nusabali

Anjing Rabies Serang Bocah 6 Tahun

  • www.nusabali.com-anjing-rabies-serang-bocah-6-tahun

Anjing piaraan yang belum divaksin ini menggigit kedua lengan dan jari bocah berusia 6 tahun di rumahnya sendiri.

TABANAN, NusaBali
Kasus anjing positif rabies kembali terjadi di Tabanan. Kali ini bocah laki-laki berusia 6 tahun di Banjar Lebah, Desa Tista, Kecamatan Kerambitan diserang anjingnya sendiri. Akibatnya, korban mengalami luka gigitan di lengan kanan, lengan kiri, hingga ibu jari.

Peristiwa gigitan anjing positif rabies terjadi Rabu (25/5) lalu. Bocah 6 tahun ini digigit di rumahnya sendiri. Anjing yang menggigit berusia 1 tahun dan belum pernah divaksin. Atas peristiwa tersebut Dinas Pertanian melalui bidang peternakan akan melakukan pelacakan anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies pada Senin (30/5) ini.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana mengatakan kasus anjing positif rabies di Desa Tista sudah ditangani. Anjing yang mengigigit telah diambil sampel otaknya pada Jumat (27/5) kemudian keluar hasilnya Sabtu (28/5) dan dinyatakan positif rabies. "Anak yang digigit sudah mendapatkan VAR (Vaksin Anti Rabies)," terang Parta Ariana, Minggu (29/5).

Kata dia, pasca keluar hasilnya positif terhadap anjing tersebut, Dinas Pertanian Senin (30/5) hari ini akan melakukan tracing anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies tersebut. Sementara mengenai dengan vaksinasi emergency masih menunggu kesiapan desa. "Lacak anjing kita lakukan besok (hari ini) sekaligus koordinasi untuk pelaksanaan vaksinasi emergency dengan desa kapan desa siap," jelasnya.

Menurutnya, data sementara jumlah anjing yang harus divaksinasi sebanyak 306 ekor sesuai dengan estimasi anjing di Desa Tista. Kemudian stok vaksin ang bersumber dari APBD Tabanan tinggal tersisa 5.500 vial. "Stok vaksin memang masih terbatas karena tersisa 5.500 vial, namun masih mencukupi. Tetapi kita harapkan tidak ada kasus lagi, karena logistik untuk vaksin massal dari Provinsi Bali belum datang," tegas Parta Ariana.

Terpisah Epidemiologi kesehatan ahli muda pada seksi Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan  Tabanan, dr Desiana Kartifa Dewi mengatakan, bocah yang digigit anjing positif rabies sudah mendapat VAR. Penanganannya sudah sesuai prosedur mulai dari mencuci luka hingga pemberian VAR. "Sekarang tinggal menunggu jadwal pemberian VAR lengkap," katanya.

Menurutnya penanganan terhadap pasien rabies ini tidak sampai memerlukan SAR (Serum Anti Rabies). Sebab stok SAR di Tabanan masih kosong sedangkan SAR di Provinsi Bali juga terbatas karena hanya digunakan untuk penanganan yang memiliki resiko tinggi. "Dan pada kasus ini luka pasien bukan di tempat yang risiko tinggi dan luka tidak besar dan tidak multiple, jadi cukup dengan VAR lengkap saja," tandas dr Desi.

Seperti diketahui kejadian gigitan anjing positif rabies di  Desa Tista adalah kasus baru. Padahal penanganan gigitan anjing rabies di Banjar Semoja, Desa/Kecamatan Pupuan, Tabanan Kamis (19/5) lalu untuk vaksinasi belum tuntas dilakukan Dinas Pertanian Tabanan.

Total di Tabanan hingga akhir Mei 2022 sudah ada 6 kasus gigitan anjing positif rabies. Namun sayang di tengah kasus meningkat justru alokasi vaksin untuk vaksinasi massal dari Provinsi Bali belum ada kabar.

Biasanya vaksinasi massal menggunakan distribusi vaksin dari Provinsi Bali sudah dilakukan April lalu. Dan saat ini Tabanan hanya tersedia 5.500 vial vaksin sumber dana APBD. Ini pun akan digunakan untuk penanganan yang emergency saja. *des

Komentar