35% Anggota HPI Kembali Bekerja
Persoalan internal negara kantong turis, ganjal wisman datang ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Sebanyak 35 persen dari 6.000 anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali telah terserap yakni bekerja kembali menyusul membaiknya pariwisata Bali. Memang prosentase masih kecil, namun HPI berharap ke depan serapan semakin meningkat. Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta mengatakan Minggu (22/5).
"Sejak mulai dibukanya penerbangan internasional mulai Maret teman-teman sudah ada yang mulai kerja, " ujar Nuarta. Memang prosentasenya kembali 100 persen, namun secara psikologis berdampak positif bagi pelaku pariwisata, dalam hal ini pemandu.
"Ada semacam semangat agar pariwisata semakin membaik, " ujar pria yang juga seorang lawyer ini. Apalagi disusul kebijakan pemerintah yang membolehkan warga tidak mengenakan masker di ruang terbuka. Kemudian kebijakan tidak lagi adanya test PCR atau test antigen kepada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sepanjang PPLN sudah divaksinasi lengkap.
"Ini momen positif bagi perkembangan pariwisata Bali, "kata Nuarta, menunjuk kebijakan Pemerintah. Dia juga mengapresiasi keberhasilan Pemprov Bali menangani pandemi Covid-19.
Apalagi, kemudian ada usulan dari Gubernur Bali yang meminta Pusat, agar mengubah kasus Covid-19 dari berstatus pandemi menjadi endemi.
Dia pun mendukung usulan endemi itu, karena memang Pemprov dan masyarakat Bali sudah berhasil mengendalikan Covid-19.
"Jika perubahan status ini bisa diperoleh, yakin wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara semakin banyak datang ke Bali, "ujar tokoh pariwisata asal Singaraja, Buleleng.
Khusus terkait wisman, masih adanya persoalan internal terkait Covid-19 di beberapa negara yang menjadi kantong turis, menyebabkan kedatangan wisman terganjal.
Contohnya China yang belum membolehkan warga negaranya bepergian ke luar negeri, karena di China, Covid-19 dinyatakan belum selesai. Sedikit berbeda dengan Jepang dan Korea.
"Jika balik dari luar negeri, mereka (wisman) harus menjalani karantina lagi di negaranya, " ungkap Nuarta. Karena itulah masuk akal wisman asal Jepang dan Korea masih belum banyak datang ke Bali.
"Namun kami optimistis ke depan wisman akan semakin banyak yang datang ke Bali. Selain wisdom tentunya, "kata Nuarta. *K17
"Sejak mulai dibukanya penerbangan internasional mulai Maret teman-teman sudah ada yang mulai kerja, " ujar Nuarta. Memang prosentasenya kembali 100 persen, namun secara psikologis berdampak positif bagi pelaku pariwisata, dalam hal ini pemandu.
"Ada semacam semangat agar pariwisata semakin membaik, " ujar pria yang juga seorang lawyer ini. Apalagi disusul kebijakan pemerintah yang membolehkan warga tidak mengenakan masker di ruang terbuka. Kemudian kebijakan tidak lagi adanya test PCR atau test antigen kepada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sepanjang PPLN sudah divaksinasi lengkap.
"Ini momen positif bagi perkembangan pariwisata Bali, "kata Nuarta, menunjuk kebijakan Pemerintah. Dia juga mengapresiasi keberhasilan Pemprov Bali menangani pandemi Covid-19.
Apalagi, kemudian ada usulan dari Gubernur Bali yang meminta Pusat, agar mengubah kasus Covid-19 dari berstatus pandemi menjadi endemi.
Dia pun mendukung usulan endemi itu, karena memang Pemprov dan masyarakat Bali sudah berhasil mengendalikan Covid-19.
"Jika perubahan status ini bisa diperoleh, yakin wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara semakin banyak datang ke Bali, "ujar tokoh pariwisata asal Singaraja, Buleleng.
Khusus terkait wisman, masih adanya persoalan internal terkait Covid-19 di beberapa negara yang menjadi kantong turis, menyebabkan kedatangan wisman terganjal.
Contohnya China yang belum membolehkan warga negaranya bepergian ke luar negeri, karena di China, Covid-19 dinyatakan belum selesai. Sedikit berbeda dengan Jepang dan Korea.
"Jika balik dari luar negeri, mereka (wisman) harus menjalani karantina lagi di negaranya, " ungkap Nuarta. Karena itulah masuk akal wisman asal Jepang dan Korea masih belum banyak datang ke Bali.
"Namun kami optimistis ke depan wisman akan semakin banyak yang datang ke Bali. Selain wisdom tentunya, "kata Nuarta. *K17
1
Komentar