Pakai Lahan Pertanian, Ganti Rugi Panen
Ajik Kisna Rancang Lintasan Motorcross di Saba
Kami hanya bisa ganti rugi panen atau kerja sama lainnya. Jika sewa atau kontrak belum bisa kami lakukan.
GIANYAR, NusaBali
Salah seorang investor yang pemilik Krisna Oleh-Oleh khas Bali, Gusti Ngurah Anom alias Ajik Krisna, merancang pembangunan lintasan motorcross di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Lintasan motorcross ini akan memanfaatkan lahan pertanian warga dengan sistem ganti rugi panen, bukan sewa.
Hal itu terungkap dalam rapat proyeksi di lobi Krisna Oleh-Oleh Bali, Banjar Blangsinga, Desa Saba, Minggu (8/5). Ajik Krisna mengatakan keinginannya membuat lintasan motorcross yang dekat dengan fasilitas akomodasi pariwisata. Sebab selama ini lintasan offroad di Bali belum memiliki fasilitas yang lengkap. "Dari semua lintasan, jika ada di Gianyar cukup lengkap memiliki fasilitas. Kami ingin petani bisa meningkatkan pendapatan, karena lintasan akan melewati jalan pertanian. Nanti masyarakat bisa menjual kelapa muda hasil kebun hasil pertanian di sepanjang lintasan, serta tiket masuk," ujarnya.
Dia menyebut niatnya itu tidak muluk-muluk, karena pengalamannya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali. Lintasan motorcross atau offroad di satu desa sangat besar dampaknya kepada masyarakat. "Sekali event saja bisa mendatangkan 500 orang dengan tiket pendaftaran Rp 150.000. Yang pecah rekor kemarin sampai 2.000 orang. Belum lagi motor ATV yang bisa beroprasi setiap hari dipaketkan dengan Oleh-oleh Krisna," ujarnya didampingi pengurus IMI Bali.
Dia akan menyerahkan semua pendapatan itu untuk dikelola desa atau desa adat. "Dari paparan bendesa atau perwakilan yang hadir, kami akan turun survei menjajaki jalan dulu, apakah ada tanah pribadi, tanah adat. Yang penting diizinkan dulu, untuk persentase ganti rugi lahan pertanian pribadi, nanti setelah survei kami bicarakan," terangnya.
Jelas dia, jika dalam survei nanti tidak memungkinkan karena adanya mengharuskan sewa lahan pribadi, maka projec ini akan pindahkan ke desa lain. ‘’Sebab dalam perhitungan, kami hanya bisa ganti rugi panen atau kerja sama lainnya. Jika sewa atau kontrak belum bisa kami lakukan," terangnya.
Ajik Krisna mengatakan lintasan motorcross atau motor ATV ini membutuhkan lebar jalan kurang lebih 3 meter, panjang 3 km atau lebih. "Yang jelas nanti mereka akan bisa sampai sore mengelilingi Desa Saba ini. Satu hari liburan mereka bisa di Saba. Dampaknya akan sangat luar biasa bagi masyarakat," ujarnya.*nvi
Hal itu terungkap dalam rapat proyeksi di lobi Krisna Oleh-Oleh Bali, Banjar Blangsinga, Desa Saba, Minggu (8/5). Ajik Krisna mengatakan keinginannya membuat lintasan motorcross yang dekat dengan fasilitas akomodasi pariwisata. Sebab selama ini lintasan offroad di Bali belum memiliki fasilitas yang lengkap. "Dari semua lintasan, jika ada di Gianyar cukup lengkap memiliki fasilitas. Kami ingin petani bisa meningkatkan pendapatan, karena lintasan akan melewati jalan pertanian. Nanti masyarakat bisa menjual kelapa muda hasil kebun hasil pertanian di sepanjang lintasan, serta tiket masuk," ujarnya.
Dia menyebut niatnya itu tidak muluk-muluk, karena pengalamannya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali. Lintasan motorcross atau offroad di satu desa sangat besar dampaknya kepada masyarakat. "Sekali event saja bisa mendatangkan 500 orang dengan tiket pendaftaran Rp 150.000. Yang pecah rekor kemarin sampai 2.000 orang. Belum lagi motor ATV yang bisa beroprasi setiap hari dipaketkan dengan Oleh-oleh Krisna," ujarnya didampingi pengurus IMI Bali.
Dia akan menyerahkan semua pendapatan itu untuk dikelola desa atau desa adat. "Dari paparan bendesa atau perwakilan yang hadir, kami akan turun survei menjajaki jalan dulu, apakah ada tanah pribadi, tanah adat. Yang penting diizinkan dulu, untuk persentase ganti rugi lahan pertanian pribadi, nanti setelah survei kami bicarakan," terangnya.
Jelas dia, jika dalam survei nanti tidak memungkinkan karena adanya mengharuskan sewa lahan pribadi, maka projec ini akan pindahkan ke desa lain. ‘’Sebab dalam perhitungan, kami hanya bisa ganti rugi panen atau kerja sama lainnya. Jika sewa atau kontrak belum bisa kami lakukan," terangnya.
Ajik Krisna mengatakan lintasan motorcross atau motor ATV ini membutuhkan lebar jalan kurang lebih 3 meter, panjang 3 km atau lebih. "Yang jelas nanti mereka akan bisa sampai sore mengelilingi Desa Saba ini. Satu hari liburan mereka bisa di Saba. Dampaknya akan sangat luar biasa bagi masyarakat," ujarnya.*nvi
1
Komentar