Kalahkan Feyenoord, AS Roma Akhiri Penantian Juara Eropa
TIRANA, NusaBali.com - AS Roma berhasil menjuarai Liga Conference usai menekuk Feyenoord dengan skor 1-0 pada partai final di Stadion Air Albania, Tirana, Albania, Rabu (25/5/2022) waktu setempat.
Keberhasilan ini menandai berakhirnya penantian panjang AS Roma untuk meraih gelar juara kompetisi Eropa pertama mereka setelah sebelumnya hanya mampu mencapai partai final Liga Champions musim 1983/84 dan Liga Europa (saat itu Piala UEFA) 1990/91.
Sebaliknya kekalahan ini membuat Feyenoord gagal untuk meraih gelar juara Eropa setelah terakhir kali mereka lakukan pada 2002 silam ketika memenangkan Piala UEFA dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 di partai final.
Pelatih AS Roma Jose Mourinho mengatakan sejak pertama kali berlaga di kompetisi ini, AS Roma memiliki kepercayaan untuk memenangkannya. Pelatih asal Portugal itu lanjut menjelaskan, mereka menghadapi tim-tim tangguh Eropa seperti Leicester City, Olympique Marseille dan Feyenoord.
"Ini tidak berhasil malam ini, ini adalah sejarah. Kami harus menulis sejarah. Kami menulisnya," pungkas Mourinho.
Bagi Jose Mourinho, gelar juara ini membuat dirinya menjadi pelatih pertama yang mampu menjuarai berbagai kompetisi Eropa setelah sebelumnya menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter, serta Liga Europa bersama Manchester United.
Pada pertandingan ini, Nicolo Zaniolo menjadi pahlawan untuk AS Roma setelah mencetak gol tunggal pada menit ke-32 setelah menerima umpan dari Gianluca Mancini.
Keberhasilan membuat AS Roma mendapatkan gelar juara kompetisi Eropa pertama mereka setelah sebelumnya hanya mampu mencapai partai final Liga Champions musim 1983/84 dan Liga Europa (saat itu Piala UEFA) 1990/91.
Pada babak pertama, AS Roma harus melakukan pergantian dini setelah Henrikh Mkhitaryan mengalami masalah pada ototnya dan digantikan oleh Sergio Oliviera pada menit ke-16.
Feyenoord menciptakan peluang terlebih dahulu melalui Orkun Kokcu setelah menerima umpan dari Cyriel Dessers, namun tendangannya masih masih belum menemui sasaran.
AS Roma mampu unggul pada menit ke-32 setelah umpan jauh Gianluca Mancini berhasil diterima oleh Nicolo Zaniolo sebelum akhirnya menaklukkan penjaga gawang Feyenoord Justin Biljow dan mengubah skor menjadi 1-0.
Berhasil unggul satu gol, AS Roma kembali memiliki peluang, kali ini melalui tandukan Chris Smalling setelah menerima umpan silang dari Lorenzo Pellegirni namun masih bisa dihalau lini pertahanan Feyenoord.
Di sisa waktu babak pertama, kedua tim saling melakukan jual beli serangan, namun peluang dari AS Roma dan Feyenoord belum membuahkan hasil sehingga skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Feyenoord mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan sempat mengancam pada menit ke-47, namun penjaga gawang AS Roma Rui Patricio tampil cukup baik sehingga berhasil mengamankan gawangnya.
Feyenoord kembali mengancam melalui tendangan keras dari luar kotak penalti oleh Tyrell Malacia, namun upayanya tersebut masih bisa ditepis Patricio.
AS Roma sempat mengancam melalui skema tendangan pojok dan Jordan Veretout melepaskan tembakan keras di dalam kotak penalti, tetapi masih bisa dihalau oleh Biljow.
Di sisa waktu babak kedua, Feyenoord lebih dominan dalam melakukan serangan namun hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 untuk keunggulan AS Roma tetap bertahan.
Sementara itu pelatih Feyenoord Arne Slot mengatakan timnya kurang beruntung ketika dikalahkan AS Roma. Slot menjelaskan pada babak pertama, Feyenoord cukup menguasai pertandingan, namun mereka memiliki masalah soal keputusan yang dibuat pemainnya serta pergerakan tanpa bola.
Slot mengatakan, dia meminta anak asuhnya untuk lebih tajam di babak kedua, namun pada akhirnya mereka gagal menciptakan gol penyeimbang. “Di babak kedua, kami lebih tajam di banding babak pertama, tapi kamu membutuhkan sedikit keberuntungan dan kami tidak mendapatkan itu," ungkap Slot.
"Kami memiliki waktu dan kesempatan untuk mencetak gol, dan kami tidak mewujudkannya. Mungkin itu ada hubungannya dengan kualitas lawan," sambungnya.
Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, pada pertandingan final, mereka tidak akan mendapatkan banyak peluang, terutama ketika menghadapi tim Italia. "Di final menghadapi tim Italia sangat sulit untuk menciptakan peluang, dan terlebih lagi ketika itu adalah tim Italia yang dilatih oleh Mourinho," terang Slot.
Sementara penyerang AS Roma Tammy Abraham mengatakan timnya layak untuk menjuarai Liga Conference. "Satu hal yang saya katakan ketika saya datang ke sini adalah saya akan membantu tim saya mencapai final dan suatu hari saya akan memenangkan trofi. Di musim pertama saya, saya mendapatkan itu," ujar Abraham.
Pemain asal Inggris itu mengatakan, pada pertandingan ini AS Roma menunjukkan penampilan dengan baik dan pujian layak diberikan kepada rekan setimnya yang telah tampil luar biasa.
"Pujian kepada rekan setim saya, dan beberapa penampilan luar biasa, sebuah gol yang hebat dari Nico (Zaniolo) hari ini, Chris (Smalling) di lini pertahanan, seluruh tim layak mendapatkan itu. Kami telah bekerja keras sepanjang tahun," jelas Abraham.
Abraham juga turut memberikan apresiasi kepada suporter AS Roma yang telah memberikan dukungan langsung dengan datang ke Albania dan menjadi saksi keberhasilan timnya menjuarai Liga Conference.
Dirinya mengaku tidak sabar untuk kembali ke Roma dan merayakan keberhasilan ini bersama para suporter yang telah memberikan dukungan kepada mereka selama ini.
"Saya mencintainya (suporter), saya mencintai mereka. Dari hari pertama ketika saya datang ke sini, ini yang terbaik. Saya senang menjadi bagian dari tim dan sekarang waktunya untuk pesta, mari rayakan!," ujar Abraham.
Tammy Abraham tercatat datang ke AS Roma pada awal musim panas lalu dari Chelsea dengan biaya 40 juta euro atau sekitar Rp 626 miliar dengan durasi kontrak hingga 2026 mendatang.
Pada musim ini, pemain berusia 24 tahun itu telah mencatatkan 53 penampilan bersama AS Roma dan berhasil menyumbangkan 27 gol serta 5 assist dari 4.528 menit bermain. *ant
1
Komentar