Sehari Sebelum Tewas Tenggelam, Putra Camat Kuta Gambar Bade
Sehari sebelum meninggal dunia karena tenggelam di air terjun Tegenungan, Br Tegenungan, Ds Kemenuh, Kec. Sukawati, Gianyar, Rabu (15/3) pagi, I Gede Arsa Kusuma Wijaya alias Teja, 14, sempat menggambar Bade atau Wadah (tempat jenazah) pada buku tulis sekolahnya.
MANGUPURA, NusaBali
“Kemarin (sehari sebelum meninggal dunia) seusai latihan gamelan dari banjar dia sempat menggambar Bade pada buku tulis sekolahnya. Saya berpikir untuk apa dia menggambar benda itu. Tapi saya juga berpikir mungkin dia sedang menunjukkan kreasinya. Karena daya imajinasi dari gambar-gambarnya itu sangat kuat,” tutur I Gede Bayu Trisna Jaya, kakak almarhum yang kedua saat ditemui di rumah duka di Jalan Raya Uluwatu, Nomor 51, Banjar Kubu Alit, Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (15/3) malam.
Lebih lanjut Bayu Trisna menceritakan, sekitar pukul 06.00 Wita, Rabu (15/3), dia melihat adiknya itu membersihkan motor karena hendak jalan-jalan bersama teman-temanya. “Nah, saat hendak berangkat dia pamitan dengan ibu, katanya melali dengan teman-temannya. Namun ibu tidak tahu kalau mereka ke Gianyar. Memang adik saya itu kalau libur selalu menyempatkan diri untuk berwisata bersama teman-temannya,” kenangnya.
Siswa kelas VIII SMPN 1 Kuta yang akan merayakan ulang tahun ke-14 pada 19 April itu kini pergi untuk selamanya. Sang ayah, I Gede Rai Wija¬ya yang juga Camat Kuta, mengaku masih belum merasa puas memberikan kasih sayang kepada buah hatinya yang ketika dari tiga bersaudara tersebut. Baginya anaknya ini memiliki banyak kelebihan yang tak dimilikinya. “Mengapa dia harus pergi duluan? Inilah jalan hidup. Saya hanya berdoa agar dia diterima di sisi-Nya sesuai dengan amal bakti anak saya,” ucap I Gede Rai Wijaya, sedih.
Rencananya, jenazah almarhum I Gede Arsa Kusuma Wijaya akan dikubur pada Minggu (19/3) ini. “Anak saya dikubur dulu sambil menunggu proses ngaben massal di desa sekitar bulan Agustus atau September tahun depan,” kata Rai Wijaya. * cr63
Lebih lanjut Bayu Trisna menceritakan, sekitar pukul 06.00 Wita, Rabu (15/3), dia melihat adiknya itu membersihkan motor karena hendak jalan-jalan bersama teman-temanya. “Nah, saat hendak berangkat dia pamitan dengan ibu, katanya melali dengan teman-temannya. Namun ibu tidak tahu kalau mereka ke Gianyar. Memang adik saya itu kalau libur selalu menyempatkan diri untuk berwisata bersama teman-temannya,” kenangnya.
Siswa kelas VIII SMPN 1 Kuta yang akan merayakan ulang tahun ke-14 pada 19 April itu kini pergi untuk selamanya. Sang ayah, I Gede Rai Wija¬ya yang juga Camat Kuta, mengaku masih belum merasa puas memberikan kasih sayang kepada buah hatinya yang ketika dari tiga bersaudara tersebut. Baginya anaknya ini memiliki banyak kelebihan yang tak dimilikinya. “Mengapa dia harus pergi duluan? Inilah jalan hidup. Saya hanya berdoa agar dia diterima di sisi-Nya sesuai dengan amal bakti anak saya,” ucap I Gede Rai Wijaya, sedih.
Rencananya, jenazah almarhum I Gede Arsa Kusuma Wijaya akan dikubur pada Minggu (19/3) ini. “Anak saya dikubur dulu sambil menunggu proses ngaben massal di desa sekitar bulan Agustus atau September tahun depan,” kata Rai Wijaya. * cr63
1
Komentar