Gambelan Angklung Krama Pasek Belodan Lenyap
TABANAN, NusaBali - Sebanyak 64 biji daun gambelan angklung milik krama Banjar Pasek Belodan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan dimaling. Pencurian ini baru diketahui Jumat (13/5) sore sektar pukul 17.30 Wita.
Akibat kejadian tersebut krama mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta. Padahal gambelan Angklung yang disimpan di balai banjar ini terakhir digunakan untuk latihan Minggu (8/5) lalu.
Informasi yang dihimpun, kejadian kemalingan diketahui pertama kali oleh I Made Sapta Yuliarmiga selaku Kelian Adat banjar setempat. Saat itu dia sendiri hendak mengeluarkan sejumlah angklung guna persiapan latihan menabuh sekaa istri. Saat ingin membuka pintu dari depan, pintu mendadak tak bisa dibuka.
Karena tak bisa dibuka dia bersama I Ketut Suardika selaku Kelian Tempekan (kelompok) mengecek dari belakang. Ternyata saat dicek itu, pintu belakang sudah jebol dan pintu depan yang mulanya tak bisa dibuka terganjal kayu.
Merasa tak beres, mereka pun langsung mengecek gambelan angklung yang tersimpan, dan ditemukan sejumlah daun angklung telah hilang dan tali yang mengingat angklung telah terpotong. Selain itu situasi penyimpanan juga dalam kondisi berantakan.
Padahal terakhir Kamis (5/5) lalu, Sapta Yuliarmiga saat Pujawali di pura dekat dengan balai banjar sempat masuk ke gudang penyimpanan angklung kondisinya masih aman. Pintu depan masih bisa dibuka serta tak ada yang hilang.
Dengan kondisi kemalingan itu mereka pun langsung melaporkan ke penglisingir banjar setempat serta diteruskan melapor ke Mapolsek Tabanan.
Kapolsek Tabanan, Kompol I Made Pramestya ketika dikonfirmasi menyatakan telah melakukan penyelidikan. "Iya benar, masih lakukan penyelidikan," ujarnya, Sabtu (14/5).
Kata dia, pencurian ini diperkirakan terjadi lima hari lalu. Sebab terakhir gambelan digunakan latihan Minggu (8/5). "Terakhir digunakan latihan hari Minggu, jadi kira-kira lima hari terakhir ini," tandanya. 7des
1
Komentar