Kementan Minta Pemda Optimalkan Puskeswan
Deteksi Wabah PMK
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengoptimalkan fungsi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di tiap kecamatan.
Hal itu dinilai penting dilakukan untuk menekan penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Keberadaan Puskeswan menurutnya sangat vital untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penularan kontak langsung antar hewan ke hewan atau manusia ke hewan.
Selain itu, keberadaan Puskeswan dinilai dapat mendekatkan peternak dengan petugas kesehatan hewan. "Keberadaan Puskeswan harus bisa mendeteksi penyakit hewan seperti PMK. Puskeswan kita dorong untuk berperan optimal sebagai unit terdepan dalam mempercepat proses pelayanan dan penanganan kesehatan hewan," ujar Mentan dalam koordinasi penanganan PMK, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers Kementan, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (26/5).
Per Januari 2022, Indonesia memiliki 1.588 unit Puskeswan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 89,7 persen kabupaten atau kota sudah memiliki Puskeswan.
Antisipasi sebelum Idul Adha Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) terus melakukan pengawasan ketat terhadap semua hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban.
Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang saat ini tersebar di 16 provinsi. Adapun pengawasan tersebut di antaranya yaitu mengatur persyaratan teknis tempat penjualan hewan kurban dan tempat pemotongan hewan kurban baik yang dilakukan di rumah potong hewan (RPH) maupun di luar RPH.
"Kemudian mengatur prosedur pemotongan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban," ujar Dirjen PKH Kementan Nasrullah.
Kementan juga akan melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem yang didampingi dokter hewan atau paramedik veteriner. Kementan terus menperketat pengiriman lalu lintas ternak sampai dengan tata laksananya.
"Langkah ini penting dilakukan mengingat pada saat hari raya nanti sekitar 1,5 juta hewan kurban akan dipotong," kata Nasrullah.
Upaya lain yang dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dapat memberikan fatwa serta imbauan tata laksana perayaan Hari Raya Idul Adha dan kurban. *
Komentar