Migor Sesuai HET, Larangan Ekspor Dicabut
Kementerian BUMN targetkan distribusi minyak goreng ke 5.000 titik
JAKARTA, NusaBali
Larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan produk minyak goreng (migor) masih berlaku sejak 28 April hingga hari ini. Kementerian Perdagangan menegaskan kebijakan itu akan dicabut jika harga minyak goreng curah sudah menginjak ke angka harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500/kg.
"Kita harapkan ini bisa cepat pulih sehingga kita bisa normal lagi untuk membuka ekspor. (Targetnya) begitu harga (minyak goreng curah) Rp 14.000/liter di hampir seluruh wilayah di Indonesia, kita aka mengusulkan. Kita berharap makin cepat, makin bagus," kata Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono seperti dilansir detikcom, Senin (16/5).
Veri mengatakan pihaknya masih terus bekerja dan berupaya untuk memonitor harga minyak goreng, khususnya minyak goreng curah di seluruh Indonesia. Adapun target penurunan harga minyak goreng curah yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.
Namun demikian kebijakan larangan ekspor bahan baku migor dan produk migor di mata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy (PASPI) Tungkot Sipayung tidak efektif untuk menyelesaikan permasalahan minyak goreng. Sebab berdasarkan faktanya para petani kelapa sawit masih kesulitan menjual tandan buah segar (TBS) miliknya. Apalagi selama Permendag No 22 Tahun 2022 tersebut diterapkan, tidak terjadi penurunan harga minyak goreng secara signifikan.
“Artinya, pelarangan ekspor ini bukan cara yang tepat untuk membuat harga minyak goreng di dalam negeri murah,” ujar Tungkot dalam siaran resminya, dikutip dari Kompas.com, Senin (16/5).
Bahkan, selama ada pelarangan ekspor, lanjut Tungkot, malah terjadi penyelundupan minyak goreng ke luar negeri. “Jadi kebijakan ini tidak efektif,” katanya.
Distribusi ke 5.000 Titik
Menurut Tungkot, kebijakan yang efektif yakni distribusi minyak goreng subsidi yang sedang dilakukan Perum Bulog. Bulog turun tangan mendistribusikan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Kementerian BUMN menargetkan pendistribusian komoditas minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter ke 5.000 lokasi di seluruh Indonesia.
"Pada Mei 2022 ini, target kita adalah 5.000 titik lokasi secara nasional, yang merupakan sinergi antara Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait lainnya serta para supplier industri minyak goreng di Indonesia," ujar Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin.
Pahala juga menyampaikan harapannya agar ID Food Grup terus melakukan penyesuaian atas aplikasi Warung Pangan PPI untuk memastikan pendistribusian minyak goreng serta monitoring keterjangkauan harga minyak goreng Rp14.000 per liter sampai ke tingkat konsumen atau masyarakat yang dapat diakses secara online.
Saat ini, Mitra Warung Pangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PPI sebanyak 69.000 unit yang tersebar di lebih dari 27 kota di Indonesia. Jaringan distribusi warung pangan ini yang akan terus dikembangkan oleh PPI sebagai langkah strategis lainnya dalam menjalankan program pemerintah, khususnya minyak goreng dan secara umum ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masyarakat.
"Target pilot project distribusi minyak goreng curah harga Rp14.000/liter akan didistribusikan ke 5.000 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan merupakan sinergi BUMN dan Kementerian Perdagangan, kementerian terkait hingga private sector," katanya.
Wamen juga menambahkan distribusi 5.000 titik ini akan dilaksanakan BUMN Holding Pangan ID FOOD bersama anak usahanya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
Menurutnya, BUMN pangan berpotensi mengembangkan pasar dengan menggandeng pengusaha kecil ataupun pengecer dalam mendistribusikan minyak goreng agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Hal ini pun untuk meningkatkan peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan. *
"Kita harapkan ini bisa cepat pulih sehingga kita bisa normal lagi untuk membuka ekspor. (Targetnya) begitu harga (minyak goreng curah) Rp 14.000/liter di hampir seluruh wilayah di Indonesia, kita aka mengusulkan. Kita berharap makin cepat, makin bagus," kata Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono seperti dilansir detikcom, Senin (16/5).
Veri mengatakan pihaknya masih terus bekerja dan berupaya untuk memonitor harga minyak goreng, khususnya minyak goreng curah di seluruh Indonesia. Adapun target penurunan harga minyak goreng curah yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.
Namun demikian kebijakan larangan ekspor bahan baku migor dan produk migor di mata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy (PASPI) Tungkot Sipayung tidak efektif untuk menyelesaikan permasalahan minyak goreng. Sebab berdasarkan faktanya para petani kelapa sawit masih kesulitan menjual tandan buah segar (TBS) miliknya. Apalagi selama Permendag No 22 Tahun 2022 tersebut diterapkan, tidak terjadi penurunan harga minyak goreng secara signifikan.
“Artinya, pelarangan ekspor ini bukan cara yang tepat untuk membuat harga minyak goreng di dalam negeri murah,” ujar Tungkot dalam siaran resminya, dikutip dari Kompas.com, Senin (16/5).
Bahkan, selama ada pelarangan ekspor, lanjut Tungkot, malah terjadi penyelundupan minyak goreng ke luar negeri. “Jadi kebijakan ini tidak efektif,” katanya.
Distribusi ke 5.000 Titik
Menurut Tungkot, kebijakan yang efektif yakni distribusi minyak goreng subsidi yang sedang dilakukan Perum Bulog. Bulog turun tangan mendistribusikan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Kementerian BUMN menargetkan pendistribusian komoditas minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter ke 5.000 lokasi di seluruh Indonesia.
"Pada Mei 2022 ini, target kita adalah 5.000 titik lokasi secara nasional, yang merupakan sinergi antara Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait lainnya serta para supplier industri minyak goreng di Indonesia," ujar Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin.
Pahala juga menyampaikan harapannya agar ID Food Grup terus melakukan penyesuaian atas aplikasi Warung Pangan PPI untuk memastikan pendistribusian minyak goreng serta monitoring keterjangkauan harga minyak goreng Rp14.000 per liter sampai ke tingkat konsumen atau masyarakat yang dapat diakses secara online.
Saat ini, Mitra Warung Pangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PPI sebanyak 69.000 unit yang tersebar di lebih dari 27 kota di Indonesia. Jaringan distribusi warung pangan ini yang akan terus dikembangkan oleh PPI sebagai langkah strategis lainnya dalam menjalankan program pemerintah, khususnya minyak goreng dan secara umum ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masyarakat.
"Target pilot project distribusi minyak goreng curah harga Rp14.000/liter akan didistribusikan ke 5.000 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan merupakan sinergi BUMN dan Kementerian Perdagangan, kementerian terkait hingga private sector," katanya.
Wamen juga menambahkan distribusi 5.000 titik ini akan dilaksanakan BUMN Holding Pangan ID FOOD bersama anak usahanya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
Menurutnya, BUMN pangan berpotensi mengembangkan pasar dengan menggandeng pengusaha kecil ataupun pengecer dalam mendistribusikan minyak goreng agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Hal ini pun untuk meningkatkan peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan. *
1
Komentar