nusabali

Dinas Kesehatan Atensi 19 KK Warga Tuwed

  • www.nusabali.com-dinas-kesehatan-atensi-19-kk-warga-tuwed

Suardana dipulangkan pada Sabtu (18/3) karena kondisinya sudah membaik, meskipun masuh mengalami gangguan pendengaran.

NEGARA, NusaBali

Dinas Kesehatan Jembrana atensi 19 kepala keluarga (KK) yang ikut santap daging babi milik I Wayan Suardana, krama Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana. Mereka diatensi karena pemilik babi, diduga suspect Meningitis Streptococcus Suis (MSS) hingga mendapat perawatan di RSUD Negara.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Putu Suasta, mengatakan, ada 19 KK yang terdiri dari 54 jiwa di Desa Tuwed ikut mengkonsumsi olahan daging babi milik Suardana. Dalam kasus ini hanya Suardana yang dirawat di RSUD Negara karena suscpet MSS. Memastikan diagnosa suspect MSS, pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel darah Suardana untuk diuji lab di RSU Sanglah Denpasar. “Hasil labnya belum turun,” ungkap dr Suasta.

Meski hasil lab belum diketahui, Dinas Kesehatan Jembrana tidak berani menyimpulkan Suardana dirawat di RS positif MSS. Pemantauan terhadap 19 KK lainnya yang suspect MSS akan tetap dilakukan. Data ke-19 KK itu sudah dikantongi sebagai upaya gerak cepat bila mereka keluhkan panas dan demam. “Kami sudah sampaikan kepada Puskemas agar melakukan observasi dulu dan dilihat gejalanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Ketut Wiratma mengaku sudah melakukan langkah antisipasi untuk pencegahan. Tata cara pecegahan diawali dari perternak hingga mengolah daging khusus dibuatkan dalam bentuk surat edaran ke desa/kelurahan atau langsung ke masing-masing banjar/lingkungan. “Kami harap masyarakat dapat benar-benar paham, sehingga tidak lagi menimbulkan keresahan,” katanya.

Dikatakan, data tahun 2016 jumlah keseluruhan populasi babi di Kabupaten Jembrana sebanyak 86.151 ekor. Jumlah tersebut, diantaranya terdiri dari 3.049 ekor babi lokalan Bali, 12.580 ekor babi persilangan, dan 70.522 ekor landrace. Dalam pengawasan ternak secara keseluruhan se Jembrana, pihaknya baru memiliki sebanyak 5 petugas lapangan Dokter Hewan ditambah dengan ketiga Kepala Seksi di Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. “Hewan sakit perlu dicek,” tandasnya.

Informasinya, pasien suscpet MSS, I Wayan Suardana, yang sempat dirawat di Sal Flamboyan RSUD Negara terungkap sudah diperbolehkan pulang pada Sabtu (18/3). Suardana dipulangkan karena kondisi pasien sudah membaik, meskipun masih mengalami gangguan pendengaran. “Mereka wajib menjalani kontrol setiap seminggu sekali,” tandas Wiratma. * ode

Komentar