Eks Ketua Dewan Berebut Kursi Bendesa Adat
Uji ‘Taring’ Jelang Perhelatan Pileg 2024
“Bagi saya tidak masalah, silakan mendaftar jadi calon Bendesa Adat Nyuhtebel, saya punya cara tersendiri untuk mempertahankan jabatan itu”
AMLAPURA, NusaBali
Eks Ketua DPRD Karangasem periode 2004-2009 I Wayan Sukadana turun gelanggang berebut kursi Bendesa Adat Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Karangasem yang akan digelar September 2022 mendatang.
Sukadana bersama mantan Ketua Komisi A DPRD Bali periode 1999-2004 Jro Mangku Nengah Sumardika akan menantang incumbent Bendesa Adat Nyuhtebel I Nengah Darti.
Informasi yang dihimpun NusaBali, para kandidat yang merupakan para pentolan Desa Adat Nyuhtebel ini, mengaku siap maju merebut jabatan Bendesa Adat Nyuhtebel, saat ditemui usai konsultasi pararem (peraturan) di Sekretariat MDA (Majelis Desa Adat) Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Rabu (11/5). Baik Sukadana maupun Sumardika sama-sama mengaku menguji nyali dan mengukur dukungan akar rumput jelang Pemilu 2024.
Sementara, incumbent yang juga Bendesa Adat Nyuhtebel I Nengah Darti terang-terangan mengaku masih tetap mencalonkan diri untuk mempertahankan jabatannya. Walau disadari lawan-lawannya siap menghadang, untuk menggoyang kedudukannya sebagai Bendesa Adat Nyuhtebel. “Bagi saya tidak masalah, silakan mendaftar jadi calon Bendesa Adat Nyuhtebel, saya punya cara tersendiri untuk mempertahankan jabatan itu,” ujar tokoh asal Banjar Adat Karanganyar ini.
Meski bakal calon yang jadi saingan, berlatar belakang mantan Ketua DPRD Karangasem dan mantan Ketua Komisi A DPRD Bali, Darti mengaku tak gentar. “Latar belakang sebagai mantan pejabat, bukan jaminan,” sindir Darti.
Sementara kandidat Nengah Sumardika mengatakan mencalonkan diri jadi Bendesa Adat Nyuhtebel, untuk uji kekuatan jelang Pemilu 2024. Artinya, sejauh mana masih memiliki dukungan militan di masyarakat, akan dibuktikan saat duel perebutan kursi bendesa adat. “Jika dukungan yang ada masih signifikan, maka jabatan Bendesa Adat Nyuhtebel, saya jadikan batu loncatan menuju Pemilu Legislatif 2024,” jelas mantan Bendahara DPC PDIP Karangasem 1998-2001 ini.
Sebaliknya, Sukadana juga tak mau kalah. Berbekal pengalaman sebagai Ketua Komisi A DPRD Karangasem 1999-2004, dan Ketua DPRD Karangasem 2004-2009 dari Fraksi PDIP, tokoh kawakan ini siap berlaga. “Dua periode menjabat di DPRD Karangasem setidaknya masih punya dukungan di masyarakat, tentu saja untuk mengukur sejauh mana dukungan signifikan yang masih militan untuk nantinya jadi batu loncatan menuju Pemilu Legislatif 2024,” ucapnya tersenyum. *k16
Sukadana bersama mantan Ketua Komisi A DPRD Bali periode 1999-2004 Jro Mangku Nengah Sumardika akan menantang incumbent Bendesa Adat Nyuhtebel I Nengah Darti.
Informasi yang dihimpun NusaBali, para kandidat yang merupakan para pentolan Desa Adat Nyuhtebel ini, mengaku siap maju merebut jabatan Bendesa Adat Nyuhtebel, saat ditemui usai konsultasi pararem (peraturan) di Sekretariat MDA (Majelis Desa Adat) Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Rabu (11/5). Baik Sukadana maupun Sumardika sama-sama mengaku menguji nyali dan mengukur dukungan akar rumput jelang Pemilu 2024.
Sementara, incumbent yang juga Bendesa Adat Nyuhtebel I Nengah Darti terang-terangan mengaku masih tetap mencalonkan diri untuk mempertahankan jabatannya. Walau disadari lawan-lawannya siap menghadang, untuk menggoyang kedudukannya sebagai Bendesa Adat Nyuhtebel. “Bagi saya tidak masalah, silakan mendaftar jadi calon Bendesa Adat Nyuhtebel, saya punya cara tersendiri untuk mempertahankan jabatan itu,” ujar tokoh asal Banjar Adat Karanganyar ini.
Meski bakal calon yang jadi saingan, berlatar belakang mantan Ketua DPRD Karangasem dan mantan Ketua Komisi A DPRD Bali, Darti mengaku tak gentar. “Latar belakang sebagai mantan pejabat, bukan jaminan,” sindir Darti.
Sementara kandidat Nengah Sumardika mengatakan mencalonkan diri jadi Bendesa Adat Nyuhtebel, untuk uji kekuatan jelang Pemilu 2024. Artinya, sejauh mana masih memiliki dukungan militan di masyarakat, akan dibuktikan saat duel perebutan kursi bendesa adat. “Jika dukungan yang ada masih signifikan, maka jabatan Bendesa Adat Nyuhtebel, saya jadikan batu loncatan menuju Pemilu Legislatif 2024,” jelas mantan Bendahara DPC PDIP Karangasem 1998-2001 ini.
Sebaliknya, Sukadana juga tak mau kalah. Berbekal pengalaman sebagai Ketua Komisi A DPRD Karangasem 1999-2004, dan Ketua DPRD Karangasem 2004-2009 dari Fraksi PDIP, tokoh kawakan ini siap berlaga. “Dua periode menjabat di DPRD Karangasem setidaknya masih punya dukungan di masyarakat, tentu saja untuk mengukur sejauh mana dukungan signifikan yang masih militan untuk nantinya jadi batu loncatan menuju Pemilu Legislatif 2024,” ucapnya tersenyum. *k16
Komentar