Pelabuhan Sanur Target Beroperasi September 2022
Progres Pembangunan Sudah 80 Persen
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan pelabuhan penyeberangan Sanur, Denpasar – Nusa Penida, Klungkung terus dikebut.
Terbaru, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen, dan siap beroperasi pada September 2022 mendatang. Hal tersebut terungkap saat kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Pelabuhan Sanur, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (4/6) pukul 09.00 Wita.
Dalam tinjauannya, Menhub Budi Karya mendapatkan fakta lapangan bahwa secara keseluruhan progres pembangunan Pelabuhan Sanur telah mencapai lebih dari 80 persen dan ditargetkan beroperasi pada September 2022. “Kalau ini selesai, para penumpang tidak perlu masuk ke air lagi, karena sudah ada dermaganya. Ini suatu potensi wisata yang luar biasa. Kita harapkan ini bisa menjadi bagian dukungan perhelatan KTT G-20 di Bali,” ujar Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menjelaskan desain bangunan terminal penumpang Pelabuhan Sanur adalah hasil kolaborasi dengan arsitek lokal Bali (Nyoman Popo Danes).
“Bangunannya kita tonjolkan arsitektur dengan nuansa budaya Bali yang sangat kuat dan menarik. Secara fungsi, pelabuhan ini akan menjadi titik konektivitas dari beberapa pulau lainnya seperti Nusa Penida dan Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung, dan juga akan menambah daya tarik wisata,” tutur Menhub Budi Karya, seraya meminta pelaksana proyek di setiap pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan memastikan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Karena tadinya pelabuhan ini hanya seadanya, tapi sekarang kita buat lebih modern dan sempurna, sehingga semakin memberikan kemudahan untuk masyarakat di dalam menikmati fasilitas pelabuhan ini,” tambah Menhub Budi Karya.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Menhub, karena telah mewujudkan program ini yang merupakan bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam visi pembangunan daerah Bali yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. “Saya rutin melakukan peninjauan ke tiga lokasi pembangunan. Perlu saya laporkan bahwa Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida sudah selesai dan sudah di-pelaspas. Sehingga peresmiannya sesuai arahan menunggu Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan yang progres pembangunannya sudah 77 persen, serta menunggu selesai Pelabuhan Sanur,” ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster berharap Menhub Budi Karya bisa melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk nantinya berkenan meresmikan ketiga pelabuhan yang dibangun pertama kali dalam sejarah infrastruktur di Bali, dan menjadi bangunan yang monumental dan fundamental. “Tidak hanya fungsinya untuk kegiatan masyarakat sehari–hari, memperlancar kegiatan upacara keagamaan, berfungsi untuk berwisata ke Nusa Penida, tapi juga
pelabuhan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Denpasar dan berdampak pada masyarakat sekitar,” kata anggota Komisi X DPR RI tiga periode membidangi pariwisata, pendidikan, dan adat budaya ini.
Kepala KSOP Benoa Thomas Chandra dalam kesempatan yang sama secara rinci melaporkan, bahwa pembangunan Pelabuhan Sanur yang memiliki pekerjaan breakwater di bagian selatan progresnya sudah mencapai 94,48 persen. Pekerjaan breakwater di bagian utara progresnya juga sudah mencapai 97,69 persen. Untuk bangunan fasilitas darat pengerjaannya baru 41,00 persen, sedangkan pekerjaan di area pengembangan progresnya sudah 53,63 persen.
Untuk pekerjaan dermaga apung progresnya sudah 58,96 persen, kemudian pekerjaan pengerukan telah mencapai 74,17 persen, dan pekerjaan talud sudah 71,11 persen. “Jadi semoga pembangunan Pelabuhan Sanur bisa selesai sesuai rencana, yakni pada September 2022,” kata Thomas Chandra.
Perlu diketahui bahwa Gubernur Koster berhasil mewujudkan Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar berkat bantuan dana APBN dari Kementerian Perhubungan RI, yang pembangunannya dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020–2022 dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Selain Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Gubernur Koster juga berhasil menghadirkan APBN Kementerian Perhubungan RI untuk membangun dua pelabuhan di Kabupaten Klungkung, yaitu Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, sehingga ketiga pelabuhan tersebut dipastikan akan mampu menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur – Nusa Penida – Nusa Ceningan.
