SMK PGRI 1 Gianyar Lepas 225 Siswa
GIANYAR, NusaBali
Kepala SMK PGRI 1 Gianyar I Made Dwi Ari Yuda,33, melepas 225 siswa kelas XII, Minggu (29/5).
Pelepasan siswa melalui 'Farewell Party' (pesta perpisahan) SMK PGRI 1 Gianyar Make A Dream Come True, digelar di Wantilan Pura Bukit, Desa Adat Bitera, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Minggu (29/5). Kelulusan ini merupakan angkatan ke-34 sejak SMK ini berdiri.
Ari Yuda mengimbau agar siswa tidak konvoi atau corat-coret baju saat merayakan kelulusan. Sebab tantangan sesungguhnya akan dirasakan setelah lulus SMK. Apakah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, langsung bekerja, atau menciptakan lapangan pekerjaan. Kelulusan akan diumumkan pada 3 Juni 2022 mendatang secara online.
Kasek muda asal Buleleng ini menyebut sebagian besar siswa kelas XII dari jurusan Akuntansi, Perkantoran dan Perhotelan ini sudah bekerja. Dia mengaku, ada anak yang belum tamat, namun sudah kerja di tempat mereka training dulu, karena langsung direkrut. Namun tak dijelaskan, di perusahaan apa saja mereka telah diterima kerja. Ada juga yang sudah daftar dan diterima di perguruan tinggi negeri di Bali, baik di Universitas Udayana maupun di Poltek. Ada juga yang diterima di perguruan tinggi luar Bali. ‘’Yang daftar nyari polisi tentara ada beberapa. Siswa yang minat kerja di luar negeri juga banyak," ungkapnya di sela-sela pelepasan.
Ari Yuda mengaku, sebagian lagi peserta didiknya ada yang menjadi wirausaha muda membuka toko kue dan pakaian. Jelas dia, 225 siswa yang dilepas selain telah menyelesaikan ujian sekolah, juga ujian kompetensi yang melibatkan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Termasuk yang sempat menunggak SPP, kata Ari Yuda, seluruhnya sudah membayar dan tuntas menempuh ujian. "Terkait pembayaran, ortu sudah datang sudah konfirmasi, sudah selesai semua," tegasnya didampingi Ketua Komite Anak Agung Gede Geria.
Ari Yuda mengaku, SMK PGRI 1 Gianyar berupaya memfasilitasi siswa untuk menjadi lulusan yang kompeten. Salah satunya dengan kesiapan sarana prasarana pembelajaran praktik. "Kitchen kami standar industri dan fasilitas hotel kami standar bintang lima. Jadi saat anak-anak terjun ke dunia industri yang sebenarnya mereka tidak kaget lagi mengoperasionalkan peralatan canggih," ujarnya seraya berpromosi. Kelengkapan fasilitas praktik ini pun tak lepas dari peran komite sekolah dan yayasan.
Untuk jurusan Akuntansi, sekolah memfasilitasi siswa sebuah Bank Mini. "Pencetusnya kepsek yang lama. Jadi siswa menabung di Bank Mini, pembayaran SPP semua di Bank Mini. Kami sentralisasi segala bentuk pembayaran, yang praktik di bank ini anak-anak," jelasnya. Untuk jurusan Tata Boga ditonjolkan teaching factory (pengajaran berbasis produksi/jasa) mulai tahun 2021. "Anak-anak praktik dan langsung belajar cara menjual, bukan semata jualan. Melainkan mereka harus paham cara menghitung persediaan bahan, hitung stok, resep, berapa habis biaya dan berapa profit yang didapat. Teaching factory sedang gencar digenjot pemerintah," jelasnya. *nvi
1
Komentar