rombongan kembali turun. Saat itu sekitar pukul 07.30 Wita. Hanya saja pada saat mau turun Robert Evans ini merasa kepanasan dan gerah sehingga mau membuka baju kaos yang dikenakannya. Saat akan membuka baju tersebut yang bersangkutan tiba-tiba tersungkur dan terjatuh.
"Posisi mau turun, saat itu korban mau melepas bajunya. Tiba-tiba pendaki ini jatuh dan terguling. Posisi sekitar 15 meter dari tempat turun," terang Jero Kamu sembari mencontohkan cara membuka baju wisatawan ini. Pasca jatuhnya pendaki tersebut, pemandu yang mendampingi langsung menghubungi pos pemandu di Pura Jati. Mendapat laporan tersebut anggota pemandu yang jumlahnya sekitar 200 orang langsung naik menuju lokasi kejadian. Pihaknya melakukan evakuasi menggunakan tandu menuju pos di Pura Jati.
Ketika dievakuasi posisi korban sudah meninggal. "Temannya sesama pendaki ada tenaga medis. Sempat juga diberikan pertolongan pertama, namun sudah meninggal," kata Jero Kamu Darsana. Proses evakuasi dari puncak gunung hingga ke pos diperlukan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di pos, peristiwa tersebut langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian. Kebetulan lokasi jatuhnya Robert Evans berada di lokasi yang mudah dijangkau. Sehingga pasca dia jatuh, para rekannya langsung mendatangi untuk memeriksa kondisinya. Kebetulan juga dari empat rekannta itu ada tenaga medis, jadi langsung diberikan pertolongan pertama. Hanya saja upaya tersebut nihil dan korban meninggal di tempat kejadian.
"Setelah petugas datang jenazah langsung dibawa ke RSU Bangli dengan mobil ambulance," sambungnya. Di sisi lain, kasus pendaki jatuh di Gunung Batur sudah beberapa kali terjadi. Kata Jero Kamu Darsana sebelum pendakian para pemandu sudah memberikan imbauan bagi pendaki untuk lebih berhati-hati.
"Sebelum naik, kami sampaikan imbauan ke pendaki," katanya. Petugas kepolisian dan petugas medis RSU Bangli melakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada tubuh Robert Evans tidak ditemukan luka terbuka. Namun mengalami cidera kepala berat (CKB), patah tulang rusuk sebelah kiri, patah tulang dada bagian kanan dan lecet pada kedua laki.
Di sisi lain Humas RSU Bangli, Sang Kompyang Arie S Wijaya mengatakan pihaknya menerima informasi dari Tim Reaksi Cepat (TRC) 24 jam ihwal musibah jatuhnya WNA saat mendaki. Sekitar pukul 11.30 wita jenazah sampai di RSU Bangli. Kemudian saat di RSU Bangli dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga. "Tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah," sebutnya.
Namun demikian dari pemeriksaan diketahui ada benturan di kepala korban. Benturan tersebut diduga menjadi penyebab kematian pendaki yang merupakan Warga Negara (WN) Amerika Serikat ini. Rencana jenazah akan dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar untuk dilakukan proses otopsi. "Kaitannya dengan asuransi akan dilakukan otopsi. Jenazah dirujuk ke RSUP Sanglah," imbuh Kompyang Arie. *esa
Komentar