FPK Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
SINGARAJA, NusaBali
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Buleleng menggelar dialog kebangsaan, Jumat (20/5).
Kegiatan yang melibatkan komponen masyarakat Buleleng tersebut imaksudkan untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa.
Dialog kebangsaan melibatkan berbagai etnis, tokoh agama, organisasi kepemudaan, pelajaran dan mahasiswa. Hal ini dimaksudkan sebagai pemersatu menjelang perhelatan Pemilu dan Pilkada pada 2024 mendatang.
“Tahun politik sangat riskan memicu perpecahan bangsa. Sehingga FPK memandang perlu dilakukan langkah antisipatif sejak dini,” kata Ketua FPK Buleleng Ida Bagus Lilik Sudirga Raka.
Diakui bahwa kesatuan dan persatuan di Buleleng sebenarnya sudah sangat bagus. Tetapi ia menegaskan bahwa diperlukan langkah awal untuk kembali menyadarkan masyarakat Buleleng menyongsong Pemilu 2024,” kata Lilik Sudirga.
Upaya membangkitkan lagi kesatuan dan persatuan sengaja bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Dia berharap dari persatuan dan kesatuan yang sudah terbangun di Buleleng, dapat membangkitkan kembali Buleleng dari pandemi Covid-19.
Menurutnya yang masih menjadi kendala dan tantangan kebangsaan di Buleleng, meningkatkan pemahaman Pancasila pada generasi muda. Gempuran informasi dan teknologi saat ini, tidak dipungkiri Lilik Sudirga mengancam pemahaman dan pengetahuan siswa dan mahasiswa pada dasar negara yakni Pancasila.
FKP dikatakan sejak 2013 sudah berkeliling menyuarakan penanaman nilai Pancasila dan kebangsaan. Sejumlah sekolah, perguruan tinggi dan desa-desa sudah disasar sebagai objek sosialisasi.
Sementara itu Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra hadir membuka dialog kebangsaan mengapresiasi langkah yang dilakukan FPK. Menurutnya di era saat ini tantangan terberat mengatasi perpecahan yang dipicu masalah ketidaksepahaman pandangan, agama dan, sosial maupun politik.
“Mudah-mudahan dengan langkah antisipatif ini FPK bisa terus menjaga Buleleng sehingga tetap kondusif dan pembangunan daerah berjalan dengan baik didukung semua elemen masyarakat,” ucap Sutjidra.
Dalam dialog kebangsaan itu, dihadirkan narasumber mantan Wakil Bupati Buleleng I Gede Wardana, Ketua Yayasan Dwijendra I Ketut Wirawan dan Kadek Weisya Kusmiadewi selaku Ketua FPK Provinsi Bali. *k23
1
Komentar