Belasan Event Siap 'Gaet' Wisatawan ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Belasan event, meliputi event budaya, MICE dan event sport akan menjadi daya tarik, sehingga mengundang wisatawan datang ke Bali dalam beberapa bulan ke depan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Balil Tjokorda Bagus Pemayun, membenarkan adanya celender event tersebut. Namun karena faktor situasi dan kondisi pandemi Covid-19, ada yang masih tentative. “Yang sudah pasti 14 event,” jelasnya, Selasa (10/5).
Ke 14 event tersebut diantaranya Bali Spirit Festival 19-22 Mei; Pesta Kesenian Bali 12 Juni sampai 13 Juli; Ubud Village Jazz Festival 12-13 Agustus; Sanur Village Festival 19-21 Agustus; Pemuteran Bay Festival 11-13 November; Denpasar Festival 30 November sampai 24 Desember; Pengelipuran Village Festival 7-10 Desember ; Bali and Beyond Travel Fair 13-18 Juni ; Festival Seni Bali Jani Oktober- November; Ubud Writer and Reader Festival 13-16 Oktober; KTT G20 Oktober; Bali International Boogie 21-26 Juni 2022 dan Jimbaran Jazz Festival pada Juni depan.
Diharapkan event- event tersebut tidak numplek di kawasan Bali selatan, tetapi juga bisa digelar tersebar ke kawasan Bali lainnya. Dengan demikian persebaran kunjungan wisatawan lebih merata, dan membawa dampak ekonomisnya.
“Kalau secara langsung event-event tersebut mendatangkan wisatawan tentu tidak. Tetapi wisatawan itu kan butuh sesuatu yang menarik,”ujar I Ketut Jaman, pimpinan Melali MICE, Selasa (10/5).
Sehingga lewat event-event tersebut, kata Jaman diharapkan sebagai daya tarik bagi pariwisata. Sekaligus merupakan upaya pelestarian seni budaya dan inovasi bagi pegiat budaya dan pelaku event yang lain.
“Karena kalau tidak dibuatkan event, kan mandeg,” ujarnya. Jaman berharap event- event tidak hanya digelar di kawasan Bali selatan, namun bisa tersebar ke seluruh Bali, sehingga ada pemerataan. Jaman optimistis kunjungan wisatawan ke Bali akan semakin membaik, walau pasca liburan Lebaran ini ada penurunan.
“Karena memang siklusnya demikian,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Tegallalang, Gianyar. Namun kata dia, optimistis akan pulih kembali pada musim liburan sekolah Juni-Juli, terutama untuk wisatawadomestik. Sedang volume wisman akan ada peningkatan pada Agustus.
Mengapa pada bulan Agustus? Karena musim liburan sekolah di Eropa pada bulan Agustus. “Karena itulah mengapa puncak kunjungan wisman pada bulan Agustus. Karena orang tua (wisman) sekalian bisa mengajak anak-anak mereka berlibur ke Bali,” lanjut Jaman. *k17
Ke 14 event tersebut diantaranya Bali Spirit Festival 19-22 Mei; Pesta Kesenian Bali 12 Juni sampai 13 Juli; Ubud Village Jazz Festival 12-13 Agustus; Sanur Village Festival 19-21 Agustus; Pemuteran Bay Festival 11-13 November; Denpasar Festival 30 November sampai 24 Desember; Pengelipuran Village Festival 7-10 Desember ; Bali and Beyond Travel Fair 13-18 Juni ; Festival Seni Bali Jani Oktober- November; Ubud Writer and Reader Festival 13-16 Oktober; KTT G20 Oktober; Bali International Boogie 21-26 Juni 2022 dan Jimbaran Jazz Festival pada Juni depan.
Diharapkan event- event tersebut tidak numplek di kawasan Bali selatan, tetapi juga bisa digelar tersebar ke kawasan Bali lainnya. Dengan demikian persebaran kunjungan wisatawan lebih merata, dan membawa dampak ekonomisnya.
“Kalau secara langsung event-event tersebut mendatangkan wisatawan tentu tidak. Tetapi wisatawan itu kan butuh sesuatu yang menarik,”ujar I Ketut Jaman, pimpinan Melali MICE, Selasa (10/5).
Sehingga lewat event-event tersebut, kata Jaman diharapkan sebagai daya tarik bagi pariwisata. Sekaligus merupakan upaya pelestarian seni budaya dan inovasi bagi pegiat budaya dan pelaku event yang lain.
“Karena kalau tidak dibuatkan event, kan mandeg,” ujarnya. Jaman berharap event- event tidak hanya digelar di kawasan Bali selatan, namun bisa tersebar ke seluruh Bali, sehingga ada pemerataan. Jaman optimistis kunjungan wisatawan ke Bali akan semakin membaik, walau pasca liburan Lebaran ini ada penurunan.
“Karena memang siklusnya demikian,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Tegallalang, Gianyar. Namun kata dia, optimistis akan pulih kembali pada musim liburan sekolah Juni-Juli, terutama untuk wisatawadomestik. Sedang volume wisman akan ada peningkatan pada Agustus.
Mengapa pada bulan Agustus? Karena musim liburan sekolah di Eropa pada bulan Agustus. “Karena itulah mengapa puncak kunjungan wisman pada bulan Agustus. Karena orang tua (wisman) sekalian bisa mengajak anak-anak mereka berlibur ke Bali,” lanjut Jaman. *k17
Komentar