Tahanan Polsek Ubud Kabur Diringkus
Aji Wijayanto,22, tahanan yang kabur dari ruang tahanan Mapolsek Ubud, diringkus Unit Buser Sat Reskrim Polres Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Saat hendak ditangkap, Aji mencoba melarikan diri hingga petugas harus menembak kedua kakinya. Aji yang ditangkap Sabtu (18/3) dan tiba di Mapolres Gianyar, Minggu (19/3) dini hari.
Minggu (19/3), Kapolres Gianyar AKBP Waluya didampingi Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni mengungkapkan hampir 5 bulan Aji melarikan diri, sampai ahkirnya terdeteksi di rumah kakeknya di Boyolali, Jawa Tengah. Unit Buser yang sudah mengantongi alamat Aji, langsung melakukan penyergapan di rumah kakek itu, Dusun Salakan Rt 09/10, Kecamatan Teras, Kebupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dikatakan, Aji melarikan diri dari tahanan Mapolsek Ubud dan mengambil sepeda motor Honda Vario milik anggota Bhabinkamtibmas Peliatan I Wayan Sukarta, 15 Oktober 2016. Ia langsung menuju Terminal Ubung. Kemudian sepeda motor tersebut digadaikan pelaku dan hasilnya dipakai biaya menyeberang.
Ketika sampai di Pelabuhan Gilimanuk, Aji sempat mencuri sebuah tas serta handphone. AKBP Waluya menegaskan Aji spesialis pencurian di villa. "Saat ditangkap yang bersangkutan melawan dan mau lari, maka anggota melumpuhkan dengan timah panas," terangnya. Selama pencarian, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di seluruh Indonesia.
Kini pihak kepolisian masih mencari barang bukti sepeda motor yang digadaikan kepada orang tak dikenal. Pihaknya juga masih mengembangkan terkait keterlibatan pihak keluarga atas kaburnya Aji dari tahanan Mapolsek Ubud.
Sebelum Aji melarikan diri, berkas perkara sudah rampung dan siap dilimpahkan. Beberapa waktu dekat ini kasus bisa dilimpahkan. "Berkas sudah rampung, siap dilimpahkan atau tahap II. Sementara itu kasus pencurian sepeda motor dibuatkan berkas berbeda," jelasnya. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi untuk petugas. "Sekarang ruang tahanan sudah di beton. Dan bagi petugas yang saat itu bertugas juga sudah di sidang kode etik lalai saat bertugas," terang AKBP Waluya.
Pengakuan Aji sendiri, ia menggadaikan sepeda motor curian itu Rp 200.000, lanjut kabur dengan naik bus menuju Pelabuhan Gilimanuk. "Saya punya uang Rp 50 ribu ditambah dengan uang hasil gadai motor," ujarnya.
Selanjutnya Aji menuju rumah kakeknya di Boyolali, dan akhirnya pergi ke Jambi ikut teman ayahnya. Selama pelarian, Aji bekerja sebagai buruh serabutan. "Kadang disuruh membersihkan ladang orang. Saya juga belajar di pesantren," ucap Aji.
Alasan Aji melarikan diri dari tahanan karena merasa jenuh dan frustasi. Selama ini kakek nenek tidak mengetahui bahwa dirinya kabur dari tahanan. "Mereka tidak tahu kalau saya ditahan," imbuhnya. * e
Saat hendak ditangkap, Aji mencoba melarikan diri hingga petugas harus menembak kedua kakinya. Aji yang ditangkap Sabtu (18/3) dan tiba di Mapolres Gianyar, Minggu (19/3) dini hari.
Minggu (19/3), Kapolres Gianyar AKBP Waluya didampingi Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni mengungkapkan hampir 5 bulan Aji melarikan diri, sampai ahkirnya terdeteksi di rumah kakeknya di Boyolali, Jawa Tengah. Unit Buser yang sudah mengantongi alamat Aji, langsung melakukan penyergapan di rumah kakek itu, Dusun Salakan Rt 09/10, Kecamatan Teras, Kebupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dikatakan, Aji melarikan diri dari tahanan Mapolsek Ubud dan mengambil sepeda motor Honda Vario milik anggota Bhabinkamtibmas Peliatan I Wayan Sukarta, 15 Oktober 2016. Ia langsung menuju Terminal Ubung. Kemudian sepeda motor tersebut digadaikan pelaku dan hasilnya dipakai biaya menyeberang.
Ketika sampai di Pelabuhan Gilimanuk, Aji sempat mencuri sebuah tas serta handphone. AKBP Waluya menegaskan Aji spesialis pencurian di villa. "Saat ditangkap yang bersangkutan melawan dan mau lari, maka anggota melumpuhkan dengan timah panas," terangnya. Selama pencarian, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di seluruh Indonesia.
Kini pihak kepolisian masih mencari barang bukti sepeda motor yang digadaikan kepada orang tak dikenal. Pihaknya juga masih mengembangkan terkait keterlibatan pihak keluarga atas kaburnya Aji dari tahanan Mapolsek Ubud.
Sebelum Aji melarikan diri, berkas perkara sudah rampung dan siap dilimpahkan. Beberapa waktu dekat ini kasus bisa dilimpahkan. "Berkas sudah rampung, siap dilimpahkan atau tahap II. Sementara itu kasus pencurian sepeda motor dibuatkan berkas berbeda," jelasnya. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi untuk petugas. "Sekarang ruang tahanan sudah di beton. Dan bagi petugas yang saat itu bertugas juga sudah di sidang kode etik lalai saat bertugas," terang AKBP Waluya.
Pengakuan Aji sendiri, ia menggadaikan sepeda motor curian itu Rp 200.000, lanjut kabur dengan naik bus menuju Pelabuhan Gilimanuk. "Saya punya uang Rp 50 ribu ditambah dengan uang hasil gadai motor," ujarnya.
Selanjutnya Aji menuju rumah kakeknya di Boyolali, dan akhirnya pergi ke Jambi ikut teman ayahnya. Selama pelarian, Aji bekerja sebagai buruh serabutan. "Kadang disuruh membersihkan ladang orang. Saya juga belajar di pesantren," ucap Aji.
Alasan Aji melarikan diri dari tahanan karena merasa jenuh dan frustasi. Selama ini kakek nenek tidak mengetahui bahwa dirinya kabur dari tahanan. "Mereka tidak tahu kalau saya ditahan," imbuhnya. * e
Komentar