Tak Ingin Seperti Sir Alex, Mourinho Tetap di AS Roma
ROMA, NusaBali
Jose Mourinho memastikan dirinya masih akan berstatus pelatih AS Roma untuk musim 2022/2023.
Pernyataan Mourinho itu sekaligus menepis spekulasi sang juru taktik akan menyudahi kontraknya dan gabung tim kaya baru, Newcastle United. Kepada media, Mourinho mengindikasikan tidak akan jadi Sir Alex Ferguson di Manchester United yang mengabdi cukup lama. Namun sekali lagi, dia memastikan senang dam betah jadi pelatih AS Roma.
"Ferguson di sana (MU) selama lebih dari 20 tahun. Artinya berartu saya harus tetap di sini sampai usia 79. Mungkin, saya bisa bertahan sampai saya 70 tahun," kata Mourinho.
"Saya mengerti pertanyaannya, saya senang berada di sini dan saya pikir Anda bisa melihatnya. Saya telah menerima proyek tiga tahun, mari kita lihat apa yang akan terjadi kemudian,”kata Mourinho.
Pada tahun perdana jadi pelatih AS Roma, Mourinho mengalami banyak pasang surut. Namun pekan depan, dia punya kans menghadirkan trofi untuk tim. Ya, AS Roma akan menghadapi Feyenoord pada final UEFA Conference League, Kamis (26/5) dini hari WITA.
Buat AS Roma, final Conference League adalah momen emas untuk merasakan trofi lagi setelah puasa sejak 2007/2008. Kala itu Roma juara Coppa Italia.
Secara khusus, Mourinho ingin mempersembahkan titel juara Conference League untuk fans AS Roma yang menurutnya sangat spesial. Dia mendeskripsikan, fans AS Roma selalu mendukung tim, baik dalam momen positif maupun sulit.
"Pada akhirnya, jika kami juga bisa memenangkan trofi, saya akan mengatakan itu pantas untuk kami, tetapi bahkan lebih pantas untuk para penggemar," kata Mourinho mengatakan.
"Jika ini terjadi, ketika Milan atau Inter memenangkan scudetto, saya pikir dalam hal semangat fans, ini (gelar Conference League) berarti jauh lebih besar. Keluarga selalu ada ketika Anda menang, ketika Anda tidak menang itu berbeda." *
"Ferguson di sana (MU) selama lebih dari 20 tahun. Artinya berartu saya harus tetap di sini sampai usia 79. Mungkin, saya bisa bertahan sampai saya 70 tahun," kata Mourinho.
"Saya mengerti pertanyaannya, saya senang berada di sini dan saya pikir Anda bisa melihatnya. Saya telah menerima proyek tiga tahun, mari kita lihat apa yang akan terjadi kemudian,”kata Mourinho.
Pada tahun perdana jadi pelatih AS Roma, Mourinho mengalami banyak pasang surut. Namun pekan depan, dia punya kans menghadirkan trofi untuk tim. Ya, AS Roma akan menghadapi Feyenoord pada final UEFA Conference League, Kamis (26/5) dini hari WITA.
Buat AS Roma, final Conference League adalah momen emas untuk merasakan trofi lagi setelah puasa sejak 2007/2008. Kala itu Roma juara Coppa Italia.
Secara khusus, Mourinho ingin mempersembahkan titel juara Conference League untuk fans AS Roma yang menurutnya sangat spesial. Dia mendeskripsikan, fans AS Roma selalu mendukung tim, baik dalam momen positif maupun sulit.
"Pada akhirnya, jika kami juga bisa memenangkan trofi, saya akan mengatakan itu pantas untuk kami, tetapi bahkan lebih pantas untuk para penggemar," kata Mourinho mengatakan.
"Jika ini terjadi, ketika Milan atau Inter memenangkan scudetto, saya pikir dalam hal semangat fans, ini (gelar Conference League) berarti jauh lebih besar. Keluarga selalu ada ketika Anda menang, ketika Anda tidak menang itu berbeda." *
Komentar