Vaksin Anti Rabies Menipis, Puluhan Ekor HPR Disterilisasi
NEGARA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar sterilisasi hewan penular rabies (HPR) di Balai Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Selasa (31/5), dan Wantilan Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Rabu (1/6).
Kegiatan sterilisasi untuk mengontrol populasi HPR ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran rabies di tengah menipisnya stok vaksin anti rabies (VAR) di Jembrana. Dalam melaksanakan sterilisasi atau pemandulan HPR secara gratis itu, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana bekerjasama dengan Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA). Di samping layanan sterilisasi, pada kesempatan yang sama juga diadakan vaksinasi rabies dengan melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga dan sejumlah tempat umum di sekitar lokasi kegiatan.
Sesuai hasil kegiatan di dua lokasi itu, total ada 94 ekor HPR yang disterilisasi dan 77 ekor HPR yang divaksinasi. Pada kegiatan di Balai Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Selasa (31/5), disterilisasi 42 ekor HPR (22 jantan dan 19 betina) dan divaksinasi 42 ekor HPR. Sementara saat kegiatan di Wantilan Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Rabu (1/6), disterilisasi 53 ekor HPR (29 jantan dan 24 betina) dan divaksinasi 35 ekor HPR.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, mengatakan sterilisasi HPR ini merupakan langkah untuk mengontrol populasi HPR yang juga menjadi salah satu upaya menekan penyebaran rabies. Kegiatan sterilisasi ini khusus menyasar anjing ataupun kucing ras lokal yang banyak dilepasliarkan warga ataupun tanpa pemilik. “Dengan kontrol populasi, kita harapkan paling tidak populasi anjing liar bisa ditekan sehingga penyebaran rabies bisa ditekan,” ucapnya.
Widarsa mengakui, saat ini stok vaksin anti rabies masih sangat terbatas sehingga belum dapat melanjutkan kembali kegiatan vaksinasi massal. Satu sisi, kasus rabies di Jembrana tahun ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Untuk itu, sebagai salah satu alternatif pencegahan rabies dilaksanakan melalui sterilisasi ini. “Untuk vaksin anti rabies kita masih menunggu pengadaan dari provinsi. Nanti kalau vaksin sudah ada, kita akan segera lanjutkan vaksinasi massal,” ujarnya.
Dalam upaya mencegah penularan rabies yang kian meningkat akhir-akhir ini, Widarsa mengatakan, juga terus menggalakkan upaya sosialisasi ke masyarakat. Untuk mencegah penyebaran rabies, diharapkan kepada warga agar merawat dan tidak melepasliarkan hewan peliharaan. Kemudian untuk mengantisipasi tertular penyakit rabies, diimbau agar segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat ketika mengalami gigitan HPR. *ode
Komentar