Damkar Evakuasi Sarang Tawon di Pura Desa Bale Agung Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Dua petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan berpakaian ‘astronot’ mengevakuasi sarang tawon jenis vespa, Jumat (3/6) siang.
Sarang binatang berbahaya itu menempel di salah satu atap palinggih Pura Desa Bale Agung Buleleng, di Jalan Gunur Batur, Kelurahan Paket Agung, Buleleng.
Sehari sebelumnya tim damkar juga mengamankan sebuah sarang tawon vespa di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sarang tawon berdiameter 25 sentimeter itu ditemukan di pohon mangga halaman rumah Komang Edy Arimbawa. Evakuasi sarang tawon beberapa bulan terakhir memang cukup banyak. Masyarakat merasa terancam dengan keberadaan sarang tawon yang dikenal memiliki sengatan beracun berbahaya.
Kepala Bidang Pemadam Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ketut Cantyana, Jumat (3/5), mengatakan evakuasi binatang berbahaya, dilakukan hampir setiap hari. Bahkan tidak hanya sarang tawon, tetapi ada juga laporan permohonan evakuasi biawak, monyet, kucing hingga ular.
“Kami bergerak berdasarkan laporan dan permohonan masyarakat. Hampir setiap hari ada evakuasi binatang berbahaya. Apalagi musim hujan seperti sekarang ini banyak ditemukan ular di permukiman warga,” kata Cantyana.
Khusus untuk sarang tawon, setelah dievakuasi akan dimusnahkan dengan api saat evakuasi, maupun dengan cara membungkus dengan karung. Namun jika menemukan dan mengevakuasi binatang yang dilindungi seperti monyet dan beberapa jenis ular, maka akan dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Sedangkan untuk binatang yang tidak dilindungi, akan disimpan di kandang sederhana Dinas Damkar dan Penyelamatan. Sebagian memang kembali dilepas ke alam liar. Dinas Damkar biasanya melepasliarkan sejumlah binatang itu di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), sesuai petunjuk BKSDA.
Menurutnya evakuasi binatang berbahaya selama ini yang mendominasi adalah jenis ular. Biasanya berbagai jenis ular banyak bermunculan di permukiman warga saat hujan turun. Petugas yang diterjunkan ke lokasi pun sejauh ini sudah dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) untuk keselamatan kerja.
“Memang APD penyelamatan dan evakuasi binatang berbahaya yang kami punya masih terbatas. Seperti baju astronot untuk evakuasi sarang tawon baru punya dua, penjepit ular dan slop tangan juga masih terbatas, tetapi itu kami maksimalkan untuk membantu masyarakat,” imbuh Cantyana. *k23
Komentar