Pejabat Tinggi PBB Ikut Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Bersama Siswa SD
MANGUPURA, NusaBali
Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Program Pembangunan PBB (UNDP) bersama petinggi BNPB, BMKG, dan perwakilan Pemerintah Provinsi Bali mengikuti rangkaian simulasi kesiapsiagaan bencana tsunami di SD Negeri 02 Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (24/5).
Simulasi evakuasi mandiri itu disaksikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J Mohammed, Asisten Sekjen PBB Asisten Administrator dan Direktur Biro Krisis UNDP Asoka Okai, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin, jajaran pejabat eselon I BNPB, Tenaga Ahli BNPB, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bali, relawan, dan media massa.
Dalam arahannya, Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Amina J Mohammed, mengatakan bahwa selain sistem peringatan dini yang baik, dalam konsep pengurangan risiko bencana juga harus diimbangi dengan aksi nyata respons cepat dan tepat saat terjadi masa-masa krisis kebencanaan.
Amina mengapresiasi bahwa upaya seperti yang dilakukan dalam simulasi evakuasi mandiri sekaligus menjadi contoh aksi nyata dalam peningkatan kapasitas melalui praktik yang baik dalam pengurangan risiko bencana. Dia menambahkan bahwa hal itu harus dilakukan bersama-sama, sebab bencana adalah urusan bersama dan setiap orang memiliki tanggung jawab yang sama dalam penyelamatan.
“Dalam upaya pengurangan risiko bencana, selain sistem peringatan dini, aksi nyata seperti kegiatan simulasi evakuasi mandiri ini juga perlu dilakukan. Kegiatan simulasi seperti yang dilakukan hari ini (kemarin) merupakan aksi nyata bagaimana upaya tercepat dalam menghadapi kondisi krisis. Karena kita semua punya tanggung jawab untuk saling menyelamatkan satu sama lain,” kata Amina, dalam rilis yang diterima NusaBali dari Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Pada kesempatan itu, Amina juga berkesempatan bertanya kepada Ni Putu Anika Desintha Pradnyan Dewi, salah seorang perwakilan siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.
Desintha mengaku sedikit takut saat mengikuti latihan simulasi evakuasi mandiri. Namun di sisi lain, dia merasa senang dan gembira karena mendapatkan pelajaran berharga dari latihan penyelamatan diri bersama teman-teman sekelasnya.
Dari praktik simulasi evakuasi mandiri itu, Deshinta menjadi tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain dari ancaman bencana. Di samping itu, dia akan membawa praktik baik dari latihan simulasi evakuasi mandiri itu untuk keluarganya di rumah.
“Kalau terjadi bencana, saya akan membawa 20 rekan saya untuk bersama-sama menyelamatkan diri. Saya juga akan bercerita kepada keluarga tentang bagaimana cara evakuasi mandiri,” ucap Deshinta.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster yang diwakili Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan latihan kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan salah satu penerapan pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan.
“Dalam kesempatan ini, saya sangat mengapresiasi latihan kesiapsiagaan tsunami yang melibatkan siswa tingkat sekolah dasar karena itu dapat meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan pendidikan,” kata I Made Rentin membacakan sambutan Gubernur Koster.
Gubernur Koster dalam sambutannya itu menyampaikan pihaknya berencana memasukkan simulasi kesiapsiagaan bencana dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
“Hal ini penting, karena pengetahuan kebencanaan secara dini meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi tentang bencana dan potensi pengurangan risiko bencana dalam tingkat sederhana,” kata dia. *nat, dar
1
Komentar