BPD Bali Gelar Tumpek Wariga
AMLAPURA, NusaBali
Jajaran PT Bank BPD Bali, dipimpin Direktur Utama I Nyoman Sudharma bersama Komisaris Utama Ida Bagus Putu Anom Redhi, menggelar acara Tumpek Wariga sebagai wana kerthi, implementasi program Gubernur Bali I Wayan Koster, yang diamanatkan melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022, dan Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2022.
Selain menggelar upacara, BPD Bali juga melakukan pemulihan lingkungan, memuliakan semesta melalui penanaman pohon agar tercapai keseimbangan yang merupakan implementasi dari konsep Tri Hita Karana. Acara itu digelar di Pura Dang Kahyangan Silayukti Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem dan di Pura Sad Kahyangan Andakasa, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Saniscara Kliwon Wariga, Sabtu (14/5).
Diawali menggelar persembahyangan di Pura Dang Kahyangan Silayukti, pukul 08.00 Wita, berlanjut penanaman 300 pohon, jenis: cempaka, kelapa gading, dan sandat, disusul di Pura Sad Kahyangan Andakasa juga menanam 300 pohon dengan jenis yang sama pukul 10.00 Wita.
Turut hadir di acara itu, Direktur Kredit Made Lestari Widiatmika, Direktur Operasional Ida Bagus Setia Yasa, Kepala BPD Bali Cabang Klungkung Made Aditya Pranajaya, Kepala BPD Canang Karangasem Ketut Andayana, dan undangan lainnya.
Acara tersebut dilaksanakan, kerjasama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang merupakan rangkaian HUT ke-60 PT Bank BPD Bali, yang puncaknya 5 Juni mendatang.
Dirut I Nyoman Sudharma memaparkan, acara yang berkaitan erat dengan program Gubernur Bali, terutama yang tertuang dalam amanat Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2022, tentang Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi. Juga implementasi Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Wariga dengan Upacara Wana Kerthi.
Sehingga katanya satu rangkaian acara yang dilaksanakan, telah berupaya menyeimbangkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit, sekala dan niskala. Secara niskala sembahyang bersama mendoakan agar alam tetap memberikan kesejahteraan, sedangkan secara sekala, dengan cara memuliakan lingkungan melalui penanaman pohon, yang bermanfaat untuk keperluan upakara ke depan, seperti kelapa gading, cempaka, dan sandat.
"Pohon itu sengaja dipilih, agar ke depan cocok untuk kepentingan umat sedharma, sebagai bahan upakara," jelasnya.
Terlebih lagi katanya, program yang dicanangkan Gubernur Bali berpihak kepada pelestarian adat, dan budaya Bali, yang dijiwai Agama Hindu melalui ritual telah dikorelasikan dengan kegiatan Sat Kerthi dalam kontek Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Harapan Sudharma, agar tanaman yang telah ditanam di jaba Pura Sad Kahyangan Andakasa dan Pura Dang Kahyangan Silayukti, dijaga umat sedharma, agar bisa tumbuh subur dan bermanfaat. "Peran serta masyarakat juga sangat diperlukan, untuk menjaga tanaman itu agar bisa tumbuh dan berguna," harapnya. *k16
Diawali menggelar persembahyangan di Pura Dang Kahyangan Silayukti, pukul 08.00 Wita, berlanjut penanaman 300 pohon, jenis: cempaka, kelapa gading, dan sandat, disusul di Pura Sad Kahyangan Andakasa juga menanam 300 pohon dengan jenis yang sama pukul 10.00 Wita.
Turut hadir di acara itu, Direktur Kredit Made Lestari Widiatmika, Direktur Operasional Ida Bagus Setia Yasa, Kepala BPD Bali Cabang Klungkung Made Aditya Pranajaya, Kepala BPD Canang Karangasem Ketut Andayana, dan undangan lainnya.
Acara tersebut dilaksanakan, kerjasama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang merupakan rangkaian HUT ke-60 PT Bank BPD Bali, yang puncaknya 5 Juni mendatang.
Dirut I Nyoman Sudharma memaparkan, acara yang berkaitan erat dengan program Gubernur Bali, terutama yang tertuang dalam amanat Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2022, tentang Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi. Juga implementasi Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Wariga dengan Upacara Wana Kerthi.
Sehingga katanya satu rangkaian acara yang dilaksanakan, telah berupaya menyeimbangkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit, sekala dan niskala. Secara niskala sembahyang bersama mendoakan agar alam tetap memberikan kesejahteraan, sedangkan secara sekala, dengan cara memuliakan lingkungan melalui penanaman pohon, yang bermanfaat untuk keperluan upakara ke depan, seperti kelapa gading, cempaka, dan sandat.
"Pohon itu sengaja dipilih, agar ke depan cocok untuk kepentingan umat sedharma, sebagai bahan upakara," jelasnya.
Terlebih lagi katanya, program yang dicanangkan Gubernur Bali berpihak kepada pelestarian adat, dan budaya Bali, yang dijiwai Agama Hindu melalui ritual telah dikorelasikan dengan kegiatan Sat Kerthi dalam kontek Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Harapan Sudharma, agar tanaman yang telah ditanam di jaba Pura Sad Kahyangan Andakasa dan Pura Dang Kahyangan Silayukti, dijaga umat sedharma, agar bisa tumbuh subur dan bermanfaat. "Peran serta masyarakat juga sangat diperlukan, untuk menjaga tanaman itu agar bisa tumbuh dan berguna," harapnya. *k16
Komentar