Lagi, Warga di Jembrana Meninggal Diduga Rabies
NEGARA, NusaBali
Kasus warga meninggal dunia karena diduga terjangkit rabies kembali terjadi di Kabupaten Jembrana.
Kali ini, korbannya seorang wanita lanjut usia (Lansia) I Gusti Ayu Parwati, 65,dari Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana yang meninggal dalam perawatan di RS Bunda Jembrana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat (20/5). Sebelum meninggal dunia, korban yang diketahui sempat digigit anjing pada pertengahan bulan Februari lalu ini, juga menunjukkan gejala penyakit rabies.
Dari informasi, korban sebelumnya digigit anjing di jalan dekat rumahnya, saat berangkat ke pasar pada, Minggu (13/2) lalu sekitar pukul 04.30 Wita. Saat itu, korban yang mengendarai sepada motor, tiba-tiba diserang seekor anjing milik salah satu tetangganya pada bagian jari kelingking kaki kirinya. Namun saat mengalami luka itu, korban enggan diajak memeriksakan diri ke dokter ataupun puskesmas karena alasan hanya mengalami luka ringan. Untuk pencegahan rabies, korban berupaya membersihkan lukanya dengan air mengalir.
Berselang beberapa hari, anjing yang menggigit korban sempat dinyatakan tidak ada menunjukkan gejala rabies. Namun setelah beberapa harinya, anjing milik tetangga korban itu pun dinyatakan menghilang. Ketika mengetahui anjing yang dinyatakan hilang berselang sekitar satu minggu setelah mengigit korban, dari pihak keluarga sempat menyarankan korban untuk periksa ke Puskesmas.
Namun korban sendiri menolak dan menyatakan dirinya tidak ada mengalami keluhan apapun. Kemudian pada, Kamis (19/5) korban yang juga punya riwayat hipertensi (tensi tinggi) serta diabetes ini mengeluhkan sakit pinggul dan sering buang air kecil. Karena adanya keluhan tersebut, dari pihak keluarga lalu membawa korban ke RS Bunda dan diharuskan menjalani rawat inap. Namun sayangnya, korban yang juga dinyatakan ada gejala mengalami radang otak itu, akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada, Jumat dinihari pukul 04.00 Wita kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Jumat kemarin mengatakan pasca mendengar informasi warga yang meninggal dengan riwayat sempat digigit anjing itu, sudah memerintahkan pihak Puskesmas untuk melakukan penelusuran. Dari hasil konfirmasi ke rumah sakit swasta yang menangani, dinyatakan lansia yang bersangkutan meninggal dunia karena penyakit komplikasi. Namun, sambung Dwipayana, saat dirawat yang bersangkutan juga dinyatakan ada muncul gejala seperti rabies, yakni berupa radang otak yang bisa disebabkan rabies.
Namun untuk kepastian apakah radang otak tidak bisa diketahui karena rabies atau bukan. Mengingat radang otak itu bisa juga disebabkan penyakit lain. "Kebetulan pasien itu juga punya penyakit gangguan jantung dan diabet (diabetes). Kita juga belum bisa memastikan apakah itu karena rabies. Dan kalau dari informasi aparat di Kelurahan Pendem, memang pasien itu juga sebelumnya ada riwayat digigit anjing. Tetapi kasus gigitannya itu tidak dilaporkan," ucap Dwipayana.
Selain ke rumah sakit, sambung Dwipayana, jajarannya dari pihak kesehatan juga sempat berupaya mendatangi rumah korban di Pendem, Jumat kemarin. Namun keluarga korban diketahui tidak ada di Pendem, karena mendampingi untuk prosesi pengabenan jenazah korban yang dibawa ke kampung halaman di Karangasem. "Keluarga dan pemilik anjing (yang mengigit korban) tidak ada di rumah. Jenazah korban dibawa ke Karangasem," ujar Dwipayana. *ode
1
Komentar