Antisipasi PMK, Wabup dan Kapolres Tinjau Peternak Sapi di Tuwed
NEGARA, NusaBali
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bersama Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana meninjau salah satu peternakan sapi Bali, UD Sumbersari di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (20/5).
Peninjauan ke salah satu peternakan yang juga pengepul sapi Bali ini dilaksanakan guna memastikan kesehatan hewan terkait antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belakangan mewabah di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi sapi oleh tim Dokter Hewan bersama jajaran petugas Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. Hasilnya, seluruh sapi yang ada di salah satu perusahaan peternakan yang juga pengepul sapi ini, dinyatakan sehat.
Setelah pemeriksaan itu, dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap sapi maupun areal kandang peternakan setempat yang juga dilakukan langsung oleh Wabup Ipat dan Kapolres AKBP Juliana.
Wabup Ipat mengatakan, PMK dikenal sebagai penyakit menular bersifat akut yang menjangkit hewan ternak berkaki empat. Seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Dirinya bersama Kapolres Jembrana turun ke peternak untuk memastikan kesehatan ternak ataupun langkah-langkah dalam mengantisipasi PMK. Di mana kasus PMK itu, belakangan diketahui merebak di pulau Jawa, termasuk di provinsi Jawa Timur yang notabene bersebelahan dengan Pulau Bali.
"Kami bersama Bapak Kapolres ingin melihat langsung kondisi riil di peternakan. Kita ingin tahu sekaligus memetakan langkah antisipasi agar kasus itu tidak masuk ke Bali. Kendati hingga saat ini belum ditemukan ternak warga yang terjangkit penyakit ini di Bali, kita harus antisipasi jangan sampai ada," kata Wabup Ipat didampingi Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama dan Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana.
Menurut Wabup Ipat, dari jajaran Kesehatan Hewan di Jembrana telah dikerahkan untuk memaksimalkan langkah-langkah antisipasi agar virus PMK ini tidak sampai mewabah di Jembrana ataupun Bali pada umumnya. Seperti memaksimalkan pengawasan termasuk edukasi ke peternak agar hewannya tetap sehat. "Memang kita butuh kerja keras agar penyakit ini tidak bisa masuk Bali. Pencegahannya kita lakukan sanitasi kepada ternak. Dilakukan pemeriksaan, dan sementara diberlakukan pembatasan hewan-hewan yang masuk ke Bali," ucapnya.
Selain itu, Wabup Ipat mengatakan, juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Bali terkait penyediaan vaksin PMK. Dengan adanya vaksin, diharapkan penyakit yang membuat was-was para peternak ini bisa segera teratasi. "Sebelum terjadi penyebaran di Bali, kita akan berkordinasi ke Provinsi. Bagaimana menyediakan vaksin kepada hewan ini lebih cepat. Karena kendala utama penanganan PMK hari ini adalah masih belum tersedianya vaksin yang memadai," ujarnya.
Sementara Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh langkah-langkah yang akan dilakukan Pemkab Jembrana untuk mengantisipasi masuknya virus PMK ini. Khusus jajaranya di Jembrana, juga memaksimalkan langkah pengawasan lalu lintas hewan keluar-masuk Bali. "Kami dari pihak kepolisian sesuai dengan petunjuk Mabes Polri, diminta memantau berkaitan dengan PMK yang ada di wilayah masing-masing. Kita mendukung penuh langkah apa yang dilakukan daerah, khususnya di Jembrana. Sehingga kita bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan juga peternak, kemudian pengguna jasa angkutan untuk bisa sama-sama mengantisipasi hal ini," ujarnya.
Dengan berbagai upaya antisipasi, AKBP Juliana pun berharap agar virus PMK yang menyerang hewan ternak ini, tidak sampai masuk ke Bali. Begitu juga menjaga agar para kalangan peternak di Jembrana untuk bisa terus berternak dengan aman dan sehat. "Jadi mudah mudahan ini tidak terjadi. Langkah-langkah antisipatif sudah dilaksanakan oleh dinas terkait. Dan berkordinasi juga dengan Karantina (Balai Karantina Pertanian), sehingga ini bisa kita jaga bersama-sama," ucapnya.
Kepada peternak, AKBP Juliana pun mengimbau agar merawat ternak peliharanya dengan baik. Begitu juga mengimbau selama adanya wabah PMK ini agar tidak memasukan hewan ternak dari laur Bali. "Saya mengimbau juga kepada masyarakat, baik itu yang kelompok ternak maupun yang memiliki ternak pribadi ini betul-betul harus dijaga. Jangan ada upaya-upaya untuk memasukkan hewan ternak dari jalur-jalur yang ilegal. Karena ini juga akan merugikan peternak. Jadi mudah-mudahan imbauan ini bisa ditaati bersama sehingga kita betul-betul bisa menjaga Bali untuk tetap sebagai wilayah tidak terkonfirmasi virus PMK ini," ujar AKBP Juliana. *ode
1
Komentar