Libur Usai, Gilimanuk Melandai
Puncak arus balik diperkirakan sudah berlalu. Terutama untuk arus balik wisatawan meninggalkan Pulau Dewata sudah jauh menurun.
NEGARA, NusaBali
Memasuki hari pertama setelah berakhirnya libur Lebaran dan cuti bersama, Senin (9/5), arus balik wisatawan domestik (wisdom) yang meninggalkan Bali ataupun arus balik pemudik yang menuju Bali via Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mulai turun.
Sesuai data produksi ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, jumlah penumpang yang keluar-masuk Bali selama 24 jam per Minggu (8/5) pagi hingga Senin (9/5) pagi, telah menurun dibandingkan sehari sebelumnya.
Sesuai data H+5 Lebaran tersebut, tercatat ada sebanyak 70.003 orang penumpang dengan 18.046 unit kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk. Jumlah penumpang maupun kendaraan keluar-masuk Bali, itu pun berkurang dibandingkan saat puncak arus balik saat H+4 Lebaran yang sempat mencapai sebanyak 85.433 orang penumpang dengan 20.183 unit kendaraan.
Secara terinci, khusus jumlah penumpang yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk saat H+5 Lebaran itu, sebanyak 42.428 orang penumpang dengan 12.310 unit kendaraan (terdiri dari 6.665 unit kendaraan roda dua dan 5.621 unit kendaraan roda empat). Sebaliknya yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, sebanyak 27.575 orang penumpang dengan 5.736 unit kendaraan (975 unit kendaraan roda dua dan 4.761 unit kendaraan roda empat).
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Hasan Lessy mengatakan, sebelumnya saat H+4 dan H+5 itu, diperkirakan menjadi masa puncak arus balik wisdom ataupun arus balik pemudik. Namun dari perbandingan data antara H+4 dan H+5 itu, lonjakan penumpang lebih banyak terjadi saat H+4. “Kalau melihat situasi hari ini, kita perkirakan puncak arus balik sudah lewat. Terutama untuk arus balik wisdom yang dari Gilimanuk, sudah jauh menurun,” ujarnya.
Sementara untuk arus balik pemudik dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, kata Hasan, terpantau masih cukup ramai. Namun tidak sepadat sebelumnya pada H+4 ataupun H+5 Lebaran. Arus balik pemudik yang masih cukup ramai, meskipun cuti bersama Lebaran sudah berakhir itu pun diperkirakan karena juga banyak pemudik sebelumnya yang dari kalangan pekerja informal. “Kalau yang sudah harus mulai kerja hari ini (kemarin, red), kemungkinan sudah balik,” ucapnya.
Dari pengalaman angkutan Lebaran sebelum-sebelumnya, juga tidak jarang adanya pemudik yang tetap tinggal di kampung halamannya sambil menunggu Lebaran Ketupat. Lebaran Ketupat itu menjadi salah satu tradisi kumpul bersama keluarga yang biasa digelar di beberapa daerah di Jawa, bertepatan 7 hari setelah Lebaran. “Mungkin ada juga pemudik yang masih nunggu Lebaran Ketupat. Tetapi kalau arus balik wisdom yang sebelumnya ke Bali, kami kira sudah sebagian besar balik,” ujarnya. *ode
Memasuki hari pertama setelah berakhirnya libur Lebaran dan cuti bersama, Senin (9/5), arus balik wisatawan domestik (wisdom) yang meninggalkan Bali ataupun arus balik pemudik yang menuju Bali via Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mulai turun.
Sesuai data produksi ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, jumlah penumpang yang keluar-masuk Bali selama 24 jam per Minggu (8/5) pagi hingga Senin (9/5) pagi, telah menurun dibandingkan sehari sebelumnya.
Sesuai data H+5 Lebaran tersebut, tercatat ada sebanyak 70.003 orang penumpang dengan 18.046 unit kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk. Jumlah penumpang maupun kendaraan keluar-masuk Bali, itu pun berkurang dibandingkan saat puncak arus balik saat H+4 Lebaran yang sempat mencapai sebanyak 85.433 orang penumpang dengan 20.183 unit kendaraan.
Secara terinci, khusus jumlah penumpang yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk saat H+5 Lebaran itu, sebanyak 42.428 orang penumpang dengan 12.310 unit kendaraan (terdiri dari 6.665 unit kendaraan roda dua dan 5.621 unit kendaraan roda empat). Sebaliknya yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, sebanyak 27.575 orang penumpang dengan 5.736 unit kendaraan (975 unit kendaraan roda dua dan 4.761 unit kendaraan roda empat).
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Hasan Lessy mengatakan, sebelumnya saat H+4 dan H+5 itu, diperkirakan menjadi masa puncak arus balik wisdom ataupun arus balik pemudik. Namun dari perbandingan data antara H+4 dan H+5 itu, lonjakan penumpang lebih banyak terjadi saat H+4. “Kalau melihat situasi hari ini, kita perkirakan puncak arus balik sudah lewat. Terutama untuk arus balik wisdom yang dari Gilimanuk, sudah jauh menurun,” ujarnya.
Sementara untuk arus balik pemudik dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, kata Hasan, terpantau masih cukup ramai. Namun tidak sepadat sebelumnya pada H+4 ataupun H+5 Lebaran. Arus balik pemudik yang masih cukup ramai, meskipun cuti bersama Lebaran sudah berakhir itu pun diperkirakan karena juga banyak pemudik sebelumnya yang dari kalangan pekerja informal. “Kalau yang sudah harus mulai kerja hari ini (kemarin, red), kemungkinan sudah balik,” ucapnya.
Dari pengalaman angkutan Lebaran sebelum-sebelumnya, juga tidak jarang adanya pemudik yang tetap tinggal di kampung halamannya sambil menunggu Lebaran Ketupat. Lebaran Ketupat itu menjadi salah satu tradisi kumpul bersama keluarga yang biasa digelar di beberapa daerah di Jawa, bertepatan 7 hari setelah Lebaran. “Mungkin ada juga pemudik yang masih nunggu Lebaran Ketupat. Tetapi kalau arus balik wisdom yang sebelumnya ke Bali, kami kira sudah sebagian besar balik,” ujarnya. *ode
Komentar