Bisnis Daging Sapi di Bali Normal
Pengecekan kesehatan daging, kelayakannya untuk konsumsi disertai dengan sertifikat
DENPASAR,NusaBali
Bali masih aman dari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Padahal di Indonesia ada 15 provinsi yang terdampak PMK dengan jumlah mencapai 3.910.310 ekor ternak dengan tingkat kematian 0,36 persen. Masih amannya Bali dari PMK membuat bisnis penjualan daging khususnya sapi di Pulau Dewata berjalan normal.
Bisnis daging sapi tetap normal baik untuk konsumsi masyarakat maupun untuk kebutuhan industri pariwisata, seperti hotel, restoran dan lainnya.
“Memang ada isu PKM di luar, namun astungkara, Bali aman,” ujar Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Bali Putu Gede Hendra Mahena, Selasa (24/5).
Dijelaskan Chef Hendra Mahena, pasokan kebutuhan daging sapi untuk hotel tetap lancar. “Rantai pasokan sesuai standar ,” ungkapnya.
Praktisi pariwisata asal Denpasar ini menjelaskan singkat, proses perjalanan daging dari supplier sampai ke hotel. Mulai dari pemotongan hingga pengecekan kesehatan daging, kelayakannya untuk konsumsi disertai dengan sertifikat.
ICA sendiri kata Hendra Mahena, rutin setiap 3 bulan mengecek secara random pemasok maupun supplier, memastikan penanganan daging sudah sesuai dengan standar.
“Kami beri tahu sesaat sebelum turun langsung, menghindari rekayasa, namun riil,” jelasnya. Dia tegaskan, informasi pekembangan PKM di luar daerah, sejauh ini tidak mengganggu pasokan kebutuhan pariwisata. Karena selain daging lokal, kebutuhan daging untuk pariwisata Bali, juga dipasok dari daging impor.
Terpisah kalangan pedagang daging sapi di pasar tradisonal, juga menyatakan penjualan daging sapi khususnya tidak terimbas informasi PKM.
“Tetap normal,” ujar Ni Wayan Juliantari, seorang karyawan pedagang daging sapi di Pasar Badung. Pasaran daging seperti hari – hari biasa. “Resto, pedagang bakso, masyarakat umum masih tetap beli daging,” kata Juliantari.
Namun demikian keramaian maupun harga sedikit mengalami penurunan dibanding dengan waktu jelang Idul Fitri atau Lebaran, lalu. Dia mencontohkan untuk daging sapi jenis super jelang Lebaran sampai Rp 110 ribu per perkilo. Sedang setelah Lebaran turun jadi Rp 105 ribu per kilo. Sedang untuk jenis tetelan antara Rp 85 ribu sampai Rp 95 ribu. *K17.
Bisnis daging sapi tetap normal baik untuk konsumsi masyarakat maupun untuk kebutuhan industri pariwisata, seperti hotel, restoran dan lainnya.
“Memang ada isu PKM di luar, namun astungkara, Bali aman,” ujar Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Bali Putu Gede Hendra Mahena, Selasa (24/5).
Dijelaskan Chef Hendra Mahena, pasokan kebutuhan daging sapi untuk hotel tetap lancar. “Rantai pasokan sesuai standar ,” ungkapnya.
Praktisi pariwisata asal Denpasar ini menjelaskan singkat, proses perjalanan daging dari supplier sampai ke hotel. Mulai dari pemotongan hingga pengecekan kesehatan daging, kelayakannya untuk konsumsi disertai dengan sertifikat.
ICA sendiri kata Hendra Mahena, rutin setiap 3 bulan mengecek secara random pemasok maupun supplier, memastikan penanganan daging sudah sesuai dengan standar.
“Kami beri tahu sesaat sebelum turun langsung, menghindari rekayasa, namun riil,” jelasnya. Dia tegaskan, informasi pekembangan PKM di luar daerah, sejauh ini tidak mengganggu pasokan kebutuhan pariwisata. Karena selain daging lokal, kebutuhan daging untuk pariwisata Bali, juga dipasok dari daging impor.
Terpisah kalangan pedagang daging sapi di pasar tradisonal, juga menyatakan penjualan daging sapi khususnya tidak terimbas informasi PKM.
“Tetap normal,” ujar Ni Wayan Juliantari, seorang karyawan pedagang daging sapi di Pasar Badung. Pasaran daging seperti hari – hari biasa. “Resto, pedagang bakso, masyarakat umum masih tetap beli daging,” kata Juliantari.
Namun demikian keramaian maupun harga sedikit mengalami penurunan dibanding dengan waktu jelang Idul Fitri atau Lebaran, lalu. Dia mencontohkan untuk daging sapi jenis super jelang Lebaran sampai Rp 110 ribu per perkilo. Sedang setelah Lebaran turun jadi Rp 105 ribu per kilo. Sedang untuk jenis tetelan antara Rp 85 ribu sampai Rp 95 ribu. *K17.
1
Komentar