Aditya dan Niya Sandang Duta Bahasa Provinsi Bali
Pada babak akhir final, Aditya dan Niya menyisihkan 8 finalis lainnya dan berhak mengenakan selempang Duta Bahasa Provinsi Bali 2022
MANGUPURA, NusaBali
Malam Final Duta Bahasa Provinsi Bali 2022 digelar di Gedung Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Sabtu (21/5) malam. I Kadek Aditya Saputra, 20, dan Ni Putu Ayu Niya Loviyani, 21, ditasbihkan sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali dan berhak mewakili Bali pada tingkat nasional.
Keduanya tampil percaya diri pada malam final, disaksikan ratusan penonton dan undangan termasuk perwakilan Balai Bahasa Provinsi Bali. Mereka pun menjawab pertanyaan dewan juri dengan lugas.
Pada malam final, sebanyak 10 pasang finalis diperkenalkan, kemudian disaring menjadi 6 pasang, dan selanjutnya menjadi 3 pasang. Pada babak akhir Aditya dan Niya akhirnya berhak mengenakan selempang Duta Bahasa Provinsi Bali 2022 yang digelar Balai Bahasa Provinsi Bali dan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi.
Aditya yang mewakili ST Satya Wiguna Karangasem merasa gembira dan kaget dengan capaian yang diraihnya. "Saya ingin ikut berkontribusi untuk memajukan Bahasa Indonesia, apalagi sekarang program pemerintah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa bahasa kedua di ASEAN," ungkap Aditya ditemui seusai pergelaran malam final.
Untuk itu Aditya yang bercita-cita menjadi Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mempersiapkan satu program untuk menarik minat generasi muda menambah wawasan literasinya. Ia menyebut programnya visualisasi cerita rakyat dalam pertunjukan wayang kertas.
"Dengan berliterasi kita bisa membuka wawasan dan kita ibaratkan dengan berliterasi kita bisa mengetahui isi dunia," ujar Aditya yang merupakan Runner Up I Bagus Tabanan 2019.
Sementara itu, Niya yang juga mengaku tidak menyangka bisa menyandang Duta Bahasa Provinsi Bali mengatakan dirinya memang memiliki minat dalam dunia literasi atau bahasa. Dara asal Kintamani, Bangli merupakan alumnus Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Beberapa prestasi terkait bahasa sempat diraihnya seperti meraih juara dalam kompetisi debat dalam Bahasa Inggris tingkat nasional. Namun meski menggeluti bahasa asing, Niya memiliki keyakinan akan pentingnya bahasa daerah. Ia pun ingin memperjuangkan penggunaan bahasa daerah yang semakin hari makin jarang digunakan terutama oleh generasi muda.
"Saya ingin memperjuangkan bahasa daerah tanpa mengesampingkan bahasa asing dan juga bahasa Indonesia," sebut Niya yang saat ini mengajar debat di kampus Poltrada Bali.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2022, Dewa Made Bali Sugiharta, menyampaikan Duta Bahasa Provinsi Bali merupakan representasi pemuda yang peduli terhadap bahasa, sastra, dan juga literasi.
"Yang dimaksud adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa daerah Bali sebagai daerah kita di Bali, dan juga bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris," terang Sugiharta yang juga finalis Duta Bahasa Provinsi Bali 2020.
Sugiharta mengungkapkan sejak awal ada 97 pemuda yang mendaftarkan diri pada ajang Duta Bahasa Provinsi Bali 2022 yang dibuka bulan Januari-Maret 2022. Mereka kemudian mengikuti proses seleksi hingga akhirnya terpilih 20 orang atau 10 pasang yang berhak tampil pada malam final.
Para peserta dinilai kemampuan literasinya termasuk dalam menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Inggris yang baik dan benar. Selain itu para peserta juga dipersilakan menunjukkan bakat-bakat lainnya yang dimiliki.
