Tunggu Hasil Tes Kejiwaan, Jika Sehat DAT dan Mertua Bisa Tersangka
TABANAN, NusaBali
Polres Tabanan masih terus mendalami kasus DAT, 19, terkait rekayasa penculikan hingga pemerkosaan.
Sampai saat ini polisi masih menunggu hasil tes kejiwaan dan psikiater terhadap DAT dan bapak mertuanya. Jika terbukti sehat, mereka bisa saja jadi tersangka terkait pemberian keterangan palsu dengan ancaman pidana 1 tahun empat bulan.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, Rabu (18/5). “Kita masih terus dalami, perlu pendekatan khusus untuk meminta keterangan terhadap DAT dan bapak mertua,” ungkapnya.
Menurutnya pendekatan khusus yang dimaksud karena sangat sulit menggali keterangan terhadap DAT dan bapak mertuanya.
Ini karena dilihat dari beberapa faktor mulai dari lingkungan dan pendidikan mereka hingga kondisi psikis. “Untuk itulah mereka juga dilakukan pemeriksaan psikiater sesuai dengan saran dari psikolog. Kami libatkan tim psikolog Polda Bali dan kesehatan jiwa dari RSUD Tabanan,” tegas AKBP Ranefli.
Dengan kondisi tersebut, apabila dari hasil tes kejiwaan dan psikater menunjukkan yang bersangkutan sehat, bisa saja mereka menjadi tersangka atas pemberian keterangan palsu dengan ancaman hukuman 1 tahun 4 bulan. Namun tidak dilakukan penahanan alias wajib lapor. “Jadi sampai saat ini kami masih tunggu hasilnya dan kemudian baru kita akan gelar perkarakan,” imbuh AKBP Ranefli.
Untuk sekarang DAT kondisinya semakin baik. Dia masih dititipkan di Rumah Singgah Dinas Sosial Tabanan di Banjar Wanasara, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. DAT sendiri sekarang juga diberikan pelatihan seperti majejaitan. “Kondisi membaik, sekarang DAT diberikan skill,” tegas AKBP Ranefli.
Seperti berita sebelumnya DAT ditemukan dalam kondisi kaki, tangan terikat, dan mulut tersumpal kain di kawasan Beji Puseh Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Senin (2/5). Dari keterangan itu DAT mengaku diculik, dianiaya hingga mengaku korban pemerkosaan. Bahkan keadaan tersebut membuat media sosial heboh, karena kondisi yang dialami DAT cukup tragis. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, DAT membuat cerita rekayasa sebagai upaya untuk menutupi kesalahannya karena terlambat pulang usai kencan dengan pria yang baru dikenal lewat facebook. *des
1
Komentar