Korsleting, Tiga Kapal di Pelabuhan Benoa Ludes Terbakar
Tiga kapal ludes terbakar saat lego jangkar di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Minggu (19/3) dinihari sekitar pukul 04.15 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari salah satu kapal yang sedang bongkar muatan. Ketiga kapal yang ludes terbakar di Pelabuhan Benoa ini masing-masing satu Kapal Sanjaya 12 milik PT SBU dan 2 unit Kapal Naga Mas Perkasa milik PT Baramundi. Ketiga kapal ini lego jangkar dalam posisi berdempetan di Dermaga Barat, tepatnya di depan PT Jaya Kota Pelabuhan Benoa.
Sumber api diduga berasal dari Kapal Sanjaya 12, yang baru pulang melaut. Kala itu, para anak buah kapal (ABK) dan juru angkat sedang menurunkan ikan hasil tangkapannya. Sebaliknya, dua unit Kapal Naga Mas Perkasa yang lego jangkar di sebelahnya, belum pernah dioperasikan lantaran baru dibuat.
Sesaat sebelum kebakaran, mesin Kapal Sanjaya tiba-tiba mati mesin, lalu terdengar bunyi ledakan cukup keras dari bagian mesin. Sontak, para buru angkut dan ABK Kapal Motor Sanjaya langsung lari keluar, menuju dermaga. Saat itu, sudah terlihat kepulan asap tebal keluar dari ruangan mesin. Asap disertai api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian mesin dan bagian atas kapal. Selanjutnya, api merembet ke dua kapal yang ada sebelahnya, yakni Kapal Naga Mas.
Menurut salah seorang ABK Kapal Sanjaya, Edy, 24, saat musibah terjadi, dirinya masih tidur di dalam kamar yang berada dekat mesin. Kala itu, rekannya dan beberapa buruh angkut yang baru pulang dari melaut sedang asyik menurunkan ikan hasil tangkapan.
Namun, kata Edy, belum selesai kegiatan menurunkan ikan, mesin kapal mati secara mendadak, diikuti bunyi ledakan yang diduga berasal dari dalam ruangan mesin. Saksi Edy dan para ABK lainnya berserta buruh angkut pun langsung lari menyelamatkan diri menuju dermaga.
“Tidak ada yang dapat kami lakukan. Kami hanya pasrah menyaksikan kobaran api yang kian membersar dan mulai merembet ke dua buah kapal sebelah,” cerita Edy, Miggu kemarin. "Kejadiannya sangat cepat. Kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga. Kami juga tidak bisa mengambil tindakan awal dengan menyiram api. Soalnya, api dengan cepat menjalar," lanjut Edy.
Dalam situasi panik, seorang petugas security, Aris, 38, menghubungi security lainnya, Jaya Kota, melalui saluran HT. Selanjutnya, musibah kebakaran ini dilaporkan ke polisi. Begitu mendapat laporan, petugas kepolisian langsung turun ke lokasi TKP. Polisi juga menghunungi petugas pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Ada 7 unit mobil pemadam yang dikerahkan terjun ke lokasi untuk me-madamkan api kebakaran di Pelabuhan Benoa. Rinciannya, 4 unit mobil pemadam milik BPBD Denpasar, 1 unit mobil pemadam dari PMK Pelabuhan Benoa, serta masing-masing 1 unit mobil pemadam dari PT Bandar Nelayan dan PT Baramundi di Benoa.
Petugas gabungan yang terjun ke lokasi kesulitan dalam upaya pemapadam api terbakarnya tiuga kapal di Pelabuhan Benoa ini. Pasalnya, tiupan angin yang cukup kencang, sementara kapalnya sendiri dari bahan yang mudah terbakar. Api baru bisa dipadamkan Minggu pagi sekitar pukul 06.30 Wita, setelah berkobar selama 2 jam lebih.
"Perlu waktu 2 jam lebih untuk menjinakkan api. Masalahnya, bahan kapal mudah terbakar, ditambah lagi dengan adanya bahan bakar di dalam kapal. Petugas sedikit kesulitan," ungkap Kapolsek Kawasan Laut Benoa, Kompol I Nyoman Gatra.
Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah terbakarnya tiga kapal di Pelabuhan Benoa, dinihari kemarin. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kapal Sanjaya 12 mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta, sementara dua Kapal Naga Mas Perkasa masing-masing menderita kerugian Rp 50 juta.
Menurut Kapolsek Nyoman Gatra, petugas dari Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar telah dikerahkan melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tiga kapal ini. Namun, dugaan awal, kebakaran disebabkan korsleting listrik, hingga mesin kapal meledak.
"Penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Tapi, kalau dari pengakuan saksi-saksi, kebakaran memang berasal dari hubungan pendek arus listrik yang menyebankan mesin kapal tidak bekerja," kata Nyoman Gatra seraya menyebut ketiga kapal yang terbvakar ini tudak diasuransikan pemiliknya. * dar
Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari salah satu kapal yang sedang bongkar muatan. Ketiga kapal yang ludes terbakar di Pelabuhan Benoa ini masing-masing satu Kapal Sanjaya 12 milik PT SBU dan 2 unit Kapal Naga Mas Perkasa milik PT Baramundi. Ketiga kapal ini lego jangkar dalam posisi berdempetan di Dermaga Barat, tepatnya di depan PT Jaya Kota Pelabuhan Benoa.
Sumber api diduga berasal dari Kapal Sanjaya 12, yang baru pulang melaut. Kala itu, para anak buah kapal (ABK) dan juru angkat sedang menurunkan ikan hasil tangkapannya. Sebaliknya, dua unit Kapal Naga Mas Perkasa yang lego jangkar di sebelahnya, belum pernah dioperasikan lantaran baru dibuat.
Sesaat sebelum kebakaran, mesin Kapal Sanjaya tiba-tiba mati mesin, lalu terdengar bunyi ledakan cukup keras dari bagian mesin. Sontak, para buru angkut dan ABK Kapal Motor Sanjaya langsung lari keluar, menuju dermaga. Saat itu, sudah terlihat kepulan asap tebal keluar dari ruangan mesin. Asap disertai api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian mesin dan bagian atas kapal. Selanjutnya, api merembet ke dua kapal yang ada sebelahnya, yakni Kapal Naga Mas.
Menurut salah seorang ABK Kapal Sanjaya, Edy, 24, saat musibah terjadi, dirinya masih tidur di dalam kamar yang berada dekat mesin. Kala itu, rekannya dan beberapa buruh angkut yang baru pulang dari melaut sedang asyik menurunkan ikan hasil tangkapan.
Namun, kata Edy, belum selesai kegiatan menurunkan ikan, mesin kapal mati secara mendadak, diikuti bunyi ledakan yang diduga berasal dari dalam ruangan mesin. Saksi Edy dan para ABK lainnya berserta buruh angkut pun langsung lari menyelamatkan diri menuju dermaga.
“Tidak ada yang dapat kami lakukan. Kami hanya pasrah menyaksikan kobaran api yang kian membersar dan mulai merembet ke dua buah kapal sebelah,” cerita Edy, Miggu kemarin. "Kejadiannya sangat cepat. Kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga. Kami juga tidak bisa mengambil tindakan awal dengan menyiram api. Soalnya, api dengan cepat menjalar," lanjut Edy.
Dalam situasi panik, seorang petugas security, Aris, 38, menghubungi security lainnya, Jaya Kota, melalui saluran HT. Selanjutnya, musibah kebakaran ini dilaporkan ke polisi. Begitu mendapat laporan, petugas kepolisian langsung turun ke lokasi TKP. Polisi juga menghunungi petugas pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Ada 7 unit mobil pemadam yang dikerahkan terjun ke lokasi untuk me-madamkan api kebakaran di Pelabuhan Benoa. Rinciannya, 4 unit mobil pemadam milik BPBD Denpasar, 1 unit mobil pemadam dari PMK Pelabuhan Benoa, serta masing-masing 1 unit mobil pemadam dari PT Bandar Nelayan dan PT Baramundi di Benoa.
Petugas gabungan yang terjun ke lokasi kesulitan dalam upaya pemapadam api terbakarnya tiuga kapal di Pelabuhan Benoa ini. Pasalnya, tiupan angin yang cukup kencang, sementara kapalnya sendiri dari bahan yang mudah terbakar. Api baru bisa dipadamkan Minggu pagi sekitar pukul 06.30 Wita, setelah berkobar selama 2 jam lebih.
"Perlu waktu 2 jam lebih untuk menjinakkan api. Masalahnya, bahan kapal mudah terbakar, ditambah lagi dengan adanya bahan bakar di dalam kapal. Petugas sedikit kesulitan," ungkap Kapolsek Kawasan Laut Benoa, Kompol I Nyoman Gatra.
Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah terbakarnya tiga kapal di Pelabuhan Benoa, dinihari kemarin. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kapal Sanjaya 12 mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta, sementara dua Kapal Naga Mas Perkasa masing-masing menderita kerugian Rp 50 juta.
Menurut Kapolsek Nyoman Gatra, petugas dari Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar telah dikerahkan melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tiga kapal ini. Namun, dugaan awal, kebakaran disebabkan korsleting listrik, hingga mesin kapal meledak.
"Penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Tapi, kalau dari pengakuan saksi-saksi, kebakaran memang berasal dari hubungan pendek arus listrik yang menyebankan mesin kapal tidak bekerja," kata Nyoman Gatra seraya menyebut ketiga kapal yang terbvakar ini tudak diasuransikan pemiliknya. * dar
1
Komentar