Kepada Aditya dan Niya, Sugiharta berharap keduanya bisa membawa nama baik Bali di pemilihan Duta Bahasa di tingkat Nasional. "Semoga bisa menginspirasi dan juga bisa mendedikasikan diri sebagai seorang Duta Bahasa," pungkasnya. *cr78.
Keduanya tampil percaya diri pada malam final, disaksikan ratusan penonton dan undangan termasuk perwakilan Balai Bahasa Provinsi Bali. Mereka pun menjawab pertanyaan dewan juri dengan lugas.
Pada malam final, sebanyak 10 pasang finalis diperkenalkan, kemudian disaring menjadi 6 pasang, dan selanjutnya menjadi 3 pasang. Pada babak akhir Aditya dan Niya akhirnya berhak mengenakan selempang Duta Bahasa Provinsi Bali 2022 yang digelar Balai Bahasa Provinsi Bali dan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi.
Aditya yang mewakili ST Satya Wiguna Karangasem merasa gembira dan kaget dengan capaian yang diraihnya. "Saya ingin ikut berkontribusi untuk memajukan Bahasa Indonesia, apalagi sekarang program pemerintah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa bahasa kedua di ASEAN," ungkap Aditya ditemui seusai pergelaran malam final.
Untuk itu Aditya yang bercita-cita menjadi Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mempersiapkan satu program untuk menarik minat generasi muda menambah wawasan literasinya. Ia menyebut programnya visualisasi cerita rakyat dalam pertunjukan wayang kertas.
"Dengan berliterasi kita bisa membuka wawasan dan kita ibaratkan dengan berliterasi kita bisa mengetahui isi dunia," ujar Aditya yang merupakan Runner Up I Bagus Tabanan 2019.
Sementara itu, Niya yang juga mengaku tidak menyangka bisa menyandang Duta Bahasa Provinsi Bali mengatakan dirinya memang memiliki minat dalam dunia literasi atau bahasa. Dara asal Kintamani, Bangli merupakan alumnus Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Beberapa prestasi terkait bahasa sempat diraihnya seperti meraih juara dalam kompetisi debat dalam Bahasa Inggris tingkat nasional. Namun meski menggeluti bahasa asing, Niya memiliki keyakinan akan pentingnya bahasa daerah. Ia pun ingin memperjuangkan penggunaan bahasa daerah yang semakin hari makin jarang digunakan terutama oleh generasi muda.
"Saya ingin memperjuangkan bahasa daerah tanpa mengesampingkan bahasa asing dan juga bahasa Indonesia," sebut Niya yang saat ini mengajar debat di kampus Poltrada Bali.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2022, Dewa Made Bali Sugiharta, menyampaikan Duta Bahasa Provinsi Bali merupakan representasi pemuda yang peduli terhadap bahasa, sastra, dan juga literasi.
"Yang dimaksud adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa daerah Bali sebagai daerah kita di Bali, dan juga bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris," terang Sugiharta yang juga finalis Duta Bahasa Provinsi Bali 2020.
Sugiharta mengungkapkan sejak awal ada 97 pemuda yang mendaftarkan diri pada ajang Duta Bahasa Provinsi Bali 2022 yang dibuka bulan Januari-Maret 2022. Mereka kemudian mengikuti proses seleksi hingga akhirnya terpilih 20 orang atau 10 pasang yang berhak tampil pada malam final.
Para peserta dinilai kemampuan literasinya termasuk dalam menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Inggris yang baik dan benar. Selain itu para peserta juga dipersilakan menunjukkan bakat-bakat lainnya yang dimiliki.
Kepada Aditya dan Niya, Sugiharta berharap keduanya bisa membawa nama baik Bali di pemilihan Duta Bahasa di tingkat Nasional. "Semoga bisa menginspirasi dan juga bisa mendedikasikan diri sebagai seorang Duta Bahasa," pungkasnya. *cr78.
Komentar