LaLiga Laporkan PSG ke UEFA
Batal ke Madrid, Mbappe Cetak Hattrick
MADRID, NusaBali
Presiden LaLiga Javier Tebas tidak dapat menyembunyikan kekesalan setelah Kylian Mbappe bertahan di Paris Saint-Germain (PSG) alias batal gabung Real Madrid.
Dia menuding langkah PSG sangat berbahaya dan menjadi penghinaan bagi sepakbola. Karena itu, LaLiga melaporkan PSG ke federasi sepakbola Eropa (UEFA). Ya, Kylian Mbappe mengakhiri spekulasi masa depannya. Setelah sempat memberi harapan pada Real Madrid, Mbappe akhirnya memilih bertahan di PSG tiga tahun lagi. Dia ditawari gaji dan bonus sangat besar dan menerima beberapa hak istimewa lain.
Keputusan Mbappe bertahan di PSG memicu banyak reaksi. Javier Tebas tentu tidak membahas aspek emosional antara Mbappe dan Real Madrid. Tapi, Tebas membuat reaksi yang tidak kalah penting. Tebas menyoroti kuasa uang di balik saga transfer Mbappe.
"Apa yang dilakukan PSG dengan memperbaharui kontrak Mbappe dengan uang besar (untuk mengetahui di mana dan bagaimana mereka membayarnya) setelah kehilangan 700 juta euro dalam beberapa musim terakhir dan memiliki gaji lebih dari 600 juta euro, adalah penghinaan terhadap sepak bola," kata Tebas.
Manuver PSG di bursa transfer mendapat banyak sorotan. Sejak dikuasai Nasser Al-Khelafi, PSG jadi tim yang mampu mendatangkan banyak pemain top dengan iming-iming gaji selangit. Tapi, mereka aman dari sanksi Financial Fair Play.
Tebas pun kesal dengan aksi PSG dan Al-Khelafi. Musim lalu, bintang utama LaLiga yakni Lionel Messi 'dicuri' PSG. Di tengah kesulitan finansial Barcelona, PSG sukses mengontrak Messi.
Kini, PSG menggagalkan upaya Real Madrid mendapatkan ikon baru yakni Mbappe. Tebas memberi pernyataan keras bukan hanya pada PSG sebagai tim tapi juga Al-Khelafi.
"Al-Khelafi sama berbahayanya dengan tim European Super League," kata Tebas. Keputusan Mbappe bertahan di PSG akan diikuti dengan beberapa reaksi penting. Termasuk, pemecatan Leonardo dan Mauricio Pochettino dari posisi direktur olahraga dan pelatih PSG dalam waktu dekat.
Usai memutuskan bertahan, Mbappe ikut membawa PSG menutup Ligue 1 musim 2021/2022 dengan pesta lima gol ke gawang FC Metz di Parc des Princes, Minggu dinihari Wita. Mbappe mencetak hattrick dan da gol lainnya dicetak Neymar Jr dan Angel di Maria, yang menjalani laga terakhirnya bersama PSG.
Mbappe diturunkan sebagai starter usai diumumkan memperpanjang kontrak sampai 2025. Kemenangan itu membuat PSG menutup Ligue 1 musim ini dengan 86 poin dari 38 laga, sekaligus juara musim ini. Sedangkan Metz terdegradasi setelah finis pada posisi ke-19.
Mbappe sendiri tampak mantap dengan keputusan bertahan di PSG. Salah satu alasan Mbappe, karena merasa nyaman di klub. Bintang timnas Prancis itu juga percaya PSG dapat membantunya berkembang. *
Keputusan Mbappe bertahan di PSG memicu banyak reaksi. Javier Tebas tentu tidak membahas aspek emosional antara Mbappe dan Real Madrid. Tapi, Tebas membuat reaksi yang tidak kalah penting. Tebas menyoroti kuasa uang di balik saga transfer Mbappe.
"Apa yang dilakukan PSG dengan memperbaharui kontrak Mbappe dengan uang besar (untuk mengetahui di mana dan bagaimana mereka membayarnya) setelah kehilangan 700 juta euro dalam beberapa musim terakhir dan memiliki gaji lebih dari 600 juta euro, adalah penghinaan terhadap sepak bola," kata Tebas.
Manuver PSG di bursa transfer mendapat banyak sorotan. Sejak dikuasai Nasser Al-Khelafi, PSG jadi tim yang mampu mendatangkan banyak pemain top dengan iming-iming gaji selangit. Tapi, mereka aman dari sanksi Financial Fair Play.
Tebas pun kesal dengan aksi PSG dan Al-Khelafi. Musim lalu, bintang utama LaLiga yakni Lionel Messi 'dicuri' PSG. Di tengah kesulitan finansial Barcelona, PSG sukses mengontrak Messi.
Kini, PSG menggagalkan upaya Real Madrid mendapatkan ikon baru yakni Mbappe. Tebas memberi pernyataan keras bukan hanya pada PSG sebagai tim tapi juga Al-Khelafi.
"Al-Khelafi sama berbahayanya dengan tim European Super League," kata Tebas. Keputusan Mbappe bertahan di PSG akan diikuti dengan beberapa reaksi penting. Termasuk, pemecatan Leonardo dan Mauricio Pochettino dari posisi direktur olahraga dan pelatih PSG dalam waktu dekat.
Usai memutuskan bertahan, Mbappe ikut membawa PSG menutup Ligue 1 musim 2021/2022 dengan pesta lima gol ke gawang FC Metz di Parc des Princes, Minggu dinihari Wita. Mbappe mencetak hattrick dan da gol lainnya dicetak Neymar Jr dan Angel di Maria, yang menjalani laga terakhirnya bersama PSG.
Mbappe diturunkan sebagai starter usai diumumkan memperpanjang kontrak sampai 2025. Kemenangan itu membuat PSG menutup Ligue 1 musim ini dengan 86 poin dari 38 laga, sekaligus juara musim ini. Sedangkan Metz terdegradasi setelah finis pada posisi ke-19.
Mbappe sendiri tampak mantap dengan keputusan bertahan di PSG. Salah satu alasan Mbappe, karena merasa nyaman di klub. Bintang timnas Prancis itu juga percaya PSG dapat membantunya berkembang. *
1
Komentar