Ketua DPRD Badung Putu Parwata Luncurkan Koperasi PAS
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Badung
MANGUPURA, NusaBali
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung Putu Parwata melaunching Koperasi Pinake Ane Sujati (PAS) di ruang Parwata Center Kwanji, Kuta Utara, Kamis (26/5).
Launching Kopersi PAS tersebut bertujuan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Badung. Parwata mengatakan Koperasi PAS ini merupakan rintisan dirinya untuk membangkitkan perekonomian di Kabupaten Badung, di mana koperasi ini diluncurkan di Dalung dan anggotanya seluruh Dalung. Kata Dia, koperasi ini bergerak sebagai distributor pangan dan simpan pinjam.
“Ini (koperasi) bergerak di kebutuhan pokok. Jadi saya sekaligus Ketua DPRD Badung ingin membangun ekonomi Badung ini lebih stabil dengan teori kerakyatan. Yang saya sebut adalah ekonomi kerakyatan berbasis masyarakat dan pertanian,” kata Parwata.
Koperasi ini, lanjut Parwata. akan diperkenalkan pada Rabu (1/6), yang juga disertai pasar murah. Bahkan kemarin kupon sedang beredar untuk beras berkualitas dengan harga murah. “Jadi berasnya berkualitas dan harganya murah. Kita sudah bagikan sekitar 25 ribu ton. Itu kita bagikan nanti pada 1 Juni,” ujarnya sembari menyebut Koperasi PAS berada di bawah PT Padi Alam Semesta (PT PAS).
Masih menurut Parwata, sebagai kader partai yang ditugaskan di legislatif memiliki program prioritas tersendiri, yakni pertanian, pariwisata berbasis pertanian dan budaya, UMKM, market digital, pendidikan, kesehatan dan pasar higienis. Program tersebut dikerjakan Parwata pada tahun 2019 sampai tahun 2024. Namun, sebelumnya program pendidikan, kesehatan dan pariwisata sudah dikerjakan sejak tahun 2010 atau hampir 10 tahun.
“Jadi hari ini (kemarin) sebetulnya genap Clinic Putu Parwata itu berumur 10 tahun. Besok (hari ini) 27 Mei bertepatan dengan ulang tahun saya. Sekolah dan Clinic Putu Parwata itu sudah berumur 10 tahun. Jadi 10 tahun Clinic Putu Parwata dan sekolah melayani masyarakat,” katanya.
Parwata manambahkan, pihaknya juga sudah melaunching beras C-PAR, yaitu hasil produksi pertanian yang sedang dirinya kerjakan. Kemudian, untuk pariwisata berbasis pertanian dan kebudayaan ini dibuktikan dengan Padi Restoran yang ada di tengah-tengah sawah masyarakat. “Jadi ada sinergi yang kita lakukan, yaitu penyerapan tenaga kerja dan pengedukasian masyarakat, sehingga lestari lah sawah itu, sawah itu produktif. Kemudian kita berikan beberapa pengedukasian pupuk dan bibit, sehingga harga gabahnya pun bisa naik dan masyarakat bisa menikmati,” kata Parwata. *ind
Komentar