Beralih Reguler, SMAN Bali Mandara Siapkan PPDB
SINGARAJA, NusaBali
SMAN Bali Mandara tahun ini resmi beralih dari sistem sekolah berasrama menjadi sekolah reguler.
Peralihan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) reguler akan diberlakukan untuk tahun ajaran 2022-2023. Sekolah yang beralamat di Banjar Dinas Tukad Ampel, Desa/Kecamatan Kubutambahan ini pada tahun ajaran baru akan menerima 180 orang peserta didik.
Kepala SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta ditemui, Jumat (27/5) lalu di sekolahnya mengatakan sesuai dengan kebijakan baru Pemprov Bali dan Juknis PPDB SMA/SMK sudah dipersiapkan dengan matang. PPDB pertama dengan sistem reguler di sekolah yang terkenal handal mencetak siswa berprestasi ini akan dilakukan melalui 5 jalur.
Jalur zonasi sebanyak 50 persen, jalur afirmasi 15 persen, jalur perpindahan orangtua 5 persen, jalur rangking rapor 10 persen dan jalur sertifikat prestasi 20 persen. Pendaftaran akan dimulai serentak seperti sekolah lainnya, yakni pada tanggal 22-25 Juni mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi dari 26 Juni-2 Juli. Pengumuman kelulusan siswa yang akan diterima pada 4 Juli dan pendaftaran ulang diberikan waktu dari 5-7 Juli mendatang.
Panitia PPDB SMAN Bali Mandara pun sudah melakukan sosialisasi awal ke SMP-SMP yang berada di zonasinya. Seperti SMP yang ada di Kecamatan Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.
Peralihan PPDB dari sistem berasrama ke sistem reguler disebut Darta menjadi lebih ringan. Meski demikian dia bersama guru dan pegawai, memikirkan secara matang teknik peralihan yang pas. Terutama untuk menyinkronkan siswa kelas XI dan XII yang masih tetap dengan sistem asrama dengan siswa kelas X dengan sistem reguler.
“Kami sudah pikirkan beberapa teknis karena pertama kali menggunakan sistem reguler juga masih menyisakan sistem asrama bagi siswa kelas XI dan XII sampai mereka tamat. Kami sudah susun hak-hal teknis agar tidak sampai terjadi gap,” ucap Darta yang segera akan memasuki masa pensiun pada akhir Mei ini.
Salah satu hal teknis yang sudah disiapkan, seperti makan siang bersama tetap akan dilakukan sekolah. Siswa kelas X dengan sistem reguler juga akan diwajibkan membawa bekal makan siang ke sekolah. Mereka akan makan bersama dengan kakak tingkat mereka di kelas XI dan XII secara berdampingan.
“Kami tidak ingin perbedaan ini menjadi pertentangan, tetapi jadi ajang berbagi. Siswa berasrama juga sudah kami latih dan beri pengertian agar mereka bisa berharmonisasi dengan siswa yang nanti tinggal di luar asrama,” jelas Darta yang juga mantan Kasek berprestasi tingkat nasional ini.
Persiapan lainnya yang juga sudah disiapkan secara matang dari sarana prasarana penunjang. Kuota PPDB tahun ini lebih banyak dari kuota tahun sebelumnya. Rencananya 180 orang kuota siswa baru akan dibagi menjadi 5 kelas yang masing-masing terdiri dari 36 orang per rombongan belajar (Rombel).
Peningkatan jumlah siswa baru tahun ajaran 2022-2023, membuat SMAN Bali Mandara harus menyiapkan ruang kelas tambahan. Dua blok ruang asrama yang sebelumnya ditempati siswa kelas XII yang baru saja lulus akan disulap menjadi ruang kelas. Termasuk kesiapan guru yang akan mengajar siswa.
“Sarana Prasarana sudah siap semua. Termasuk tahun ini untuk siswa kelas X akan menggunakan kurikulum merdeka belajar dengan konsep mandiri berbagi. Menjadi sekolah reguler bagi kami lebih dimudahkan, karena bisa berfokus untuk menjamin mutu pendidikan saja. Kalau sebelumnya pakai sistem asrama tanggungjawab kami ada pada jaminan mutu dan nyawa anak-anak di sekolah,” papar Darta yang juga mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Sementara itu dengan peralihan ke sistem reguler, Darta pun meyakini SMAN Bali Mandara ke depannya dapat menciptakan lebih banyak lagi anak-anak hebat, yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Hal itu diyakininya karena input siswa dan juga peluang dukungan orangtua dari segi materi lebih bagus. “Saya yakin dengan PPDB reguler lebih banyak siswa yang lebih pintar. Input bagus dukungan orangtua juga pasti lebih tinggi,” kata dia.
Darta juga mengaku sudah meminta komitmen guru-guru dan siswa-siswa SMAN Bali Mandara untuk tetap berprestasi tidak tergantung pada siapa kepala sekolah dan apa jenis sekolahnya. Program unggulan Riset Based School (RBS) dan pembinaan kejuaraan Fiksi tetap akan dilaksanakan di sekolah untuk mencetak siswa berprestasi di bidang penelitian. *k23
1
Komentar