Kuluk Gudig Masuk Area Perkantoran
GIANYAR, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies makin marak membuat masyarakat di Gianyar resah. Apalagi jika melihat ada anjing berkeliaran di jalan.
Seperti tampak, anak kuluk gudig (anjing tanpa bulu) liar masuk area perkantoran di Gianyar. Selain meresahkan, hal ini pun membuat kesan kantor pemerintah menjadi kumuh. Sebab anjing-anjing tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Bulunya sudah lepas, hingga kulitnya terlihat kotor. Bulu putihnya sudah tampak samar, menggigil dengan mengais makanan di sembarang tempat.
Terkait itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Pertanian Gianyar, I Made Santiarka Wijaya mengaku sudah mengatensi keberadaan anjing liar baik di kota maupun di desa. "Sudah menjadi perhatian Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar. Sebab jika anjing diberikan liar sangat rentan sekali membawa penyakit menular," ungkapnya, Senin (30/5).
Dia mengimbau kepada warga agar tidak membuang atau mentelantarkan anjing setelah kondisinya memburuk. Anjing yang liar ini tak dipungkiri juga menjadi kendala pihaknya dalam memberantas rabies. "Niki salah satu kendala kita dalam memberantas rabies, kultur masyarakat memelihara anjing diliarkan mencari makan sendiri, kesehatan anjing tak diurus," ungkapnya.
Dia mengaku tidak serta merta bisa melakukan eleminasi anjing. Sebab itu akan melanggar kesejahteraan hewan. Sehingga pihaknya perlu menunggu laporan baru bisa melakukan tindakan eleminasi. “Tidak serta merta kami bisa lakukan eliminasi. Kita hanya melakukan eliminasi tertarget dan selektif. Artinya kita melakukan eliminasi terhadap anjing yang sempat kontak dengan anjing yang positif rabies. Dengan tujuan memutus penyebaran virus rabies. Kecuali bila nanti ada dari pihak pemilik yang meminta kami pasti lakukan,” ujarnya.
Dia berharap agar keluarga pemelihara anjing agar lebih memperhatikan ajingnya peliharaannya. "Sejak ada kasus rabies, kami tetap imbau, tapi tetap saja ada anjing tidak mendapat perhatian warga," ujarnya. *nvi
Komentar