PAUD dan TK di Badung Mulai Gunakan Kurikulum Merdeka
MANGUPURA, NusaBali
Kurikulum Merdeka kini mulai dipakai pada pendidikan Taman Kanak-kanak (TK).
Kebijakan ini membuat para pendidik harus melakukan penyesuaian-penyesuaian karena sebelumnya memakai Kurikulum 2013. Hal tersebut terungkap saat audiensi pengurus Pendidik TK se-Kabupaten Badung ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, belum lama ini. Saat audensi hadir Kabid Paud dan PNF Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung I Wayan Wirawan, beserta para guru TK se-Badung.
Kabid Paud dan PNF Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung I Wayan Wirawan menjelaskan, dalam penyesuaian Kurikulum yang awalnya berupa Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, ada sejumlah hal yang menjadi perhatian.
Dalam Kurikulum Merdeka ada beberapa opsi/pilihan diantaranya berupa Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Mandiri Berbagi. Tujuan audiensi dengan Sekda Badung sekaligus mendampingi para pendidik TK se-Badung ini juga dalam rangka pembukaan review penyesuaian kurikulum tersebut.
"Kami dari Tk se-Badung akan memilih di antara ke tiga opsi itu sesuai dengan kesiapan dari pada masing-masing satuan pendidikan (PAUD dan TK) yang ada. Adapun secara prinsip paling tidak kami akan memilih Mandiri Berubah," jelasnya.
Wirawan menambahkan, dengan memilih Mandiri Berubah sudah ada peningkatan antara Kurikulum K13 dengan Kurikulum Mandiri itu sendiri. Diharapkan ke depannya satuan pendidikan PAUD dan TK yang ada di Badung ini, mampu meningkatkan, mengoptimalisasi proses pembelajaran, pelayanan di bidang pendidikan. "Disamping itu anak-anak kita di PAUD dan TK benar-benar dapat menikmati pendidikan yang layak sesuai dengan usianya, yang ke depannya akan menjadi cikal bakal anak dengan mempunyai karakter sangat bagus," terangnya.
Sementara itu, Sekda Badung Adi Arnawa dalam arahannya mengatakan terkait mengenai perubahan Kurikulum tahun 2013 yang sekarang menjadi Kurikulum Merdeka pada anak-anak TK se-Badung, ada beberapa perubahan, seperti misalnya ada Pendidikan anak berintegritas. Termasuk juga ada beberapa pemahaman secara substansi terkait dengan masalah Kesehatan (stunting).
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendorong langkah ini, terutama dalam rangka menambah wawasan kepada anak-anak kita terkait dengan hal-hal yang harus diketahui dalam pembelajaran anak usia dini, seperti anak yang berintegritas. Ke depannya anak-anak juga memahami tentang kesehatan untuk mencegah stunting itu sendiri," ungkap birokrat asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan tersebut. *ind
Kabid Paud dan PNF Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung I Wayan Wirawan menjelaskan, dalam penyesuaian Kurikulum yang awalnya berupa Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, ada sejumlah hal yang menjadi perhatian.
Dalam Kurikulum Merdeka ada beberapa opsi/pilihan diantaranya berupa Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Mandiri Berbagi. Tujuan audiensi dengan Sekda Badung sekaligus mendampingi para pendidik TK se-Badung ini juga dalam rangka pembukaan review penyesuaian kurikulum tersebut.
"Kami dari Tk se-Badung akan memilih di antara ke tiga opsi itu sesuai dengan kesiapan dari pada masing-masing satuan pendidikan (PAUD dan TK) yang ada. Adapun secara prinsip paling tidak kami akan memilih Mandiri Berubah," jelasnya.
Wirawan menambahkan, dengan memilih Mandiri Berubah sudah ada peningkatan antara Kurikulum K13 dengan Kurikulum Mandiri itu sendiri. Diharapkan ke depannya satuan pendidikan PAUD dan TK yang ada di Badung ini, mampu meningkatkan, mengoptimalisasi proses pembelajaran, pelayanan di bidang pendidikan. "Disamping itu anak-anak kita di PAUD dan TK benar-benar dapat menikmati pendidikan yang layak sesuai dengan usianya, yang ke depannya akan menjadi cikal bakal anak dengan mempunyai karakter sangat bagus," terangnya.
Sementara itu, Sekda Badung Adi Arnawa dalam arahannya mengatakan terkait mengenai perubahan Kurikulum tahun 2013 yang sekarang menjadi Kurikulum Merdeka pada anak-anak TK se-Badung, ada beberapa perubahan, seperti misalnya ada Pendidikan anak berintegritas. Termasuk juga ada beberapa pemahaman secara substansi terkait dengan masalah Kesehatan (stunting).
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendorong langkah ini, terutama dalam rangka menambah wawasan kepada anak-anak kita terkait dengan hal-hal yang harus diketahui dalam pembelajaran anak usia dini, seperti anak yang berintegritas. Ke depannya anak-anak juga memahami tentang kesehatan untuk mencegah stunting itu sendiri," ungkap birokrat asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan tersebut. *ind
Komentar