Belajar Menari Bali dan Nanding Banten Galungan
Kontestan Miss Global 2022 Mengunjungi Puri Langon Ubud
Malam grand final Miss World 2022 berlangsung pada 11 Juni 2022 mendatang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
GIANYAR, NusaBali
Puluhan kontestan Miss Global 2022 mengunjungi Puri Langon Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (4/6) siang. Rombongan perempuan rupawan yang mewakili 62 negara ini tiba pukul 14.00 Wita. Di Puri Langon, mereka belajar menari Bali, nanding banten, berfoto, juga melakukan foot massage.
Mengenakan pakaian nuansa putih kuning, puluhan kontestan Miss Global turun dengan anggun dari 3 bus. Selama sekitar 4 jam, kontestan Miss Global menikmati kemegahan arsitektur Puri dan belajar kesenian Bali. Seperti misalnya menari Bali, melukis tedung atau payung, hingga nanding banten persiapan Hari Raya Galungan. Sebagian dari Miss Global juga asik berfoto ria dan menikmati foot massage.
Miss Global tahun ini diselenggarakan di Bali dan bekerjasama dengan organisasi Mahakarya Duta Pesona Indonesia.
Direktur Nasional Mahakarya Duta Pesona Indonesia dr Kishanty Hardaningtyas, menjelaskan kunjungan Miss Global ke Ubud serangkaian kegiatan ajang kecantikan internasional yang menjunjung tinggi pemberdayaan perempuan. Puri Langon dipilih karena mencerminkan kebudayaan Bali, terutama arsitektur dan ragam kesenian.
“Sudah lama kami jalin komunikasi yang baik dengan Cok Wah (panglingsir Puri Langon Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah, Red), sehingga kami bawa kontingen dari 62 negara ke Puri Langon. Kami diterima dengan hangat dan baik di sini,” ungkapnya.
Diakui dr Kishanty, setiba di Puri Langon para delegasi tampak merasakan suatu kebahagiaan. Seluruhnya langsung menikmati suasana Puri. Baru tiba mereka membuat foto bersama, kemudian menyebar memilih ragam kesenian yang disuguhkan. “Ada yang antusias belajar menari, foot massage atau sekadar foto. Mereka juga belajar membuat banten atau canang,” kata dr Kishanty.
Kehadiran Miss Global di Bali diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pulihnya pariwisata. “Karena Bali sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Bali begitu mendunia. Mudahan-mudahan lewat even besar ini, pariwisata Bali semakin pulih,” imbuhnya.
Selain ke Puri Langon, Miss Global 2022 juga sempat berkunjung ke Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal, Ubud, serta ke Taman Dedari sebelum menikmati santap sore di Bebek Tepi Sawah. “Mereka juga sudah ke GWK, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan Bali Art hingga belanja oleh-oleh khas Bali di UMKM dan IKM lokal Bali,” tutur dr Kishanty.
Dijelaskannya, malam grand final akan berlangsung pada 11 Juni 2022 mendatang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
Selaku tuan rumah, Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah mengatakan beberapa waktu sebelum kunjungan, terlebih dahulu dirinya didatangi oleh tim kreatif. “Tim mereka bertanya tentang aktivitas apa saja yang bisa dilihat di Ubud. Kebetulan mereka tertarik dengan salah satu kegiatan budaya di Puri Langon,” ujarnya.
Cok Wah mengatakan selalu membuka diri untuk kegiatan yang positif. Apalagi sekelas even dunia. “Tiyang welcome sekali, apalagi kita bisa paling tidak memperkenalkan budaya Bali ke mancanegara,” tuturnya.
Untuk aktivitas seni budaya di Puri Langon, dikatakan memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari. “Jadi tidak ada persiapan khusus, karena di Puri aktivitas seni memang ada setiap saat,” imbuhnya. Apalagi menjelang Hari Raya Galungan, keluarga Puri memang seperti biasa mulai sibuk mempersiapkan sarana upakara banten. “Jadi mereka melihat aktivitas nyata di Puri, seperti membuat canang itu memang dipersiapkan untuk Galungan beberapa hari lagi,” jelas Cok Wah yang selama belasan tahun melakukan penataan Puri Langon hingga terkesan megah dan mewah.