Sebelum adanya ketiga pelabuhan ini, para penumpang yang naik turun kapal harus menyentuh air laut dengan kondisi basah. Sehingga dengan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dilengkapi berupa fasilitas terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. *nat
Dalam tinjauannya, Menhub Budi Karya mendapatkan fakta lapangan bahwa secara keseluruhan progres pembangunan Pelabuhan Sanur telah mencapai lebih dari 80 persen dan ditargetkan beroperasi pada September 2022. “Kalau ini selesai, para penumpang tidak perlu masuk ke air lagi, karena sudah ada dermaganya. Ini suatu potensi wisata yang luar biasa. Kita harapkan ini bisa menjadi bagian dukungan perhelatan KTT G-20 di Bali,” ujar Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menjelaskan desain bangunan terminal penumpang Pelabuhan Sanur adalah hasil kolaborasi dengan arsitek lokal Bali (Nyoman Popo Danes).
“Bangunannya kita tonjolkan arsitektur dengan nuansa budaya Bali yang sangat kuat dan menarik. Secara fungsi, pelabuhan ini akan menjadi titik konektivitas dari beberapa pulau lainnya seperti Nusa Penida dan Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung, dan juga akan menambah daya tarik wisata,” tutur Menhub Budi Karya, seraya meminta pelaksana proyek di setiap pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan memastikan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Karena tadinya pelabuhan ini hanya seadanya, tapi sekarang kita buat lebih modern dan sempurna, sehingga semakin memberikan kemudahan untuk masyarakat di dalam menikmati fasilitas pelabuhan ini,” tambah Menhub Budi Karya.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Menhub, karena telah mewujudkan program ini yang merupakan bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam visi pembangunan daerah Bali yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. “Saya rutin melakukan peninjauan ke tiga lokasi pembangunan. Perlu saya laporkan bahwa Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida sudah selesai dan sudah di-pelaspas. Sehingga peresmiannya sesuai arahan menunggu Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan yang progres pembangunannya sudah 77 persen, serta menunggu selesai Pelabuhan Sanur,” ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster berharap Menhub Budi Karya bisa melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk nantinya berkenan meresmikan ketiga pelabuhan yang dibangun pertama kali dalam sejarah infrastruktur di Bali, dan menjadi bangunan yang monumental dan fundamental. “Tidak hanya fungsinya untuk kegiatan masyarakat sehari–hari, memperlancar kegiatan upacara keagamaan, berfungsi untuk berwisata ke Nusa Penida, tapi juga
pelabuhan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Denpasar dan berdampak pada masyarakat sekitar,” kata anggota Komisi X DPR RI tiga periode membidangi pariwisata, pendidikan, dan adat budaya ini.
Kepala KSOP Benoa Thomas Chandra dalam kesempatan yang sama secara rinci melaporkan, bahwa pembangunan Pelabuhan Sanur yang memiliki pekerjaan breakwater di bagian selatan progresnya sudah mencapai 94,48 persen. Pekerjaan breakwater di bagian utara progresnya juga sudah mencapai 97,69 persen. Untuk bangunan fasilitas darat pengerjaannya baru 41,00 persen, sedangkan pekerjaan di area pengembangan progresnya sudah 53,63 persen.
Untuk pekerjaan dermaga apung progresnya sudah 58,96 persen, kemudian pekerjaan pengerukan telah mencapai 74,17 persen, dan pekerjaan talud sudah 71,11 persen. “Jadi semoga pembangunan Pelabuhan Sanur bisa selesai sesuai rencana, yakni pada September 2022,” kata Thomas Chandra.
Perlu diketahui bahwa Gubernur Koster berhasil mewujudkan Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar berkat bantuan dana APBN dari Kementerian Perhubungan RI, yang pembangunannya dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020–2022 dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Selain Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Gubernur Koster juga berhasil menghadirkan APBN Kementerian Perhubungan RI untuk membangun dua pelabuhan di Kabupaten Klungkung, yaitu Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, sehingga ketiga pelabuhan tersebut dipastikan akan mampu menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur – Nusa Penida – Nusa Ceningan.
Sebelum adanya ketiga pelabuhan ini, para penumpang yang naik turun kapal harus menyentuh air laut dengan kondisi basah. Sehingga dengan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dilengkapi berupa fasilitas terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. *nat
Komentar