Dispertan Badung Temukan Enam Kasus Gigitan Rabies
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Badung menemukan enam kasus gigitan rabies selama tahun 2022.
Disinyalir kasus gigitan rabies karena ada Hewan Penyebar Rabies (HPR) yang datang dari luar Badung. Kadispertan Badung I Wayan Wijana, menyebut enam kasus gigitan rabies di Badung masing-masing terjadi di Desa Kutuh dan Ungasan (Kuta Selatan), Sedang dan Mambal (Abiansemal), Pererenan (Mengwi), dan Kerobokan (Kuta Utara). Setelah monitoring ke lapangan untuk mengetahui asal muasal kasus tersebut, pihaknya mendapati tidak ditemukan HPR dari Kabupaten Badung dalam kasus gigitan rabies tersebut. Melainkan banyak hewan liar yang datang dari luar Badung. “Saat kami periksa dipastikan itu bukan HPR yang ada di Kabupaten Badung. Malah banyak kami temukan anjing liar,” kata Wijana, Senin (23/5).
Wijana membeberkan, kasus gigitan rabies di luar Kecamatan Kuta Selatan sudah lama nihil, hanya di Kecamatan Kuta Selatan masih dikategorikan zona merah kasus rabies. Hal ini juga karena dipengaruhi jumlah populasi HPR di kawasan tersebut yang mencapai belasan ribu ekor, sehingga ketika ada kasus rabies di luar Kuta Selatan, pihaknya menduga ada masuknya HPR baru. “Seperti kasus di Desa Pererenan, setelah kami telusuri ternyata anjingnya berasal dari luar Badung,” tegasnya.
Pihaknya mengakui, persoalan anjing liar menjadi kendala di lapangan selama ini. Anjing liar dan anjing yang sengaja diliarkan oleh pemiliknya masih sulit diatasi. Dari sekitar 80.000 HPR, sekitar 5 persen merupakan anjing liar yang tidak berpemilik. Kesulitan yang dihadapi yakni anjing memiliki sifat teritorial, menguasai suatu wilayah. “Misalnya ada anjing liar yang menguasai lokasi. Setelah kita tertibkan, maka akan datang anjing liar lain menempati kawasan yang kita tertibkan,” beber Wijana.
Sebagai langkah antisipasi, Dispertan Badung sesungguhnya terus menggencarkan vaksinasi rabies terharap HPR. Untuk tahun 2022 ini, pihaknya fokus di daerah zona merah. Termasuk juga di desa yang ada kasus gigitan rabies.
Vaksinasi rabies juga digencarkan mengingat Bali khususnya Badung akan menjadi tuan rumah Presidensi G-20, sehingga bisa menciptakan rasa aman dari gigitan rabies. “Dari catatan kami hingga saat ini sudah ada 5.000 ekor hewan yang sudah divaksin. Namun, jika dilihat dari jumlah keseluruhan ada 70.000 yang kita vaksin dari total HPR sebanyak 80.000 ekor di Kabupaten Badung. Selain vaksin, anjing-anjing liar juga kami lakukan pemantauan,” tegas Wijana. *ind
Komentar