“Semoga ke depan dengan apa yang kita punya dan suguhkan ini, bisa berkontribusi pada recovery pariwisata Ubud, Bali, Indonesia bahkan dunia,” harap Cok Wah menyikapi kedatangan kontestan dan pergelaran Miss Global 2022 di Bali. *nvi
Puluhan kontestan Miss Global 2022 mengunjungi Puri Langon Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (4/6) siang. Rombongan perempuan rupawan yang mewakili 62 negara ini tiba pukul 14.00 Wita. Di Puri Langon, mereka belajar menari Bali, nanding banten, berfoto, juga melakukan foot massage.
Mengenakan pakaian nuansa putih kuning, puluhan kontestan Miss Global turun dengan anggun dari 3 bus. Selama sekitar 4 jam, kontestan Miss Global menikmati kemegahan arsitektur Puri dan belajar kesenian Bali. Seperti misalnya menari Bali, melukis tedung atau payung, hingga nanding banten persiapan Hari Raya Galungan. Sebagian dari Miss Global juga asik berfoto ria dan menikmati foot massage.
Miss Global tahun ini diselenggarakan di Bali dan bekerjasama dengan organisasi Mahakarya Duta Pesona Indonesia.
Direktur Nasional Mahakarya Duta Pesona Indonesia dr Kishanty Hardaningtyas, menjelaskan kunjungan Miss Global ke Ubud serangkaian kegiatan ajang kecantikan internasional yang menjunjung tinggi pemberdayaan perempuan. Puri Langon dipilih karena mencerminkan kebudayaan Bali, terutama arsitektur dan ragam kesenian.
“Sudah lama kami jalin komunikasi yang baik dengan Cok Wah (panglingsir Puri Langon Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah, Red), sehingga kami bawa kontingen dari 62 negara ke Puri Langon. Kami diterima dengan hangat dan baik di sini,” ungkapnya.
Diakui dr Kishanty, setiba di Puri Langon para delegasi tampak merasakan suatu kebahagiaan. Seluruhnya langsung menikmati suasana Puri. Baru tiba mereka membuat foto bersama, kemudian menyebar memilih ragam kesenian yang disuguhkan. “Ada yang antusias belajar menari, foot massage atau sekadar foto. Mereka juga belajar membuat banten atau canang,” kata dr Kishanty.
Kehadiran Miss Global di Bali diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pulihnya pariwisata. “Karena Bali sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Bali begitu mendunia. Mudahan-mudahan lewat even besar ini, pariwisata Bali semakin pulih,” imbuhnya.
Selain ke Puri Langon, Miss Global 2022 juga sempat berkunjung ke Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal, Ubud, serta ke Taman Dedari sebelum menikmati santap sore di Bebek Tepi Sawah. “Mereka juga sudah ke GWK, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan Bali Art hingga belanja oleh-oleh khas Bali di UMKM dan IKM lokal Bali,” tutur dr Kishanty.
Dijelaskannya, malam grand final akan berlangsung pada 11 Juni 2022 mendatang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
Selaku tuan rumah, Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah mengatakan beberapa waktu sebelum kunjungan, terlebih dahulu dirinya didatangi oleh tim kreatif. “Tim mereka bertanya tentang aktivitas apa saja yang bisa dilihat di Ubud. Kebetulan mereka tertarik dengan salah satu kegiatan budaya di Puri Langon,” ujarnya.
Cok Wah mengatakan selalu membuka diri untuk kegiatan yang positif. Apalagi sekelas even dunia. “Tiyang welcome sekali, apalagi kita bisa paling tidak memperkenalkan budaya Bali ke mancanegara,” tuturnya.
Untuk aktivitas seni budaya di Puri Langon, dikatakan memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari. “Jadi tidak ada persiapan khusus, karena di Puri aktivitas seni memang ada setiap saat,” imbuhnya. Apalagi menjelang Hari Raya Galungan, keluarga Puri memang seperti biasa mulai sibuk mempersiapkan sarana upakara banten. “Jadi mereka melihat aktivitas nyata di Puri, seperti membuat canang itu memang dipersiapkan untuk Galungan beberapa hari lagi,” jelas Cok Wah yang selama belasan tahun melakukan penataan Puri Langon hingga terkesan megah dan mewah.
“Semoga ke depan dengan apa yang kita punya dan suguhkan ini, bisa berkontribusi pada recovery pariwisata Ubud, Bali, Indonesia bahkan dunia,” harap Cok Wah menyikapi kedatangan kontestan dan pergelaran Miss Global 2022 di Bali. *nvi
Komentar