Pariwisata Menggeliat, Bisnis Ritel Membaik
DENPASAR,NusaBali
Pariwisata Bali yang membaik berdampak positif pada bisnis ritel. Ada peningkatan kunjungan yang berdampak terhadap peningkatan penjualan.
Kondisi tersebut mulai terasa sejak 2 bulan terakhir yang puncaknya pada saat cuti bersama menyusul libur lebaran dua pekan lalu.
"Ya, ada peningkatan pengunjung, "ujar I Ketut Semaradana Asisten Manager Operasional Swalayan Artasedana di Sanur, Denpasar, Selasa (17/5).
Berada di daerah tujuan wisata, pengunjung yang datang termasuk wisatawan, baik wisman maupun domestik.
"Di sini wisman yang lebih banyak datang," kata Semaradana. Perbandinganya 70 persen, berbanding 30 persen wisdom, termasuk pengunjung konsumen lokal.
Barang maupun produk-produk yang dibeli sebagian besar produk makanan segar. Diantaranya buah-buahan, sayur-mayur dan lainnya. Namun ada juga yang membeli produk UMKM Bali seperti kerajianan, produk oleh-oleh antara lain, kacang serta produk lainnya.
"Karena kami di sini juga menyediakan produk UMKM," tunjuknya. Peningkatan kunjungan juga terasa di pusat-pusat perbelanjaan. Diantaranya di Beach Walk di Jalan Raya Pantai Kuta.
Gita Sunawulan GM Center 'Beach Walk', mengatakan peningkatan pengunjung mulai pada masa liburan lebaran lalu. Sebelum libur Lebaran kata Gita Sunarwulan, hampir tidak ada kenaikan. Namun setelah libur Lebaran pengunjung naik 100 persen.
Berapa jumlahnya, Gita Sunarwulan mempermaklumkan, pihaknya tidak menyebut angka. "Maaf saya tidak menyebutkan angka,"ujarnya lewat pesan Whatsapp.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPD Aprindo), Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra menyatakan membaiknya kondisi pariwisata Bali berdampak positif pada bisnis ritel di Bali. Hanya saja, menurut Gung Agra, sapaan Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra, perbaikan itu baru diraskaan pada usaha ritel yang ada di kawasan wisata.
"Karena dapat langsung dampak langsung dari peningkatan kunjungan wisatawan, "ujarnya.
Sedangkan ritel di luar kawasan wisata yang mayoritas konsumennya adalah warga lokal atau masyarakat sekitar belum berdampak signifikan.
Dikatakan Gung Agra, rata – rata kedatangan wisatawan saat ini sudah hampir 3500 untuk wisman dan 9000 wisatawan nusantara (wisnus) per hari. Untuk ritel- ritel di kawasan wisata kedatangan wisatawan jelas ada peningkatan jumlah konsumen.
“Jadi ada dampak langsung,” kata Gung Agra. Hal itu bisa dilihat pada ritel-ritel di kawasan wisata seperti Kuta, Sanur dan DTW yang relatif sudah ramai pengunjung.
Berbeda kondisinya ritel yang di kawasan pemukiman atau bukan di kawasan wisata, yang konsumennya warga lokal. “Kenaikkan tersebut belum terasa,” kata Gung Agra. Karena biasanya kenaikkan terasa kalau warga sudah ada pendapatan lebih, apakah bonus atau gaji.
Terkait itu, Gung Agra mengaku belum bisa memastikan berapa prosentase kenaikkan penjualan ritel secara valid. “Kita lihat di Q2 (triwulan II) nanti. Karena saat kita belum bisa melihat datanya,” jelasnya.
Tidak hanya data triwulan sebelumnya, tetapi juga pada triwulan yang sama tahun sebelumnya.Walau demikian Gung Agra mengatakan berharap kondisi kondusif terus membaik. “ Tentunya dengan catatan harus ada stabilitas (kondisinya stabil, tdk lagi ada perubahan-perubahan),” ucap dia. *K17
"Ya, ada peningkatan pengunjung, "ujar I Ketut Semaradana Asisten Manager Operasional Swalayan Artasedana di Sanur, Denpasar, Selasa (17/5).
Berada di daerah tujuan wisata, pengunjung yang datang termasuk wisatawan, baik wisman maupun domestik.
"Di sini wisman yang lebih banyak datang," kata Semaradana. Perbandinganya 70 persen, berbanding 30 persen wisdom, termasuk pengunjung konsumen lokal.
Barang maupun produk-produk yang dibeli sebagian besar produk makanan segar. Diantaranya buah-buahan, sayur-mayur dan lainnya. Namun ada juga yang membeli produk UMKM Bali seperti kerajianan, produk oleh-oleh antara lain, kacang serta produk lainnya.
"Karena kami di sini juga menyediakan produk UMKM," tunjuknya. Peningkatan kunjungan juga terasa di pusat-pusat perbelanjaan. Diantaranya di Beach Walk di Jalan Raya Pantai Kuta.
Gita Sunawulan GM Center 'Beach Walk', mengatakan peningkatan pengunjung mulai pada masa liburan lebaran lalu. Sebelum libur Lebaran kata Gita Sunarwulan, hampir tidak ada kenaikan. Namun setelah libur Lebaran pengunjung naik 100 persen.
Berapa jumlahnya, Gita Sunarwulan mempermaklumkan, pihaknya tidak menyebut angka. "Maaf saya tidak menyebutkan angka,"ujarnya lewat pesan Whatsapp.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPD Aprindo), Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra menyatakan membaiknya kondisi pariwisata Bali berdampak positif pada bisnis ritel di Bali. Hanya saja, menurut Gung Agra, sapaan Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra, perbaikan itu baru diraskaan pada usaha ritel yang ada di kawasan wisata.
"Karena dapat langsung dampak langsung dari peningkatan kunjungan wisatawan, "ujarnya.
Sedangkan ritel di luar kawasan wisata yang mayoritas konsumennya adalah warga lokal atau masyarakat sekitar belum berdampak signifikan.
Dikatakan Gung Agra, rata – rata kedatangan wisatawan saat ini sudah hampir 3500 untuk wisman dan 9000 wisatawan nusantara (wisnus) per hari. Untuk ritel- ritel di kawasan wisata kedatangan wisatawan jelas ada peningkatan jumlah konsumen.
“Jadi ada dampak langsung,” kata Gung Agra. Hal itu bisa dilihat pada ritel-ritel di kawasan wisata seperti Kuta, Sanur dan DTW yang relatif sudah ramai pengunjung.
Berbeda kondisinya ritel yang di kawasan pemukiman atau bukan di kawasan wisata, yang konsumennya warga lokal. “Kenaikkan tersebut belum terasa,” kata Gung Agra. Karena biasanya kenaikkan terasa kalau warga sudah ada pendapatan lebih, apakah bonus atau gaji.
Terkait itu, Gung Agra mengaku belum bisa memastikan berapa prosentase kenaikkan penjualan ritel secara valid. “Kita lihat di Q2 (triwulan II) nanti. Karena saat kita belum bisa melihat datanya,” jelasnya.
Tidak hanya data triwulan sebelumnya, tetapi juga pada triwulan yang sama tahun sebelumnya.Walau demikian Gung Agra mengatakan berharap kondisi kondusif terus membaik. “ Tentunya dengan catatan harus ada stabilitas (kondisinya stabil, tdk lagi ada perubahan-perubahan),” ucap dia. *K17
1
Komentar